Banjir di Jakarta
Soroti Polemik Banjir Jakarta, Komisaris Ancol: Minta 2 Tahun Masalah Selesai, Logikanya Logika Apa
Komisaris Ancol, Geisz Chalifah mengatakan masyarakat Jakarta tidak pernah memiliki kesadaran lingkungan saat ini.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Di tahun 2015, itu 702 RW tergenang, di tahun 2020 yang tergenang 390 RW pada Januari kemarin," ungkap Geisz.
Dari kurun waktu 2016 sampai sekarang, Jakarta tetap mengalami banjir.
Selain itu, Geisz juga menilai, banjir hingga kini masih melanda Jakarta lantaran banyaknya daerah yang tidak memiliki penyerapan yang bagus.
"Karena drainase kita tidak bagus, karena resapan-resapan air sudah diambil oleh property," ungkap Geisz.
Sehingga, ketika hujan besar Jakarta lebih mudah mengalami banjir.
• Kecewa Anies Baswedan Tak Bisa Atasi Banjir, Guntur Romli di ILC: Banjir Jawabannya Kebut-kebutan
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Geisz Chalifah Geram Anies Baswedan Dikritik Tak Jelas di ILC
Dalam acara yang sama, Komisioner Ancol Geisz Chalifah juga mematahkan sejumlah kritik yang dilontarkan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kritik tersebut membahas mulai dari banjir, reklamasi, hingga kinerja Anies secara keseluruhan.
Geisz geram karena menurutnya kritik yang dilontarkan tidak memiliki dasar fakta yang jelas.
Dikutip dari video Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (25/2/2020), awalnya Geisz mulai membahas dari kritik soal banjir.
Ia menyindir pernyataan yang menyebut perbedaan banjir pada era Anies dan gubernur sebelumnya.
Geisz langsung menegaskan bahwa data mengatakan banjir di era Anies menurun dibandingkan era sebelumnya.
"Dulu tidak banjir, sekarang banjir, dulu tidak banjir adalah asumsi, sekarang banjir itu asumsi," kata pria yang juga berprofesi sebagai aktivis sosial tersebut.
"Data bicara lain, dulu 790 RW, sekarang 392, itu data dan fakta."