Banjir di Jakarta
Pengamat Tata Kota Bantah Anies Baswedan soal Banjir karena Curah Hujan Tinggi: Ada yang Salah
Pengamat Tata Kota, Nirwana Yoga membantah pernyataan Anies Baswedan yang menyebut banjir terjadi lagi karena curah hujan ekstrem.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Tata Kota, Nirwana Yoga membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menyebut banjir terjadi lagi karena curah hujan ekstrem.
Nirwana Yoga membantah bahwa banjir terjadi karena cuaca hujan yang ekstrem.
Padahal menurutnya, curah hujan banjir kali ini tidak sebesar pada awal Januari 2020.
• Geram Jakarta Banjir Lagi, Ketua DPRD Bongkar Trotoar Baru di Menteng, Segera Panggil Anies Baswedan
"Pertama tadi dikatakan oleh Pak Gubernur kan curah hujannya ekstrem tinggi."
"Pada awal Januari mencapai 377 kalau sekarang kan justru turun jauh ya sekitar 200 an. Artinya kalau kita bicara curah hujan ya terjadi penurunan satu itu," ungkap Yoga seperti dikutip TribunWow.com dari tvOne News pada Senin (24/2/2020).
Sehingga, Yoga menilai ada sesuatu yang ganjil dalam bencana banjir kali ini.
"Efeknya turunpun berdampak banjir berarti di sini kita melihat sesuatu yang salah," lanjutnya.
Selain itu, Yoga menegaskan bahwa banjir terjadi karena hujan lokal bukan banjir kiriman.
Menurutnya, banjir kiriman juga tak terjadi pada saat awal Januari 2020.
"Kedua harus diakui bahwa Januari sampai dengan sekarang adalah hujannya, hujan lokal."
"Dengan demikian banjirnya adalah banjir lokal, banjir kiriman praktis di awal tahun itu malah enggak terjadi sebenarnya, hari ini juga tak terjadi," ungkap Yoga.
• Sindir Tujuh Minggu Tujuh Kali Banjir di Jakarta, Azas Tigor Tantang Pemprov DKI: Kita Buktikan Saja
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti ini menjelaskan, jika banjir karena hujan lokal terjadi di wilayah bukan dekat sungai maka saluran airnya bermasalah.
Selain saluran air, daerah serapan air juga kecil.
"Banjir lokal itu ada dua permasalahannya, satu di dalam kawasan pemukiman yang tidak bantaran kali bisa dipastikan saluran drainasenya dan daerah resapan airnya berkurang. Jadi itu yang harus fokusnya dibenahin," jelas Yoga.
Lihat videonya mulai menit ke-4:10: