Kabar Tokoh
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini: Buat Apa Pilih Saya kalau Tidak Berpikir Hidupnya Lebih Baik?
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara soal mengungkap alasam warga Kota Pahlawan itu memilihnya menjadi pemimpin.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara soal mengungkap alasan warga Kota Pahlawan itu memilihnya menjadi pemimpin.
Dilansir TribunWow.com, Risma menyebut warga Surabaya pasti percaya dirinya bisa membawa kehidupan menjadi lebih baik.
Hal itu disampaikan Risma saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Rosi' Kompas TV, Kamis (20/2/2020).
• Risma Ungkap Isi Hatinya saat Dibully Netizen, Akui Sempat Nangis dan Ingat Orang Tua: Saya Terluka
• Sadar Kemarahannya Kerap Berlebihan, Risma Terang-terangan Ucap Permohonan Maaf: Enggak Sengaja
Mulanya, Risma menanggapi soal pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bukan datang, ketemu, kalau datang itu," ucap Risma sembari malu-malu dan tak melanjutkan kalimatnya.
Pernyataan Risma itu pun langsung diklarifikasi oleh Rosiana Silalahi.
"Pak Jokowi ada di Surabaya, menyempatkan waktu bertemu Bu Risma," ucap wanita yang kerap disapa Rosi itu.
"Jadi bener kan Pak Jokowi ketemu Bu Risma?," sambungnya.
Risma pun membenarkan pertemuannya dengan Jokowi.
Namun, Risma mengaku kala bertemu dengan sang presiden dirinya tak diajak berbincang soal tawaran jabatan.
"Iya, tapi enggak ngomong itu," ucap Risma.
"Mengapa Ibu masih mengeraskan hati untuk melayani Indonesia di panggung yang lebih besar?," tanya Rosiana Silalahi menimpali.

• Aksinya Kerap Jadi Sorotan, Risma Ungkap Alasan Sering Turun ke Lapangan: Orang Kan Enggak Tahu
Meskipun sudah diberi tawaran, Risma kekeh menolak jabatan lain sebelum ia menyelesaikan tugas sebagai wali kota.
Risma menyatakan, ia akan tetap melayani masyarakat meski tak diboyong ke kabinet.
"Sebetulnya menurut saya, saya kan boleh berpendapat kan," terang Risma.
"Melayani orang itu tidak dari jabatannya."
Menurut dia, jabatan seseorang tak bisa jadi jaminan untuk selalu bisa bermanfaat bagi orang banyak.
"Seandainya saya, misalkan saya punya jabatan yang katanya orang lebih tinggi," tegasnya.
"Karena saya lihatnya enggak seperti itu."
Risma menegaskan, setiap jabatan akan berarti jika bermanfaat bagi warga.
"Misalkan saya jadi gubernur, tapi kemudian saya tidak bisa menolong orang itu, apa artinya jabatan saya?," tutur Risma.
"Enggak ada artinya, jadi menurut saya bukan karena dia lebih tinggi wilayahnya atau lebih luas wilayahnya atau lebih tinggi jabatannya, bukan."
"Tapi bagaimana seorang pemimpin, dia punya arti untuk warganya," sambungnya.
Risma mengklaim, warga Surabaya yang memilihnya pasti memiliki harapan yang besar soal kesejahteraan.
"Enggak mungkin kan saya sampaikan, enggak mungkin kan," kata Risma.
"Orang buat apa milih saya kalau dia tidak berpikir hidupnya lebih baik? Enggak mungkin kan dia milih," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-54.33:
Permohonan Maaf Risma
Pada kesempatan itu, sebelumnya mengucapkan maaf berkaitan dengan sikapnya yang kerap marah-marah saat sedang terjun ke lapangan.
Satu di antara momen Risma marah-marah di hadapan publik adalah saat ia menyidak Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya.
Kala itu, Risma memarahi petugas karena membiarkan warga Surabaya antre panjang hanya untuk membuat e-KTP.
Risma mengaku, kala itu kemarahannya memuncak saat seorang petugas kekeh tak mengakui kesalahan.
"Waktu itu dia ngotot, marah lah saya," kata Risma.
"Saya bilang 'Aku bisa, udah aku enggak butuh kamu'."
• Risma Akui Berani Tolak Tawaran Megawati yang Bermacam-macam, Penonton sampai Tepuk Tangan
Bahkan setelah kejadian itu, Risma langsung memperbaiki sistem hingga bisa digunakan secara baik di keesokan harinya.
Setelah sistem diperbaiki, Risma menyebut warga Surabaya tak perlu antre panjang saat akan mengurus e-KTP.
"Ya ternyata sekarang bisa, langsung saya kerjakan dalam waktu 1 hari perbaikannya," ucap Risma.
"Besoknya langsung bisa digunakan, enggak harus melalui proses serumit itu berkali-kali datang."
Pernyataan Risma itu pun langsung ditanggapi oleh Presenter Rosiana Silalahi.
"Ibu itu kalau marah itu memang spontan atau keputusan yang ibu ambil dengan sadar?," tanya wanita yang kerap dipanggil Rosi itu.
Risma mengaku, selama ini kemarahan yang diungkapkannya itu spontan.
Ia bahkan menyebut tak memiliki keahlian untuk merekayasa kemarahan.
"Spontan, saya enggak bisa kemudian mendesain mau marah gitu, enggak bisa lah," ucap Risma.
• Risma Akui Berani Tolak Tawaran Megawati yang Bermacam-macam, Penonton sampai Tepuk Tangan
Terkait kemarahannya yang sering memuncak, Risma lantas mengucapkan permohonan maaf.
"Dan saya mohon maaf kalau marah itu kadang-kadang juga kebangetan," ujar dia.
"Jadi enggak bisa saya mendesain untuk marah, dan itu enggak sengaja memang saat itu."
Risma menyebut kemarahannya itu merupakan bentuk kekhawatiran jika warga Surabaya tak sejahtera di bawah kepemimpinanya.
"Dan banyak kejadian yang kemudian saya pokoknya paling khawatir kalau kemudian dampak kebijakan itu menyebabkan masyarakat rugi atau ada masalah," ungkapnya.
"Itu saya enggak mau," tukasnya.
(TribunWow.com)