Terkini Nasional
Pesan Jusuf Kalla untuk Anak Muda yang Mau Jadi Pengusaha: Jangan Seperti Saya
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) hadir dalam acara Mata Najwa dan memberikan pesan kepada anak muda millenial.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ananda Putri Octaviani
Mulanya, presenter Najwa Shihab bertanya apakah ada beberapa dari pihak partai ingin menjadi bagian dari direksi-direksi BUMN seperti awal kepemimpinan Erick Thohir.
Saya ingat di awal-awal kan cerita ke saya, direksi yang lobi-lobi yang pengen jadi Dirut BUMN yang lobi-lobi justru enggak dipilih itu di awal-awal."
"Kalau sekarang lebih dari seratus hari seperti itu enggak atau rasa-rasanya partai tambah atau gimana awalnya dengan sekarang," tanya Najwa Shihab.
Lalu, Erick Thohir menegaskan bahwa setiap orang berhak menjadi bagian dari BUMN.
Asal mereka memiliki kemampuan disertai niat yang baik.
"Ya kan gini dari awal saya bilang, siapa pun yang membantu BUMN sangat terbuka selama capability dan niatnya," ujar Erick Thohir.
Ia mengatakan, pihaknya ingin menghindari kepentingan demi menjaga objektifitas.
"Sama tadi ketika Najwa tanya Nadiem bagaimana kita menjaga conflict of interest tapi selama kita niatnya bener dan objektif saya rasa hal-hal itu ya kita jawab adanya," lanjutnya.
Apapun latar belakangnya menurut Erick Thohir tidak menjadi masalah jika memang mampu.
"Sama seperti ini kalau memang mereka terlepas backgroundnya apa tetapi memang mereka capability dan memang bisa dan selama kita pantau baik saya rasa nggak ada salahnya," kata dia.
Ditanya apakah ada tekanan, Erick Thohir mengatakan bahwa dimanapun dan kapan pun tantangan selalu ada.
Menurutnya, memang tidak ada orang yang sempurna dalam mengelola BUMN namun yang terpenting orang itu telah memberikan yang terbaik.
"Sekarang saya begini, kalau pressure mohon maaf misalnya hari ini saja pressure takut dimarahi Najwa."
"Padahal kan sama pilihan tidak ada yang sempurna tapi paling tidak the best effort diberikan itu yang harus kita coba," kata Erick Thohir.
Mantan pemilik klub Inter Milan ini merasa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki pikiran yang sama dengannya.
Terpenting baginya, tidak ada kepentingan pribadi dalam menjalankan amanah.