Terkini Daerah
Tak Kunjung Berhasil, Tim Evakuasi Cari Cara Lain untuk Selamatkan Buaya Berkalung Ban
Terganggu keriuhan warga, buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah sulit ditangkap.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Matt Wright, pecinta reptil asal Australia, dan Badan Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Alam Sulawesi Tengah mulai menemukan pola pergerakan buaya berkalung ban di Sungai Palu.
Dikutip dari Kompas.com, dari amatan Matt dan Satgas Penyelamatan Satwa Liar BKSDA Sulawesi Tengah, buaya berkalung ban ini saban pagi bergerak menuju muara untuk sekedar berjemur.
Setelah memasuki senja, buaya ini akan kembali ke Jembatan 2 di Jalan I Gusti Ngurah Rai.
• Viral Buaya Berkalung Ban, Panji Petualang Gagal, Kini Ahli dari Australia Coba Tangkap dan Lepaskan
Karena itu, saat ini, operasi penyelamatan tidak lagi berlangsung pada siang hari.
Ketua Satgas Penyelamatan Satwa Liar, Haruna saat ditemui Sabtu, (15/2/2020) mengatakan sudah beberapa hari ini tim bekerja malam hari.
Matt pun sempat melakukan upaya evakuasi pada Jumat, (14/2/2020) malam dengan melepas dua harpun.
Namun, hasilnya nihil.
Menurut Haruna, Matt sempat berhadapan dengan buaya berkalung ban, dengan jarak sangat dekat.
Saat harpun dilepaskan, warga yang terus menonton di pinggir sungai langsung berteriak dan menyalakan senternya.
Alhasil, buaya berkalung ban kaget dan langsung kabur dan masuk ke dalam air.
Hal tersebut menjadi kendala tim penyelamat di lapangan.
Pihaknya berharap, para warga yang menonton tak menggganggu kinerja tim penyelamat.
Buaya berkalung ban ini awalnya muncul pada 2016.
Kala itu upaya melepaskan ban sudah dilakukan.
• Buaya 5 Meter Berhasil Ditangkap Warga dengan Pancing, Begini Penjelasan BKSDA Bangka Belitung
Sejumlah warga yang tidak mempunyai keahlian soal buaya mencoba memancing buaya dengan menggunakan ayam hidup.