Breaking News:

Terkini Nasional

Geram Tanggapi Keluhan Banjir Jakarta di ILC, Geisz Chalifah: Sekian Puluh Tahun Kita Rusak Kota Ini

Geisz Chalifah kesal orang-orang ingin banjir cepat selesai, padahal kondisi Kota Jakarta saat ini sudah begitu rusak karena pembangunan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020)
Aktivis Sosial Geisz Chalifah saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (25/2/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Aktivis sosial Geisz Chalifah meluapkan rasa heran dan kekesalannya saat membahas persoalan banjir Jakarta di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (25/2/2020).

Geisz heran orang-orang ingin banjir di Ibu Kota selesai dalam waktu dua tahun.

Menurutnya hal tersebut tidak mungkin, karena dari dulu hingga saat ini, hanya di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lah yang peduli terhadap lingkungan hidup di sekitar Ibu Kota.

Dikutip dari video Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), awalnya Geisz menerangkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di Jakarta.

Banjir ia sebut juga terjadi di Pekalongan, dan Bekasi.

Geisz lalu mencoba menerangkan mengapa Jakarta selalu dilanda banjir.

Ia menarik sejarah Jakarta dari belakang.

"Kalau kita melihat banjir Jakarta maka rujukannya adalah ke belakang," katanya.

PSI Kritisi Anies Baswedan di ILC, Guntur Romli Sebut Formula E Lahir dari Rasa Putus Asa

Pria yang menjabat sebagai Komisioner Ancol itu menjelaskan bahwa Jakarta adalah kota yang memiliki begitu banyak daerah resapan air, seperti rawa, dan sungai.

"Jakarta itu tempatnya air," ujarnya.

"Apa yang kita lakukan selama ini, sebelum pemerintahan yang sekarang (Anies Baswedan), yang punya kesadaran terhadap lingkungan," tambahnya.

Namun seiring perkembangan waktu beberapa tempat daerah resapan air justru dialihkan menjadi apartemen, mall, perumahan, hingga resort hiburan.

Kesimpulan yang Geisz coba sampaikan adalah betapa rusaknya lingkungan Jakarta setelah begitu banyaknya daerah resapan air yang dialihkan fungsinya.

"Apa itu artinya semua, artinya sekian puluh tahun kita merusak kota ini kok," kata Geisz.

Ia heran banyak pihak menuntut banjir diselesaikan dalam waktu dua tahun.

"Tiba-tiba kita ingin rapi selama dua tahun, nalar apa yang kita pakai?," tambahnya.

Dirinya merasa sangat heran terhadap orang-orang yang menuntut banjir agar cepat selesai namun tidak memerhatikan bahwa Jakarta kini sudah kekurangan daerah resapan air.

"Sudah tahu tempat ini, wadahnya air, tempat-tempat resapan air kita bangun property, kita bangun mall dan tidak punya alternatif pengganti," ungkap Geisz.

"Terus minta dua tahun semua masalah banjir selesai, logikanya logika apa."

"Kita tidak pernah punya kesadaran terhadap lingkungan selama ini," imbuhnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

Guntur Romli: Banjir Jawabannya Kebut-kebutan

Rasa kecewa juga datang dari Guntur Romli saat hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (25/2/2020).

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menuntut bukti-bukti dari janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi banjir di Ibu Kota.

Alih-alih mendapat bukti, Guntur justru kecewa Anies malah menggelar acara Formula E yang mengonsumsi dana sebesar Rp 1,6 triliun.

politisi PSI Guntur Romli di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020)
politisi PSI Guntur Romli di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020) (Youtube Indonesia Lawyers Club)

 Berapi-api Sindir PSI, Narasumber ILC Ini Dipuji Karni Ilyas: Pertama Muncul Langsung Menggebu-gebu

Dikutip dari video Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), awalnya Guntur memaparkan sejumlah program Anies dalam menghadapi banjir.

Pertama ia membahas soal program biopori Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Guntur mengatakan tidak ada bukti nyata dari hasil kerja Pemprov terkait program tersebut.

"Konsep drainase vertikal," sebutnya.

"Bikin biopori dimana-mana, laporannya gimana."

"Kita enggak pernah menemukan konsep atau pengerjaan konsep-konsep yang selama ini diucapkan oleh Pak Anies," lanjutnya.

Kedua Guntur lanjut membahas soal program naturalisasi.

"Kemudian ketika bicara soal naturalisasi," jelasnya.

Ia mengakui pernah sempat melihat pengerjaan program tersebut.

Pengerjaannya berupa penanaman bambu-bambu di sekitar selokan.

Belum sempat bambu tumbuh, Guntur mengatakan akibat banjir yang datang, bambu tersebut justru hilang terseret banjir dan malah menjadi sampah.

"Konsep naturalisasi yang dikerjakan itu mana," tanya Guntur.

 Sebal PSI Terus Bully Anies Baswedan, Geisz Chlaifah Minta Karni Ilyas Angkat Isu Sakit Hati di ILC

Banjir Jawabannya Kok Kebut-kebutan

Guntur lanjut mengungkit jawaban Anies ketika ditanyakan persoalan Jakarta yang kembali banjir pada Selasa (25/2/2020).

Ketika ditanyakan hal tersebut Anies menyebut proses penanganan banjir sedang dalam pengerjaan.

Ia juga sempat menjawab 'izinkan saya bekerja'.

Gubernur DKI Jakarta mengatakan Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam ajang balap mobil Formula E di pertengahan tahun 2020.
Gubernur DKI Jakarta mengatakan Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam ajang balap mobil Formula E di pertengahan tahun 2020. (Instagram @aniesbaswedan)

 Sebal PSI Terus Bully Anies Baswedan, Geisz Chlaifah Minta Karni Ilyas Angkat Isu Sakit Hati di ILC

Guntur merasa selama hal tersebut hanya basa-basi.

Karena Anies telah menjadi gubernur selama dua tahun.

"Kemudian tadi ditanya bagaimana penanggulangan banjir, Pak Anies malah menjawab 'izinkan saya bekerja'," katanya.

"Dua tahun lebih ini enggak bekerja Pak Anies? Kok masih pakai basa-basi izinkan, ini yang bikin kita kadang-kadang kesal dan melampiaskan hal itu di media sosial."

"Normalisasi tidak dikerjakan, naturalisasi hanya bicara saja, biopori tidak ada juga."

"Jadi apa penanggulangan banjir, pencegahan banjir itu apa," pungkasnya.

Guntur lalu tambah kecewa ketika Anies memutuskan untuk menyelenggarakan acara balapan Formula E di tengah masalah banjir yang melanda Jakarta.

"Justru yang muncul, yang menjadi berita dimana-mana, itu adalah pergelaran Formula E," ucapnya.

"Makannya kita sindir, lho kok banjir jawabannya adalah balapan kebut-kebutan mobil Formula E, dengan anggaran Rp 1,6 triliun," kata Guntur.

Konvoi kendaraan listrik menyambut ajang Formula E di Jakarta, 21 September 2019
Konvoi kendaraan listrik menyambut ajang Formula E di Jakarta, 21 September 2019 (instagram/@aniesbaswedan)

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-6.50:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Indonesia Lawyers Club (ILC)Geisz ChalifahYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved