Breaking News:

Kabinet Jokowi

Ingatkan Prabowo Subianto, M Qodari Ungkit Anies Baswedan soal Kemungkinan Reshuffle: Waspadalah

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengimbau Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk waspada.

Kolase YouTube Talk Show tvOne/Tribunnews.com
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari (kiri), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan). 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengimbau Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk waspada.

Dilansir TribunWow.com, hal itu berkaitan dengan hasil survei Indo Barometer yang menempatkan Prabowo Subianto di urutan pertama menteri dengan kinerja terbaik.

Terkait hal itu, M Qodari lantas mengungkit hasil survei yang sama di 2015 lalu.

Prabowo Jadi Menteri Terpopuler, Menkeu Sri Mulyani Urutan ke 2 Menurut Survey Indo Barometer

Prabowo Menteri Terpopuler dan Terbaik Versi Indo Barometer, Pilihan Terima Tawaran Jokowi Tepat?

Hal itu terang-terangan disampaikan M Qodari melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020).

"Kan kita ada hasil surveinya menteri yang dianggap bagus kinerjanya oleh publik, oleh masyarakat, oleh responden," kata Qodari.

"Ada itu 10 yang tertinggi."

Qodari lantas menyebutkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang berada di peringkat atas survei Indo Barometer

"Ada Pak Prabowo, ada Sri Mulyani, ada Erick Thohir, ada Mahfud," kata Qodari.

Namun, ketika ditanya soal prediksi menteri yang bakal diganti, Qodari enggan menjawab.

Menurutnya, pihaknya hanya melakukan survei terkait kepuasan publik pada kinerja para menteri.

"Ya kalau yang untuk diganti kita tidak spesifik ke sana lah," ujar Qodari.

"Kita tanya mana yang bagus ya kan, ya dilihat saja mana yang banyak disebut bagus, mana yang kurang banyak disebut bagus."

Lebih lanjut, Qodari menyinggung soal hasil survei serupa yang dilakukan Indo Barometer pada 2015 lalu.

Menurutnya, berada di peringkat atas bukanlah jaminan menteri tersebut akan tetap dipertahankan oleh presiden.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020).
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Prabowo Menteri Terpopuler dan Kinerja Terbaik, Direktur Indo Barometer: Waspadalah, Anda Belum Aman

"Terakhir, pengalaman 2015 survei seperti ini yang paling tinggi itu Susi Pudjiastuti lalu kemudian Anies Baswedan," tegas Qodari.

"Tapi ternyata yang satu di-reshuffle, satu tidak dilanjutkan," sambungnya.

Terkait hal itu, Qodari pun memberikan imbauannya pada Prabowo Subianto.

"Jadi Pak Prabowo walaupun nomor satu waspadalah, waspadalah," kata dia.

"Bukan berarti aman, begitu loh."

Pernyataan Qodari itu pun langsung ditanggapi oleh Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo.

Ia menyatakan, menteri-menteri di bidang hukum berada pada peringkat bawah jika survei kembali dilakukan.

"Singkat, mungkin kalau yang menteri-menteri dibedah juga ada hubungannya, misalkan kementerian soal hukum gitu kan," tegas Roy Suryo.

"Nah, mungkin itu juga akan posisi terbawah, karena hukum itu tidak dirasakan."

Menurut Roy Suryo, hal itu lah yang perlu dituntaskan oleh Jokowi.

Kalahkan Sri Mulyani, Prabowo Subianto Jadi Menteri Paling Dikenal dan Memiliki Kinerja Terbaik

Ia bahkan menyinggung soal pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo ke Kediri, Jawa Timur.

Pramono melarang karena tak ingin Jokowi bernasib seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lengser sebagai Presiden pada 2001 silam.

"Ini masyarakat bertanya, ini kan demi kebaikan, kita harus mendorong Pak Jokowi untuk menuntaskan itu," terang Roy Suryo.

"Dan untuk menuntaskan, jangan takut ke Kediri ini loh."

Simak video berikut ini menit ke-3.56:

Sebut Nadiem Makarim Punya Ide Radikal

Sebelumnya, pada kesempatan itu M Qodari mengomentari soal 100 hari kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, M Qodari pun menyinggung kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Menurut M Qodari, Nadiem Makarim kerap membuat kebijakan yang bersifat radikal.

Mulanya, Qodari menyinggung tanggapan masyarakat soal 100 hari kerja Jokowi.

"Pertama kan begini, mengapa 100 hari, ya sekali lagi memang ada yang berpendapat 100 hari penting," ucap Qodari.

"Ada juga yang berpendapat tidak penting."

Namun, secara pribadi Qodari menyatakan ulasan soal 100 hari kerja Jokowi itu perlau dilakukan.

Sebab, menurutnya ada sejumlah kebijakan yang bisa dilakukan Jokowi di 100 hari masa jabatannya.

"Kalau saya pribadi mengatakan kalau mengharapkan hasil ya tentu ya susah ya dalam 100 hari bisa bikin apa," terang Qodari.

"Walaupun dalam beberapa kasus ya bisa juga."

Karni Ilyas Tanya soal Jokowi dan Prabowo yang Sempat Bersaing, Mahfud MD Ungkap Beda Keduanya

Terkait hal itu, Qodari lantas menyinggung Mendikbud Nadiem Makarim.

Bahkan, menurutnya Nadiem Makarim kerap memiliki gagasan yang sifatnya radikal.

"Misalnya menteri pendidikan, dia punya ide dan gagasan yang radikal mengenai bagaimana pendidikan dikelola," ujarnya.

"Ya misalnya kebijakan ujian nasional tidak perlu ada, itu kan kebijakan yang bisa diambil dalam 100 hari."

Melanjutkan penjelasannya, Qodari justru menyinggung nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri.

Qodari mengaku sempat meminta pendapar Rokhmin Dahuri soal kinerja presiden selama 100 hari menjabat.

Di ILC, Mahfud MD Ungkit Kampanye Pemilu 2019, Ungkap Beda Cara Jokowi dan Prabowo Raup Suara

"Kemarin Pak Rokhmin itu cerita, Pak Rokhmin kan kita undang juga karena dia pernah jadi menteri," ucap Qodari.

"Kita tanya, 'Pak, sebetulnya dalam 100 hari itu bisa berbuat apa enggak sih?'"

"'Tergantung mas, kalau orangnya kompeten, punya pengalaman di sana, begitu banyak yang bisa dilakukan, enggak perlu belajar lagi'," sambungnya.

Terkait hal itu, Qodari bahkan juga menyinggung nama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo.

Menurut Qodari, Roy Suryo lebih cocok menjabat sebagai Menkominfo dibandingkan dengan Menpora.

"Misalnya Mas Roy jadi Menkominfo, dan menurut saya Beliau idealnya jadi Menkominfo," ujar Qodari.

"Pasti cepat langsung bisa bikin perubahan, tapi kalau Beliau jadi Menpora ya mungkin proyek enggak selesai-selesai," tutupnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Indo BarometerreshufflePrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved