Siswa SMP di Sleman Hanyut
Gara-gara Ngeyel ke Pembina Pramuka, Siswi SMPN 1 Turi Selamat dari Tragedi Susur Sungai Sempor
Annisa berhasil selamat dari tragedi Sungai Sempor karena membangkang perintah dari Pembina Pramuka sekolahnya
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Setelah mengetahui ketinggiannya dianggap berbahaya, Annisa bergegas naik dan mengajak teman-temannya ke atas.
Tetapi tidak semua rekannya mengikuti anjuran Annisa.
"Saat itu, adik saya sempat mengukur sungai, memang ada yang selutut tapi ada juga yang seleher. Adik saya mengajak teman-temannya untuk naik," kata Nindia menceritakan kisah adiknya.

• Kakek 71 Tahun Turut Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi saat Hanyut, Ikut Terbawa Arus hingga Terpeleset
Beberapa rekannya takut kena marah oleh pembina pramuka yang menyuruh mereka turun ke sungai.
"Nanti kalau enggak turun dimarahi pembina, loh," ujar Nindia menirukan ucapan teman Anissa.
"Tapi adik saya ngeyel, dia naik bersama lima orang lainya, baru balik badan sebentar ternyata teman-temannya yang lain sudah ada keseret. Adik saya terus cari pertolongan ke warga," lanjut Nindia.
Seusai terjadinya peristiwa itu, Nindia mengatakan Annisa kini masih dalam kondisi trauma dan tidak ingin lagi membahas soal peristiwa mengenaskan tersebut.
"Sekarang dia juga takut kalau lihat air, kalau di kamar mandi sendiri jadi takut," bebernya.
Sejumlah Siswa Berteriak-teriak Trauma
Sebelumnya diberitakan, para murid SMPN 1 Turi mendapatkan pendampingan trauma healing pada hari pertama masuk sekolah seusai tragedi susur Sungai Sempor.
Ketua Ikatan Psikologi Klinis Wilayah DIY, Siti Urbayatun mengatakan pihaknya telah meminta dukungan kepada bebera univesitas dan ormas untuk membantu kesembuhan mental para murid SMPN 1 Turi.
"Kita membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Universitas di Yogyakarta yang memiliki fakultas psikologi kami minta bantuan, organisasi masyarakat juga banyak yang membantu," ujarnya.

• Cerita Keluarga Korban Sungai Sempor, Anak Minta HP Baru hingga Uang Jajan Lebih sebelum Berangkat
Demi kesembuhan mental siswa dan siswi pasca peristiwa tersebut, Siti mengatakan pihaknya akan berjaga selama seminggu di posko-posko yang telah ditentukan.
"Kemungkinan sampai seminggu ke depan kami stand by di dua posko. Jika diperlukan kami juga melakukan home visit," jelasnya.
Berdasarkan pemeriksaan, hingga saat ini baru ditemukan gejala-gejala seperti berteriak histeris.