Terkini Nasional
Berapi-api Sindir PSI, Narasumber ILC Ini Dipuji Karni Ilyas: Pertama Muncul Langsung Menggebu-gebu
Seorang narasumber ILC yang tampil perdana dalam acara tersebut, menuai perhatian dan pujian dari Presiden ILC Karni Ilyas
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menurutnya hal tersebut sangat tidak masuk akal.
Lantaran di satu sisi para kader PSI menyebut Anies sebagai gubernur yang tidak bisa bekerja, namun masih ingin menjegalnya dalam upaya menduduki kursi RI 1.
Geisz menduga bahwa PSI justru takut akan sosok Anies.
"Yang dikatakan selalu Anies tidak bekerja, Anies bodoh, Anies gubernur ini," katanya.
"Saya ingin bertanya lagi, kalau Anies tidak bekerja, kalau Anies gubernur gagal, ngapain Sekjen PSI bikin kampanye jegal Anies, kan gubernur gagal, gubernur bodoh, biarkan saja ntar kan kalah sendiri, logikanya gimana sih? Takut betul," imbuh Geisz.
Bahas Formula E
Geisz meluruskan beberapa informasi terkait ajang Formula E yang juga disorot oleh publik dan menuai kritikan dari PSI.
Ia menjelaskan biaya yang digelontorkan oleh Pemprov DKI adalah untuk jangka waktu lima tahun, ia juga yakin acara tersebut akan berdampak positif terhadap iklim ekonomi di Ibu Kota.

"Rp 1,6 triliun itu 5 tahun, bukan hanya untuk tahun ini (2020)," kata Geisz.
"Ini untuk biaya 5 tahun, dan itu akselerasi ekonominya juga beda, ada perhitungannya tersendiri," lanjutnya.
Pembully Mati Berdiri
Terakhir Geisz menyampaikan sebuah pantun yang menyindir pengkritisi Anies.
"Terakhir ini supaya enggak kepanjangan, dan dia (Guntur Romli) yakin dia juga enggak tahan balas saya," katanya menyindir Guntur Romli yang merupakan politisi PSI.
"Mari kita berbalas pantun," ucap Geisz.
"Bunga melur, bunga melati, gadis Melayu pandai menari, sungguh gubernur banyak prestasi, para pembully mati berdiri," tuturnya disambut tepuk tangan oleh audiens di studio.

• Politisi PDIP Tanggapi Peluang Anies Baswedan di Pilpres 2024, Aiman: Jokowi Sudah Ingatkan Sandiaga