Breaking News:

Banjir di Jakarta

Pakar Tata Kelola Air Sebut Anies Buat Banjir Semakin Rumit, Bandingkan dengan Jokowi dan Ahok

Pakar Tata Kelola Air, Firdaus Ali mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait permasalahan banjir.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
YouTube metrotvnews
Firdaus Ali saat menjadi narasumber di acara Metro Pagi Prime Time pada Senin (24/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Tata Kelola Air, Firdaus Ali, mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait permasalahan banjir.

Firdaus Ali menilai kerja dua mantan gubernur sebelumnya lebih rapi ketimbang Anies soal perbaikan drainase.

Hal itu diungkapkan Firdaus Ali saat menjadi narasumber di acara Metro Pagi Prime Time pada Senin, (24/2/2020).

Keras, Politisi Gerindra Syarif juga Kritik Pemerintah Pusat soal Banjir: Naruh Beko saja Ditangkap

Mulanya, Firdaus Ali mengatakan Jakarta memang rawan dengan bencana banjir lantaran berada di pinggir laut dan dilewati 13 sungai besar.

"Situasi geografi Jakarta memang di pinggir laut, kemudian menampung beban aliran 13 sungai yang masuk ke Jakarta memang menempatkan Jakarta sangat rentan terkait bahaya bencana hidrometeorologi," kata Firdaus Ali.

Menurutnya pula, pada zaman perang, Belanda sebenarnya sudah sejak awal mendesain Jakarta menjadi kota kanal.

Namun, seiring berkurangnya daerah resapan air maka lama-lama Jakarta mudah terkena musibah banjir.

"Belanda sejak awal sudah mendesain kota ini hingga menampung beban dari hulu sebagai kota kanal. Lalu menghadapi sistuasi dalam kota sendiri lalu mengantisipasi yang ada di muara"

"Tetapi pertumbuhan kota yang sangat cepat sekali kita tidak sempat membangun lebih banyak ruang terbuka biru atau mempertahankan ruang terbuka biru yang ada. Sehingga dia tidak mampu menjadi buffer ketika curah hujan yang tinggi," jelas Firdaus Ali.

Selain itu, Firdaus Ali juga menilai bahwa banjir semakin karena ketidakjelasan kinerja Gubernur Anies Baswedan.

Bongkar Trotoar Baru, Ketua DPRD DKI Kritik Keras Anies Baswedan: Penyakit Datang Baru Grudak-gruduk

"Kedua Pemerintah Kota juga berkejaran juga waktu ya apalagi kebijakan dan ketidakbijakan yang dibuat oleh Gubernur misalnnya membuat situasi makin complicated," ungkap dia.

Jakarta disebut kini tidak memiliki sistem untuk mengeringkan genangan lebih cepat.

"Situasi yang kita hadapi bahwa saya katakan tadi beban dari hulu memang sangat besar lalukemudian di dalam kota juga kita juga membutuhkan sistem pematusan yang andal, atau drainase, mengeringkan dengan cepat sehingga tidak ada genangan," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa saluran air sebenarnya sudah dibenahi oleh dua Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kita punya 442 kilometer saluran makro kita. Kita punya kemudian mikro dengan penghubung 1527 km panjangnya."

"Sebagian besar sudah sempat dibenahi di zamannya Pak Jokowi, kemudian Ahok," katanya.

Meski Anies juga telah mengerjakan perbaikan drainase, Firdaus menilai hasilnya tidak rapi.

"Kemudian ya di zamannya Gubernur Anies sempat juga disentuh, tapi pengerjaannya di lapangan saya perhatikan tidak rapi," ungkapnya.

Sindir Tujuh Minggu Tujuh Kali Banjir di Jakarta, Azas Tigor Tantang Pemprov DKI: Kita Buktikan Saja

Lihat videonya sejak menit awal:

Bahas Banjir, Rahmat HS Ungkap Anies Luar Biasa

Sementara itu, hal berbeda diungkapkan oleh Wakil Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Rahmat HS.

Ia mengaku banjir di Jakarta adalah persoalan yang biasa saja.

Hal itu disampaikan Rahmat HS dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One pada Minggu (23/2/2020).

 UPDATE Banjir di Jakarta, 7 Alat Medis di RSCM Terendam, Termasuk Alat Canggih Tomoterapi

Menurut pengakuan Rahmat HS, masyarakat Betawi sudah terbiasa dengan banjir.

"Kalau kita masyarakat Betawi ngelihat curah hujan yang seperti ini lalu terjadi banjir di Jakarta biasa saja," ungkap Rahmat.

Bahkan, Rahmat mengklaim pihaknya bersyukur dengan adanya banjir.

Selain itu, mereka juga bersyukur bahwa pemerintah telah berhasil menata tata ruang kota hingga banjir tidak terlalu lama.

"Bukan menikmati, pertama kita mensyukuri adanya hujan dan kedua dalam segi pengelolaaan tata ruang hujan itu pas turun tidak lama terserap tanah, kering untuk jalan-jalan tertentu," lanjutnya.

 Jakarta Kembali Kebanjiran, Warga Imbau Anies Baswedan Tak Cari Alasan: Masalahnya Ada di DKI

 

Wakil Ketua Bamus Betawi, Rahmat HS dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (23/2/2020). Rahmat HS menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah sosok pemimpin yang soleh.
Wakil Ketua Bamus Betawi, Rahmat HS dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (23/2/2020). Rahmat HS menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah sosok pemimpin yang soleh. (YouTube Talk Show tvOne)

Lalu, Rahmat HS menyinggung curah hujan yang cukup tinggi hingga Maret.

"Harus kita akui bersama kalau hari ini diprediksi sampai Maret curah hujan itu tinggi," ungkap dia.

Lantas, Rahmat mengapresiasi kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dinilai bisa mengatasi masalah banjir.

"Nah sekarang lihat Pak Anies sebagai Gubernur dan kawan-kawan bagaimana dia head to head, got per got, jadi drainase per drainase, pompa air per pompa air dikontrol habis, proses ini," ujar Rahmat.

Ia meminta agar masyarakat sadar bahwaa Anies merupakan gubernur yang hebat.

"Masyarakat harusnya melihat bahwa Pak Anies luar bisa. Mencegah terjadi endapan air yang lama," pintanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Banjir di JakartaAnies BaswedanPakar Tata Kelola AirJokowiAhok
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved