Viral Medsos
Suami Istri Meninggal di Hari yang Sama, 6 Anaknya Jadi Yatim Piatu, Kisahnya Viral
Nasib pilu enam bocah di kawasan RT 20 Kelurahan Sepinggan Raya, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mengundang simpati dari warga.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Rizal mengatakan sejak kematian kedua orang tua enam bocah, pekerja sosial masyarakat Sepinggan Raya telah menawarkan untuk pengasuhan enam anak tersebut di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau panti maupun adopsi melalui Dinas Sosial, Kota Balikpapan.
"Tetapi nenek dan keluarga tidak bersedia," tulis Rizal.
Selanjutnya, Rizal meminta Dinas Sosial, Kelurahan Sepinggan Raya, Puskesmas Sepinggan Baru dan pekerja sosial masyarakat Kota Balikpapan memverifikasi lapangan ke enam bocah malang tersebut, Selasa (25/2/2020).
Hasilnya, dari enam anak yatim piatu tersebut, empat anak belum memiliki akte kelahiran dan belum terdaftar dalam kartu keluarga orangtua.
Sementara, dua anak lainnya sudah masuk kartu keluarga orangtua.
Kemudian, ada empat anak belum memiliki BPJS karena belum terdaftar nomor induk kependudukan (NIK).
Sedangkan 2 anak sudah memiliki BPJS.
"Selanjutnya untuk kepengurusan akte dan kartu keluarga pihak kelurahan akan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk pengurusan," tulis Rizal.
• Cemburu Pacar Dinikahi Ayah Kandung, Pria di Balikpapan Bunuh sang Kekasih
Sementara, untuk kepengurusan kepesertaan BPJS PBI akan dibantu Dinas Sosial, begitu pula dengan proses pengasuhan sementara melalui LKSA maupun upaya adopsi apabila difasilitasi oleh nenek dan kakek beserta seluruh keluarga enam bocah tersebut.
Tak hanya itu, lanjut Rizal, Waode Rusdiana dan Mustofa juga masuk peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial.
Rizal saat dihubungi melalui sambungan telepon belum merespons.
Begitu pula dengan pesan singkat.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Balikpapan Purnomo mengatakan hampir semua sudah ditangani pemerintah kota sebagaimana disampaikan Wali Kota Balikpapan lewat media sosial.
"Itu langkah-langkah kita seperti yang disampaikan Pak Wali di media sosial," kata Purnomo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/2/2020).
Soal urusan BPJS PBI dan lainnya sedang diuruskan.
Hanya saja, enam anak tersebut tak bisa dimasukkan ke panti anak.
"Neneknya enggak bolehin," ungkap Purnomo.
Purnomo juga mengimbau kepada relawan yang mengumpulkan sumbangan untuk enam anak ini sebaiknya mengurus perizinan terdahulu baru mengumpulkan donasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Kisah Pilu 6 Bocah Yatim Piatu, Ayah dan Ibu Meninggal Hampir Bersamaan".