Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Buka Alasan Telatnya Data Harun Masiku, Tim Gabungan Investigasi Ungkap Kelalaian Vendor
Tim gabungan investigasi memaparkan kesalahan vendor yang menyebabkan data Harun Masiku telat sampai ke server pusat
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Gabungan Kasus Harun Masiku, Sofyan Kurniawan menjelaskan alasan telatnya penyampaian informasi eks caleg PDIP Harun Masiku.
Sofyan Kurniawan menjelaskan telatnya data diakibatkan oleh vendor yang salah melakukan penyetelan terhadap server di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta.
Penyetelan yang seharusnya hanya digunakan pada uji coba, justru terus dilakukan hingga server dioperasikan.
• Tim Gabungan Ungkap Rekomendasi soal Kasus Harun Masiku: Sanksi Menjadi Ranah Menteri
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Sofyan melalui video unggahan kanal YouTube Kompas TV, Rabu (19/2/2020).
Awalnya Sofyan membenarkan bahwa seluruh kehebohan telatnya data Harun Masiku disebabkan oleh kelalaian.
"Benar, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa data terkait dengan Harun Masiku tercatat di PC counter di terminal 2F," kata Sofyan.
Sofyan menjelaskan akibat kelalaian tersebut data yang ada di bandara tidak terkirim ke Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim).
"Namun ketika dilakukan pengecekan ke server pusat di Pusdakim, data terkait dengan Harun Masiku, tidak ditemukan," lanjutnya.
Setelahnya, Sofyan menyinggung soal penelusuran kasus tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran, Sofyan menjelaskan kelalaian terjadi saat pihak vendor melakukan penyetelan pada konfigurasi server.
"Dan berdasarkan data hasil investigasi, dapat diketahui bahwa ternyata terjadi kesalahan dalam konfigurasi pada counter terminal 2F yang terjadi ketika dilakukan upgrading, SIMKIM versi 1 ke SIMKIM versi 2 oleh vendor," papar Sofyan.
"Awalnya kesalahan konfigurasi ini dilakukan agar data dummy tidak tercampur dengan data produksi."
"Seyogyanya setelah proses uji coba selesai dilaksanakan atau dilakukan, kemudian konfigurasinya dilakukan setting ke konfigurasi yang benar. Sehingga data akan terkirim dari PC counter ke Pusdakim Pusat," tambahnya.
Akibat kelalaian tersebut, Sofyan membenarkan bahwa data yang menjadi acuan pernyataan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly adalah data di Pusdakim yang belum diperbaharui.
"Benar bahwa data terkait Harun Masiku, perlintasan di tanggal 7, baru tereplikasi atau terkirimkan ke server pusat Pusdakim, per tanggal 19 Januari 2020," kata Sofyan.
"Pak Menteri menyatakan di tanggal 16, tapi data ter-update di tanggal 19," imbuhnya.
• Hasil Investigasi CCTV Bandara Kasus Harun Masiku, Tim Gabungan: Tidak Melalui Jalur Khusus
Sebelumnya diberitakan, Harun Masiku adalah seorang tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antar waktu (PAW) Anggota DPR periode 2019-2024.
Kasus itu juga menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Harun Masiku disebut terbang ke Singapura pada Senin (6/1/2020), dua hari sebelum Wahyu dan beberapa tersangka lainnya terkena OTT.
Harun Masiku lalu dikabarkan kembali ke Jakarta pada Selasa (7/1/2020), namun dibantah oleh Menkumham Yasonna Laoly.
Pada Rabu (22/1/2020), Kemenkumham akhirnya mengkaui Harun Masiku telah berada di Indonesia, pihak imigrasi beralasan, kedatangan Harun Masiku telat dideteksi sebab adanya keterlambatan tekhnis sehingga informasi telat tercatat.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-3.30:
Rocky Gerung Duga Ada Konspirasi Kekuasaan
Sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung menyebut ada konspirasi kekuasaan di balik kasus Harun Masiku.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyatakan konspirasi kekuasaan itu terkait dengan Harun Masiku yang merupakan caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tak hanya melindungi Harun Masiku, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berupaya menyelamatkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto dalam kasus tersebut.
Menurut Rocky Gerung, upaya tersebut juga dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.
Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (1/2/2020).
"Ya presiden tentu tahu tapi presiden menunggu sebetulnya ada semacam uraian atau keterangan dari sang menteri," ucap Rocky.
Ia pun menyinggung pernyataan Jokowi soal kehadiran Yasonna Laoly di konferensi pers PDIP.
Kala itu, Jokowi mengaku memaklumi dengan mengungkap posisi Yasonna Laoly sebagai Ketua DPP PDIP.
"Tapi saya baca juga presiden akhirnya bilang 'Dia itu Ketua DPP'," ujar Rocky.
"Ini bahayanya, presiden sebetulnya bawah sadarnya ingin mengatakan 'Di atas saya ada yang lebih tinggi'."
Lebih lanjut, Rocky bahkan menganggap Jokowi kecolongan dalam kasus Harun Masiku.
"Jadi Jokowi akhirnya kecolongan juga, dia ada klep yang bocor di dalam batinnya sehingga dia sebut bahwa 'Dia juga kan Ketua DPP'," kata Rocky.
Terkait hal itu, Rocky secara terang-terangan menyebt adanya konspirasi kekuasaan dalam kasus Harun Masiku ini.

Menurutnya, hal itu tampak dari sejumlah petinggi pemerintahan yang 'turun tangan' menutupi kasus ini.
"Ini betul-betul konspirasi kekuasaan karena tokohnya setaraf menteri," ucapnya.
"Presiden tahu tapi presiden tidak bisa menegur secara konkret sehingga mesti pakai bersilat lidah."
"Dan beliau (Yasonna Laoly) adalah pimpinan di PDIP," sambung Rocky.
Lebih lanjut, Rocky turut menyinggung nama Hasto Kritiyanto.
Menurutnya, Jokowi hingga Yasonna Laoly juga tengah berupaya agar Hasto Kristiyanto tak terseret dalam kasus Harun Masiku.
"Kan problem-nya di situ, jadi publik dengan mudah membaca bahwa ini persekongkolan kekuasaan untuk menyelamatkan 1-2 orang," ujar Rocky.
"Dan penyelamatan itu artinya begitu strategis kedukan Hasto sehingga harus dicari cara supaya si Harun diputer-puter sambil berpikir."
Namun, upaya menyelatkan pimpinan PDIP itu justru diketahui publik karena tindakan Yasonna Laoly.
"Jadi saya lihat kekuasaan sedang cari cara supaya kasus ini tidak sampai pada puncak pimpinan partai kan," kata Rocky.
"Jadi Yasonna ditugaskan untuk susun skenario tapi tidak lengkap jadi kepergok oleh akal sehat."
• Kemenkumham Ungkap Hasil Pemeriksaan Petugas yang Mengecap Paspor Harun Masiku: Dia Tak Ingat
Simak video berikut ini menit ke-3.05:
(TribunWow.com/Anung Malik/Jayanti Tri Utami)