Virus Corona
Larang Warga Korea Selatan Gunakan Toilet karena Khawatir Virus Corona, Maskapai KLM Minta Maaf
Maskapai penerbangan nasional Belanda, KLM Royal Dutch Airlines, meminta maaf secara publik karena dianggap bersikap rasis.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Ketika penerbangan tidak penuh penumpang, terkadang toilet memang dikhususkan untuk kru," jelas pihak KLM, dikutip dari The Korea Times, Kamis (13/2/2020).
"KLM benar-benar menyesali apabila ada sejumlah penumpang yang merasa tersinggung dengan pengumuman yang ditulis dalam bahasa Korea ini," lanjut pengumuman tersebut.
Menanggapi insiden yang melibatkan maskapai asing ini, Pemerintah Korea memberikan peringatan keras.
Peringatan itu disampaikan oleh Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea.
"Kami secara resmi sudah meminta KLM memperkirakan tindakannya agar mencegah kejadian serupa terulang," kata pejabat Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea.
"Kementerian secara ketat akan mengawasi situasi yang membuat warga Korea dapat didiskriminasi oleh maskapai penerbangan asing," tambahnya.
Pakar hubungan masyarakat sekaligus Guru Besar Universitas Sungshin Women, Seo Kyoung-duk, menilai insiden tersebut sebagai kejadian yang mengejutkan dan rasisme terang-terangan.
"Insiden KLM jelas-jelas diakibatkan ketidaktahuan soal Virus Corona," kata Seo Kyoung-duk.
Seperti diketahui, sejauh ini ada 28 orang yang dinyatakan terjangkit Virus Corona di Korea Selatan.
Meskipun demikian, tujuh pasien sudah dinyatakan sembuh total dari virus yang menjangkit organ pernapasan ini.
• Masa Karantina Virus Corona Selesai, Kemenkes Sebut Ada WNI Justru Takut Tak Bisa Kembali ke Wuhan
Masa Karantina WNI Selesai
Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto mengatakan ada beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) di tempat observasi yang justru takut tak bisa kembali ke Wuhan, China.
Achmad mengatakan beberapa WNI tersebut khawatir mereka akan dilarang kembali ke Wuhan oleh keluarga mereka.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube kompastv, Jumat (14/2/2020), awalnya Achmad menjelaskan permasalahan tiap WNI tidak bisa digeneralisir karena tiap-tiap individu memiliki permasalahan yang berbeda.
"Tidak akan bisa general terkait permasalahan-permasalahan pribadi mereka," jelasnya.