Breaking News:

Virus Corona

Hampir Sebulan Bekukan Daging Satwa Liar karena Virus Corona, Pedagang di Wuhan Niat Jualan Kembali

Pedagang ingin kembali berjualan daging satwa liar setelah lama dilarang pemerintah karena dinyatakan sebagai indikator penularan Virus Corona.

Editor: Lailatun Niqmah
Youtube/CGTN/mothership.sg
Toko di Wuhan tutup karena Virus Corona 

Meski dia tidak yakin berapa lama itu akan berlangsung.

Dia menambahkan, dia telah membekukan stok tanduk rusa, anjing, keledai dan daging merak, yang biasanya dijual kepada pelanggan.

Potret suasana pasar seafood Wuhan
Potret suasana pasar seafood Wuhan (Twitter @muyixia)

Produk satwa liar menjadi budaya

Masih dari mothership.sg, jurnal penelitian Nature menyatakan, larangan total di China mengakibatkan terjadinya perdagangan ilegal yang tidak terkendali dan menguntungkan karena permintaan produk-produk satwa liar menjadi budaya.

Sebagian karena konsumsi daging buruan dianggap sebagai simbol kesehatan dan kekayaan.

Terlebih lagi, perdagangan semacam itu juga akan ditopang oleh pendapatan dan status sosial dari kelas menengah yang tumbuh di negara itu.

Japan Times lebih lanjut melaporkan, dukungan pemerintah China untuk industri obat-obatan tradisional telah mendorong perdagangan satwa liar, karena penggunaannya baik dari produk hewan peliharaan maupun hewan liar.

Dinilai sekitar 60 miliar dolar AS, industri telah melihat contoh-contoh seperti izin penerimaan farmasi China untuk skala sekitar 73.000 trenggiling pada 2016 sebagai bahan obat.

Sementara permintaan untuk konsumsi satwa liar telah jatuh ke minoritas di negara itu, masih mewakili puluhan juta konsumen daging satwa liar di negara ini.

National Geographic juga menyoroti, pemerintah Cina telah menyetujui penjualan dan pengembangbiakan 54 spesies liar di pertanian untuk dikonsumsi.

Spesies-spesies ini termasuk bulu, burung unta, hamster, penyu, dan buaya siam.

Namun, Japan Times menyatakan, perubahan itu mungkin, dan menunjuk pada keberhasilan pengurangan permintaan sup sirip hiu melalui kampanye yang dipimpin oleh selebriti.

Kuncinya pada perdagangan satwa liar sebagai ancaman kesehatan publik dan konservasi.

Caroline Dingle, seorang ahli biologi evolusi di laboratorium forensik konservasi di Universitas Hong Kong, memberikan penjelasan.

“Orang-orang perlu percaya, mengonsumsi hewan liar itu buruk bagi mereka secara pribadi karena larangan bekerja jangka panjang," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
CoronaVirus CoronaWuhanSatwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved