Siswa SMP di Sleman Hanyut
Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi saat Diingatkan soal Susur Sungai Sempor: Mati di Tangan Tuhan
Seorang korban selamat tragedi susur Sungai Sempor menceritakan bagaimana pembina pramuka keras kepala saat diberi peringatan oleh warga
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
3 rekannya kemudian tetap hanyut terbawa arus, namun akhirnya tetap selamat.

Tita yang saat itu tersangkut di bebatuan lanjut meminta pertolongan kepada warga.
"Tenggelam semua, terus aku tersangkut di batu," kata Tita.
"Nangis minta tolong, ada warga yang menolong pakai tali," tambahnya.
Tita mengatakan ketika melakukan kegiatan susur Sungai Sempor tidak ada kakak pembina yang mendampingi mereka.
Mengenai kegiatan susur sungai, Tita mengatakan tidak tahu jelas apa tujuan dari aktivitas tersebut.
Ia hanya mengetahui kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahun menjelang acara kemah.
Mati di Tangan Tuhan
Sebelum melakukan kegiatan susur Sungai Sempor, Tita dan rekannya yang lain sempat dipesankan oleh pembina agar berhati-hati.
"Cuman bilang hati-hati," kata Tita.
"Tapi itu katanya sama warga sudah diingatkan tapi tetep (nekat)," lanjutnya.
Tita mengakui ia juga mendengar peringatan dari warga setempat.
Setelah mendapat peringatan dari warga, Tita mengatakan pembina pramukanya tetap lanjut melaksanakan kegiatan tersebut.
"Enggak apa-apa kalau mati juga di tangan Tuhan," kata Tita meniru jawaban dari kakak pembina pramuka kala itu.
Cerita Korban Selamat