Terkini Nasional
Sudjiwo Tedjo Blak-blakan Sindir Menantu Pemimpin yang Calonkan Diri, Begini Reaksi Anies Baswedan
Budayawan Sudjiwo Tedjo menyoroti banyaknya kerabat pemimpin di Indonesia turut mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di daerah masing-masing.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menyoroti banyaknya kerabat para pemimpin di Indonesia yang kini turut mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di daerah masing-masing.
Dilansir TribunWow.com, Sudjiwo Tedjo menyebut hal itu menjadi satu di antara alasannya kini tak mempercayai pemerintah.
Menurut dia, di Indonesia posisi seseorang hanya ditentukan oleh harta yang dimiliki.
• Karni Ilyas Tak Terima ILC Vakum Disebut karena Ketakutan, Sudjiwo Tedjo: Jangan Bantah Saya
• Di ILC, Sandiaga Uno Ungkit Pasang Iklan Mahal di tvOne, Karni Ilyas: Jangan Buka Rahasia Dong
Saat menjadi bintang tamu dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (11/2/2020), Sudjiwo Tedjo mulanya menyinggung pernyataan Mantan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019, Sandiaga Uno.
"Ke depan itu kalau kita lihat dalam kaca mata ILC, Mas Sandiaga ada banyak potensi terutama di IT," terang Sudjiwo.
Tak hanya Sandiaga Uno, Sudjiwo Tedjo turut menyebut nama Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Wah luar biasa terutama di komik-komik, luar biasa anak muda kita Pak Erick," ucap Sudjiwo.
"Tinggal kita merangkumnya dalam suatu kesatuan."
"Nah, kesatuan ini yang enggak ada," sambungnya.
Sudjiwo Tedjo menilai, keadilan di masa lalu berbeda dengan kini.
Menurutnya, di zaman dahulu ada persamaan nasib bagi seluruh warga negara.
"Kalau meminjam (pernyataan) Soekarno, bangsa adalah suatu kaum yang mengalami penderitaan bersama," ucapnya.
"Dulu iya, itu ada disimpulkan di belakang."
Terkait hal itu, ia pun memberikan contoh untuk memperjelas pernyataannya.
Lantas, Sudjiwo menyinggung nama Presenter ILC, Karni Ilyas.

• Di ILC, Aa Gym: Saya Sangat Tersengat Mendengar Satu Kata dari Erick Thohir soal Akhlak
"Bapak saya dan bapaknya Pak Karni makannya ulet karung goni semua, ada persamaan nasib" kata dia.
"Sekarang udah enggak ada persamaan nasib, arloji saya sama arlojinya Pak Thohir jauh banget. Gimana mau persamaan nasib?"
Lebih lanjut, Sudjiwo menilai pemerintah tirani diperlukan di negara ini.
Hal itu berkaitan dengan persamaan nasib yang harusnya diperoleh oleh semua warga negara.
"Makanya saya usul bangsa harus diikat di depan tujuan," ujarnya.
"Nah tujuan itu memerlukan tirani kalau perlu."
Melanjutkan penjelasannya, Sudjiwo justru menyinggung para pemimpin yang kerabat terdekatnya turut mencalonkan diri di daerah masing-masing.
Hal itu menurutnya membuat kepercayaan publik pada pemimpin semakin berkurang.
"Sekarang gimana aku mau percaya soal KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) misalnya, kalau pemimpin mantunya jadi calon ini," ujar Sudjiwo.
"Gimana mau percaya?"
Terkait hal itu, Sudjiwo pun menganggap pentingnya harta untuk memperoleh posisi strategis.
"Saya enggak ngenyek pemimpin itu, kalau saya jadi pemimpin mungkin mantu saya juga," kata Sudjiwo.
"Karena di Indonesia enggak aman kalau enggak kaya."
Mendengar pernyataan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang turut hadir dalam acara itu pun langsung menganggukkan kepala.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun tampak tersenyum mendengar ucapan Sudjiwo tersebut.
Simak video berikut ini menit ke-3.25:
ILC Dibilang Ketakutan saat Pemilu
Sebelumnya, pada kesempatan itu Sudjiwo Tedjo menyebut acara ILC ketakutan saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berlangsung.
Mulanya, Sudjiwo Tedjo mengatakan bahwa akhlak itu adalah hal yang sangat penting.
"Gini Mas Karni, di masa depan itu imanmu apa enggak penting itu sesuai dengan ramalan Joyoboyo."
"Yang penting akhlakmu itulah apa yang disebut dengan agama budi, buda bukan buda yang saya sering sebut itu," ujar Sudjiwo Tedjo channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (11/2/2020).
Menurutnya, akhlak itu sangat penting di berbagai kehidupan sehari-hari manusia.
• Gara-gara Bahas Akhlak di ILC, Erick Thohir sampai Dipanggil Ustaz oleh Aa Gym, Lihat Reaksinya
"Tapi ke depannya akhlak enggak peduli kamu ke gereja atau enggak, enggak peduli kamu itu urusan kamu, tapi kalau nonton bioskop kamu buka hp enggak sehingga menyilaukan yang belakang karena itu akhlak, kalau buang sampah itu nanti pertanyaannya ke depan," jelasnya.
Menurutnya, berkelakuan baik itu harus menghilangkan pikiran Tuhan sebagai sosok.
"Nah sehubungan dengan itu, saya terima kasih pada Karni sebab untuk mencapai yang penting beragama itu beriman adalah berkelakuan baik, itu harus meniadakan Tuhan sebagai sosok."
"Sosok transenden, kayak manusia begitu sudah ini nanti kita rebutan, kalau enggak rebutan sosok, rebutan nama," ucapnya.
Namun, anggapannya soal ketiadaan Tuhan karena berupa sosok belum dapat diterima oleh banyak orang.
"Harus ada sosok Tuhan ada yang tiada itu, tiada karena dia berupa sosok, sosoknya enggak ada karena tidak ada satupun yang mempersamakan ini harus."
"Tapi ada imanen di dalam makhluk-makhluk, imanen saya berkali-kali ngomong ada yang tiada di kampus-kampus susah sekali diterima," ungkap dia.
• Di ILC, Mahfud MD Sindir Rizal Ramli yang Tak Pernah Puji Pemerintah: Ibarat Konferensi Tikus-tikus
Lalu, Budayawan asal Jember ini mencontohkan teorinya itu dengan acara ILC yang sempat berhenti karena Pemilu.
Menurutnya, ILC tidak hadir karena ketakutan.
"Baru ketika Pak Karni menghilang ILC ini menghilang karena ketakutan Pemilu kemarin," ungkap Sudjiwo Tedjo.
Mendengar itu, para hadirin yang datang tampak tertawa keras, termasuk Aburizal Bakrie hingga Roy Suryo.
Sudjiwo Tedjo berkata, meski ILC terlihat tidak tayang, acara tersebut sebenarnya masih eksis.
"Saya mendapat contoh ada yang tiada yang bagus, yaitu hilangnya ILC, Pak Karni Ilyas ada tapi enggak ada."
"Itulah ada yang tiada, jadi gitu Pak Karni," kata Sudjiwo Tedjo.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)