Breaking News:

Kabinet Jokowi

Sama-sama Dianggap Tegas, Kinerja Prabowo Dinilai Berhasil Lampaui Erick Thohir, Ini Kata M Qodari

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengungkap perbedaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Kompas TV
Hasil survei Indo Barometer soal menteri dengan kinerja terbaik. Prabowo Subianto berada di posisi paling atas. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengungkap perbedaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam survei Indo Barometer, Prabowo Subianto berada pada posisi pertama dan Erick Thohir pada posisi ketiga menteri dengan kinerja terbaik. 

Meskipun begitu, keduanya dinilai memiliki sikap yang tegas. 

Jika sama-sama tegas, mengapa penilaian Prabowo Subianto berada di atas Erick Thohir?

Beda dengan Survei Indo Barometer, PKS Sebut Kinerja Anies Lebih Baik ketimbang Jokowi dan Ahok

Kinerja Menteri Lebih Disukai Ketimbang Wapres Menurut Survei, Ini Pembelaan Pihak Maruf Amin

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (18/2/2020), M Qodari mulanya menyebut deretan menteri dalam survei Indo Barometer itu dinilai memiliki kinerja yang baik.

"Jadi sebetulnya ini bukan yang terbaik," terang Qodari.

"Kalau paling banyak disebut sebagai menteri yang punya kinerja yang baik itu rumusan yang paling tepat sebenarnya."

Menurut Qodari, Prabowo Subianto adalah sosok yang paling banyak disebut memiliki kinerja baik oleh para responden.

"Karena kita meminta kepada responden untuk menyebut satu nama yang menurut dia punya kinerja bagus," kata Qodari.

"Dan memang paling banyak disebut adalah Prabowo Subianto."

Qodari menjelaskan, sebagian besar responden memilih Prabowo Subianto karena memiliki sikap yang tegas.

"Alasanya sebenarnya banyak, macam-macam," ujar Qodari.

"Jadi beda responden itu beda alasan, tetapi kalau bicara Pak Prabowo yang saya lihat paling banyak adalah satu dianggap paling tegas."

Namun, ternyata tak cuma Prabowo Subianto yang dinilai memiliki sikap tegas.

Qodari lantas turut menyebut nama Erick Thohir yang berada di urutan ketiga menteri dengan kinerja terbaik.

"Erick Thohir juga menonjol pada aspek itu," kata Qodari.

"Jadi untuk responden yang punya kriteria bahwa menteri yang punya kinerja bagus itu dianggap yang tegas, itu ada dua nama yang menonjol."

"Prabowo dan Erick Thohir," sambungnya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam channel YouTube Kompas TV, Selasa (18/2/2020).
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam channel YouTube Kompas TV, Selasa (18/2/2020). (YouTube Kompas TV)

Beda dengan Survei Indo Barometer, PKS Sebut Kinerja Anies Lebih Baik ketimbang Jokowi dan Ahok

Terkait hal itu, Qodari pun menyinggung skandal petingga Garuda yang berhasil diungkap oleh Erick Thohir.

Disebutnya, Erick Thohir memiliki ketegasan dengan langsung memecat petinggi Garuda yang menyalahi aturan.

"Kalau Erick Thohir kita lihat kemungkinan dia tegas ya kepada direksi Garuda Indonesia yang dianggap menyelundupkan sepeda," ujar dia.

Sementara itu, Prabowo Subianto menurutnya dinilai tegas berdasarkan rekam jejak yang dimiliki.

Ia pun menyinggung pencalonan Prabowo Subianto di Pilpres 2014 dan 2019.

"Kalau Pak Prabowo saya lihat sebenarnya ini bagian dari perjalanan dan image Pak Prabowo yang merekah semenjak 2014 dan 2019 sebagai calon presiden," ucap Qodari.

"Bahwa dia dianggap sebagai tokoh yang tegas."

Lantas, Qodari pun menyinggung Pilpres 2019 lalu.

Disebutnya, masyarakat memiliki alasan tersendiri dalam memilih Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

"Pada Pilpres 2014. 2019, kami survei ada dua alasan yang paling tinggi milih calon presiden," terang Qodari.

"Pertama merakyat, kedua tegas."

"Kalau responden yang memilih presiden merakyat itu ke Jokowi.Tapi kalau tegas itu ke Prabowo," sambungnya.

Simak video berikut ini menit ke-3.47:

Hasil Survei Jokowi Nyaris Sama dengan SBY

Pada kesempatan lain, Politisi Partai Demokrat Roy Suryo membandingkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dilansir TribunWow.com, Roy Suryo lantas membandingkan hasil survei Indo Barometer di era Jokowi dengan era SBY.

Dari hasil survei tersebut, Jokowi memperoleh kepuasan publik sebesar 70 persen.

Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020), Roy Suryo mulanya mengucapkan selamat atas perolehan tersebut.

"Ya enggak apa-apa, ya selamat aja," kata Roy.

Ferdinand Hutahaean Sebut Angka dalam Hasil Survei Maruf Amin Ketinggian, Ini Alasannya

Ia pun membandingkan perolehan suara tersebut dengan era SBY.

Menurut Roy, suara yang didapatkan Jokowi itu hampir mendekati perolehan SBY saat masih menjabat sebagai presiden.

"Paling tidak mendekati zaman Pak SBY dulu," terangnya.

"Kan 80 persen waktu itu, saya selalu bicara mengenai fakta."

Terkait hal itu, Roy lantas mengapresiasi survei yang dilakukan Indo Barometer itu.

"Iya, terpilih kedua (SBY) mendapatkan 80 persen," kata Roy.

"Selain siapa saja, ini kan kita juga kadang-kadang gitu, tapi saya tetap appreciate hasil survei gitu ya."

Pernyataan Roy itu pun langsung ditanggapi oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.

Menurut M Qodari, survei yang dilakukan pihaknya juga turut membantu SBY terpilih menjadi presiden.

"Jangan enggak appreciate, Pak SBY naik karena survei loh, tanpa ada survei Pak SBY enggak dipilih," ujarnya.

Survei Indo Barometer: Sri Mulyani Jadi Menteri yang Paling Jenius, Nadiem Makarim Posisi Kedua

Melanjutkan penjelasannya, Roy justru mempertanyakan soal asal biaya survei Indo Barometer.

Sebab, Jokowi disebutnya tak memiliki program 100 hari kerja.

"Hanya kan di balik survei itu kan pasti banyak pertanyaan," terang Roy.

"Di tweet banyak komentarnya, itu juga yang pertama banyak yang bertanya 'Loh, Pak Jokowi aja enggak punya program 100 hari, kok tiba-tiba ada survei 100 hari?'"

"Siapa yang membiayai survei?," sambungnya.

Meskipun begitu, ia mengaku tak meragukan hasil survei Indo Barometer itu.

"Enggak, bukan meragukan, kita percaya kata responden," ucapnya.

"Kan saya juga jawab biasa aja, biasanya lembaga survei itu bergerak berdasarkan biaya."

"Nah, biayanya dari mana? Itu aja udah," sambung Roy.

(TribunWow.com)

Tags:
Prabowo SubiantoErick ThohirM QodariKabinet Jokowi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved