Banjir di Jakarta
Jakarta Banjir Lagi, Pakar Kritik Anies Baswedan Nilai Pengerjaan Drainase Kejar Setoran: Tidak Rapi
Banjir kembali melanda DKI Jakarta. Pakar Tata Kelola Air, Firdaus Ali lantas menyoroti masalah perbaikan drainase di DKI Jakarta.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta.
Pakar Tata Kelola Air, Firdaus Ali lantas menyoroti masalah perbaikan drainase di DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Firdaus Ali saat menjadi narasumber di acara Metro Pagi Prime Time pada Senin (24/2/2020).
• Sindir Tujuh Minggu Tujuh Kali Banjir di Jakarta, Azas Tigor Tantang Pemprov DKI: Kita Buktikan Saja
Firdaus Ali mengatakan bahwa saluran air sebenarnya sudah dibenahi oleh dua Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kita punya 442 kilometer saluran makro kita. Kita punya kemudian mikro dengan penghubung 1527 km panjangnya."
"Sebagian besar sudah sempat dibenahi di zamannya Pak Jokowi, kemudian Ahok," katanya.
Meski Gubernur DKI Jakarta sekarang, Anies Baswedan disebut telah mengerjakan perbaikan drainase, Firdaus menilai hasilnya tidak rapi.
"Kemudian ya di zamannya Gubernur Anies sempat juga disentuh, tapi pengerjaannya di lapangan saya perhatikan tidak rapi," ungkapnya.
Pria yang juga pakar di bidang bioteknologi ini mengatakan bahwa pengerjaan saluran air yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terkesan 'kejar setoran'
Dikerjakan secara singkat dan dilakukan pada akhir masa anggaran.
• Keras, Politisi Gerindra Syarif juga Kritik Pemerintah Pusat soal Banjir: Naruh Beko saja Ditangkap
"Tetapi kemudian saluran mikro penghubung yang merupakan ini tugasnya Dinas Tata Air Jakarta saya memperhatikan dalam satu tahun terakhir pengerjaannya dipepetkan waktunya menjelang pergantian tahun atau di akhir masa anggaran," kritiknya.
Selain itu, bahan-bahan bekas galian juga tidak langsung dibersihkan hingga justru membuat kembali jatuh ke aliran air.
"Di lapangan juga ketidaksiplinan bahwa ya kital lihat bahan-bahan bekas galian ditumpuk di jalan, menghambat aliran air."
"Lalu sebagian dicemplungkan atau kemudian tercemplung terbukti di kemarin kawasan Menteng," kata Firdaus Ali.
Hal itu dibuktikan dengan hasil sidak Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
Prasetyo Edi Marsudi melihat aliran air di Menteng tersumbat.
"Ketua DPRD Prasetyo kemudian mencoba melihat ya bagaimana kondisi saluran, terbukti banyak saluran yang tersumbat," ujar pria 57 tahun ini.
• Geram Jakarta Banjir Lagi, Ketua DPRD Bongkar Trotoar Baru di Menteng, Segera Panggil Anies Baswedan
Lihat videonya mulai menit ke-2:41
Pengamat Tata Kota juga Kritik Sistem Drainase
Senada dengan Firdaus Ali, Pengamat Tata Kota Nirwana Yoga juga mengkritik masalah drainase terkait permasalahan banjir yang kembali melanda.
Mulanya Nirwana Yoga mengatakan dua hal yang harus dikerjakan dalam waktu dekat ini.
• Biasa Saja dengan Banjir, Wakil Ketua Bamus Betawi Minta Warga Apresiasi Gubernur: Anies Luar Biasa
"Maka PR kita terlepas pro dan kontra temen-temen, ada dua PR yang harus dikerjakan dalam waktu singkat dalam tahun ini terutama."
"Kalau kita nanti akhir tahun ketemu mustinya bicaranya enggak banjir lagi tentunya," ungkap Yoga seperti dikutip dari channel YouTube Talk Show tv One pada Selasa (25/2/2020).
Satu di antara yang harus segera diperbaiki adalah masalah drainase.
Yoga menilai, drainase di Jakarta sudah tidak optimal untuk menyalurkan air.
Satu harus dilakukan rehabilitasin saluran air secara besar-besaran.
"Kenapa? Catatan kami, Jakarta saluran air itu hanya 33 persen yang berfungsi optimal jadi kita punya PR 67 persen."
"Daerah-daerah yang banjir itu saluran airnya itu tidak lebih dari 50 cm diameternya," ungkap Yoga.
Yoga mengatakan, diameter drainase di DKI Jakarta harusnya berukuran 2-3 meter.
"Melihat curah hujan sekarang harusnya kita berani membuat saluran drainasenya bahkan 2 sampai dengan 3 meter misalnya," kata dia.
• Bela Anies Baswedan, Bamus Betawi: Kita Harus Bersyukur, Banjir Besar Selalu di Hari Libur
Saat ditanya pendapatnya terkait pernyataan Rahmat HS yang menyebut Anies berhasil memperbaiki drainase, Yoga menilai itu kurang.
"Tapi Bang Yoga katanya Pak Anies turunnya dari got ke got, drainase ke drainase diperbaiki, benar-benar diperbaiki," tanya presenter.
"Kita apresiasi pembersihan saluran air. Tetapi secara teknis kota ya, diameter dari saluran drainase kita sudah tidak memadai lagi," jawab Yoga.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti ini kembali menekankan bahwa diameter drainase di Ibu Kota terbilang kurang.
"Jadi kalau kita bicara tadi curah hujan yang sudah tinggi, rata-rata dengan diameter 50 sampai 1 meter sudah tidak mungkin," ungkap dia.
• Sebut Anies Baswedan Tak Siap Tangani Banjir, Azas Tigor Singgung RSCM yang Turut Jadi Korban
Lihat videonya mulai menit ke-6:48:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)