Breaking News:

Terkini Daerah

Pakar Psikologi Jelaskan Mengapa Siswi SMA di Pasaman Tak Sadar Bisa Hamil dari Hubungan Sedarah

Pakar Psikologi UNS memberikan penjelasannya mengapa SHF, pelaku pembuangan bayi bisa tak tahu akibat dari hubungan sedarah dirinya bersama adiknya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Official iNews
SHF saat digiring ke kantor polisi (kanan), YouTube Official iNews, Kamis (20/2/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Rafika Nur Kusumawati menjelaskan tanggapan, terkait kasus hubungan sedarah berbuntut pembuangan bayi yang terjadi di Pasaman, Sumatera Barat.

Bayi tersebut lahir dari hubungan intim kakak beradik antara SHF (18) yang duduk di bangku SMA dengan adiknya sendiri IK (13).

Rafika menyebut terjadinya kasus seperti SHF diakibatkan rendahnya kesadaran dan pengetahuan akan pendidikan seksual.

Polisi Ungkap Alasan Seorang Ayah Perkosa Anak Kandung hingga 100 Kali Lebih Selama 3 Tahun di Jambi

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (20/2/2020), ia mengatakan pembahasan pendidikan seksual di daerah-daerah desa masih menjadi hal yang tabu.

Namun sebenarnya pendidikan seksual penting untuk diberikan sejak dini.

Minimnya pengetahuan tentang hal tersebut, menurut Rafika menjadi penyebab seorang gadis yang sudah menginjak bangku SMA belum mengerti hubungan intim antara laki-laki dan perempuan bisa berakibat kehamilan.

"Karena, salah satu yang harus digaris bawahi, pengakuan pelaku yang mengatakan bahwa 'Saya tidak tahu akibatnya akan seperti itu'," katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2020) siang.

"Artinya apa? Ini belum teredukasi, walaupun sebenarnya kita lihat harusnya SMA sudah mengerti, ketika intercross sendiri akan berakibat seperti apa," sambungnya.

Tindakan preventif yang dapat dilakukan agar tidak lagi terjadi hal seperti itu adalah dilakukannya pendidikan seksual sesegera mungkin.

"Pengenalan terhadap diri, gender, dan menstruasi yang perlu diberitahukan kepada anak sejak dini," jelas Rafika.

"Faktor bahwa seseorang harus tahu sebab akibat, kalau saya melakukan ini, maka akibatnya akan seperti ini, itu juga yang harus dipikirkan," lanjutnya.

Rafika menyebutkan selain peran keluarga, untuk menghindari terjadinya penyimpangan seperti yang dilakukan oleh SHF dan IK, perlu juga partisipasi dari sekolah dan lingkungan.

"Tapi ini ada kalanya kita harus merasa bahwa kita tidak mungkin hidup sendiri, dan ada kalanya kita harus tahu mana yang harus diperhatikan, dan mana yang harus tidak diperhatikan," katanya.

SHF Tidak Tahu Bisa Hamil

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, SHF mengakui ia mengajak adiknya sendiri yang masih duduk di bangku SD untuk melakukan hubungan intim.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Siswi SMABayi DibuangSumatera BaratHubungan Sedarah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved