Breaking News:

Terkini Nasional

Pakar Filsafat Ungkap Kondisi Kepala BPIP saat Sampaikan Pernyataan Kontroversial soal Pancasila

Pakar Filsafat Pancasila, Profesor Suteki buka suara soal pernyataan kontroversial Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews.com/Nazar Udin
Pakar Filsafat Pancasila, Profesor Suteki. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Filsafat Pancasila, Profesor Suteki buka suara soal pernyataan kontroversial Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.

Sebelumnya, Yudian Wahyudi sempat menyatakan musuh terbesar pancasila adalah agama.

Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu, Suteki pun mengecam pernyataan Yudian Wahyudi itu.

Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/2/2020), Suteki menilai pernyataan Yudian Wahyudi itu justru akan menimbulkan konflik baru.

Jika Dipilih Jadi Ketua BPIP, Rocky Gerung Tak akan Segan Langsung Membubarkan, Ini Penjelasannya

Akan Jadi Menteri Jokowi, Ini Jejak Karier dan Harta Mahfud MD, Emban Menhan, Ketua MK, hingga BPIP

Mulanya, Suteki mengaku telah mencoba menganalisa pernyataan Yudian Wahyudi.

"Saya ingin mencoba mengurutkan, mengkonstruksi permasalahan ini," kata Suteki.

"Saya ingin memastikan dulu bahwa Prof Yudian Wahyudi mengatakan itu."

Untuk memastikan pernyataan Yudian Wahyudi, Suteki bahkan sampai menelusuri video yang beredar di media sosial.

Menurut Suteki, pernyataan kontroversial itu disampaikan Yudian Wahyudi dalam kondisi sadar dan tanpa tekanan.

"Lalu saya telusuri, videonya ada lalu berita online juga ada," kata Suteki.

"Dan saya lihat betul videonya itu dinyatakan dalam kondisi tidak tertekan, tidak dalam kondisi stres, tidak dalam kondisi gila."

Suteki menilai, pernyataan Yudian Wahyudi itu bisa menimbulkan dampak luas.

"Jadi posisinya bisa bertanggungjawab dan merdeka," terangnya.

"Bukan hanya dunia online, tapi juga di dunia nyata itu menimbulkan dampak yang meluas."

Pakar Filsafat Pancasila, Profesor Suteki dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (18/2/2020).
Pakar Filsafat Pancasila, Profesor Suteki dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (18/2/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Fadli Zon Nilai Mundurnya Yudi Latif dari BPIP Merupakan Sikap yang Pancasilais

Terkait hal itu, Suteki lantas menyinggung sejumlah kecaman yang diarahkan kepada Yudian Wahyudi.

Menurut dia, apa yang disampaikan Yudian Wahyudi itu sangat tidak pantas.

"Sampai kalangan DPR menyampaikan ketidaksetujuannya, MUI, dari kalangan bukan hanya Islam, kalangan Nasrani juga menentang pernyataan itu," ucapnya.

"Itu di tanggal 12 (Februari 2020), setahu saya di tanggal 13 (Februari 2020) sudah ada klarifikasi dari Beliau."

Lebih lanjut, Suteki menilai klarifikasi yang disampaikan Yudian Wahyudi justru semakin memperkeruh masalah.

Ia pun menyoroti sejumlah pernyataan Yudian Wahyudi yang dinilai semakin tak pantas disampaikan oleh Ketua BPIP.

"Tapi menurut saya itu semakin blunder yang menyatakan bahwa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita harus menggeser kitab suci ke konstitusi," terangnya.

"Bahkan ada statement yang dinyatakan bahwa konstitusi di atas kitab suci."

Menurut dia, apa yang disampaikan Yudian Wahyudi itu bisa berdampak luas.

Jawaban Mahfud MD saat Ditanya Apa Saja Produk yang Dihasilkan BPIP Selama Ini?

Terlebih, muncul sejumlah kecaman terhadap Yudian Wahyudi maupun BPIP.

"Dari sini kemudian menimbulkan dampak yang lebih luas lagi," terang Suteki.

"Sampai pada titik tertentu timbul untrust kepada yang bersangkutan dan BPIP."

Melanjurkan penjelasannya, Suteki pun mengungkap sejumlah pelesetan soal BPIP yang ramai diperbincangkan di media sosial.

"Bahkan sampai ada pelesetan, BPIP itu Badan Perusak Ideologi Pancasila," kata Suteki.

"Ada juga yang menyatakan Badan Pengalihan Isu Penting."

"Kalau ini diteruskan, bisa jadi muncul statement BPIP menjadi musuh terbesar Pancasila."

Janji Berhenti Bicara pada Media

Pada kesempatan lain, Yudian Wahyudi berjanji akan berhenti berbicara kepada media.

Dikutip dari Tribunnews.com, hal tersebut dilakukannya setalah pernyataannya menuai kontroversi di masyarakat.

Awalnya, Yudian merespons sejumlah pernyataan anggota Komisi II DPR yang mempertanyakan alasan Yudian memberikan pernyataan kontroversi.

Setelah Mengundurkan Diri sebagai Kepala BPIP, Yudi Latif Langsung Pulang ke Kampung Halaman

Sampai pada akhirnya, anggota fraksi PDIP Johan Budi meminta Yudian untuk berhenti bicara di depan media.

"Jadi nanti, InsyaAllah seperti yang saya sampaikan, saya sudah mulai tidak bicara di depan publik seperti saran pada umumnya hari ini," kata Yudian saat Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

"Tapi saya berjanji ke depan akan pakai humas. Kalau toh harus itu, pakai yang (ada) namanya, diedit dulu, ditulis, didraf, baru kita serahkan," ujarnya.

Yudian mengatakan dirinya akan menugaskan Humas untuk memberikan pernyataan yang berkaitan dengan Pancasila dan tugas-tugas BPIP.

Kata dia, hal itu guna menghindari ucapan kontroversial berkembang di tengah masyarakat.

"Saya berjanji ini. Jadi tidak akan ada lagi nanti kontroversi saya sebagai pribadi, yang itu atas nama BPIP," ujarnya.

(TribunWow.com)

Tags:
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)PancasilaYudian WahyudiProf Suteki
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved