Terkini Nasional
Geram Anies Baswedan Dikritik Tak Jelas di ILC, Geisz Chalifah: Jangan Kita Berilusi Sendiri
Geisz yang mengaku sebagai pembela Anies Baswedan, meminta agar kritik terhadap Gubernur DKI dilakukan dengan fakta dan data yang jelas
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Geisz mengatakan Anies menetapi janjinya soal reklamasi, yakni yang sudah terbangun akan dimanfaatkan dan menghentikan yang belum dibangun.
"Ketiga, reklamasi itu di dalam 23 kampanye Anies adalah dihentikan, tetapi yang sudah jadi, tiga dipergunakan untuk umum, bukan dibongkar, enggak ada, kalau mau baca sesuatu, baca di dalam kampanyenya, ada tertulis, datanya jelas," paparnya.
Geisz menekankan apabila ingin mengkritik maka harus menunjukkan fakta dan data yang jelas, bukan berdasarkan asumsi.
"Jangan kita berilusi sendiri, mengkritisi sendiri ilusi kita, itu gendeng namanya, kalau mengkritik kan sesuatu yang ada datanya," tegasnya.
PSI: Tidak Ada Istilah Menjegal
Mendengar pernyatan dari Geisz, Politisi PSI Guntur Romli yang juga hadir pada acara ILC malam itu mengklarifikasi tudingan bahwa PSI melakukan kampanye penjegalan terhadap Anies.
Guntur menjelaskan istilah menjegal adalah bahasa dari media.
"Saya harus klarifikasi, tadi Sekjen PSI WA (Whatsapp) ke saya, bahwa ini harus diklarifikasi," kata Guntur.
"Tidak ada istilah menjegal, itu bahasa media," tambahnya.

• Di ILC, Guntur Romli Sebut Alasan Anies Baswedan Gagal Atasi Banjir Jakarta: Isu-isu SARA
Hal yang sebenarnya dikampanyekan oleh Sekjen PSI adalah menghadang Anies yang kala itu disebut menggunakan isu-isu politik identitas demi meraih kekuasaan.
"Yang diucapkan oleh Sekjen PSI adalah menghadang isu-isu populisme, politik identitas yang selama ini dipakai oleh salah satunya Anies Baswedan," jelas Guntur.
"Jadi bukan kepada personal menghadang, tapi isu-isu identitas politik, bahwa politisi ayat dan mayat, itu nyata, real."
"Sehingga kita tidak melihat kinerja, tapi isu identitas seseorang," lanjutnya.
Geisz langsung menanggapi klarifikasi dari Guntur.
Ia mengungkapkan fakta bahwa kampanye politik identitas justru telah dilakukan lebih dulu oleh PSI.