Pemulangan WNI Eks ISIS
Mahfud MD Antisipasi Kemungkinan ISIS eks WNI Menyelinap di Jalur Tikus: Mereka Sembunyikan Paspor
Mahfud MD mengatakan, pemerintah saat ini tengah melakukan upaya antisipasi anggota ISIS eks WNI ke Indonesia.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan, pemerintah saat ini tengah melakukan upaya antisipasi anggota ISIS eks WNI ke Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah tegas tidak akan memulangkan ratusan anggota ISIS tersebut ke Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Kamis (13/2/2020), Mahfud MD menegaskan pemerintah tak segan menangkap para anggota ISIS yang kembali ke Indonesia dengan menyelinap.
• Fadli Zon Tolak Ide Pemerintah soal ISIS Eks WNI, Sampai Debat Fadjroel Rachman dan Guru Besar UI
"Kalau jalur tikus jelas ditangkap," tegas Mahfud MD.
Namun, ia mengungkapkan yang menjadi masalah bisa jadi mereka masih memiliki paspor Indonesia.
Sedangkan, video anggota ISIS yang membakar paspor mereka bisa saja itu hanya rekayasa.
"Yang ada problem itu ada mereka yang menyembunyikan paspor."
"Bilang paspornya dibakar padahal paspornya cuma pura-pura dibakar," ungkap Mahfud MD.
Selain itu, bisa jadi mereka menuju Indonesia melalui negara-negara bebas visa.
"Lalu lewat jalur-jalur gelap itu yang melalui negara yang bebas visa untuk masuk ke Indonesia kan bisa terjadi," lanjutnya.
Mahfud MD mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah pencegahan.
• Beda Pernyataan Menteri Jokowi dengan Moeldoko soal Kewarganegaan WNI yang Jadi Anggota ISIS
Meski demikian, ia tidak mau memberi keterangan lebih lanjut soal langkap antisipasi tersebut.
"Nah itu kita sudah antisipasi, tapi tidak harus dibilang ke Anda semua kalau antisipasi. Kalau antisipasi dibilang ke Anda (bocor)," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri asal Madura ini mengatakan, bagi anak-anak tidak ada program deradikalisai.
Anak-anak di bawah 10 tahun akan diterapkan program dikontraderadikalisasi.
Pasalnya, anak di bawah 10 tahun dianggap belum bisa memahami pasti soal paham terorisme.
"Kalau anak-anak itu deradikalisasi karena dia belum terpapar kalau anak umur 10 tahun kan enggak ngerti anak sembilan tahun."
"Tapi dikontraderadikalisasi itu menurut istilah undang-undang, kontra kalau orang belum kena," jelas Mahfud MD.
• Debat Seru ISIS Eks WNI, Fadli Zon Lebih Percaya Berita, Fadjroel Rachman Datang Langsung saat Rapat
Lihat videonya:
Remaja Ungkap Alasan Tertarik Gabung ISIS
Seorang wanita mantan anggota ISIS, Dania mengungkap alasannya ikut bergabung dengan jaringan teroris tersebut.
Hal itu diungkapkan Dania dalam film dokumenter berjudul Seeking The Imam yang ditayangkan kembali di acara Mata Najwa pada Rabu (13/2/2020).
Dania bercerita, mulanya pada 2014 dia melihat teman SDnya yang sangat terlihat sangat anggun mengenakan hijab.
• Ragukan Keputusan Jokowi soal WNI Eks ISIS, Fadli Zon Ditegur Fadjroel: Jangan Bikin Pernyataan Baru
Kemudian, Dania jadi merasa tertarik untuk mengenakan hijab panjang dan rok.
Hingga pada akhirnya, Dania menemukan sebuah link di Facebook Diary of Muhajirah.
"Dari segi pakaian itu seperti hijrah gitu loh, sampai aku inget banget di Facebook itu ketemu Diary of Muhajirah," ujar Dania.
Dania mengatakan, link itu merupakan diari dari seorang imigran yang nekat untuk berhijrah.
Hal yang membuat Dania makin tertarik adalah banyaknya anak-anak muda dari berbagai negara nekat pergi ke Suriah.
"Nah yang buat aku makin semangat anak-anak muda umurnya baru 16 tahun dari Inggris itu mereka hijrah aja sendiri."
"Terus dari Prancis, cuma seorang diri mereka aja hijrah," cerita Dania.
Dania mengaku, dirinya menjadi makin termotivasi apalagi di umurnya yang sudah menginjak 17 tahun.

• Di Mata Najwa, Noor Huda Sebut ISIS Tawarkan Cinta, Fadjroel Racman: Anda Tergoda Nih Kayaknya
Dia sempat bertanya-tanya bagaimana cara agar bisa bergabung dengan ISIS.
Selain itu, perasaan bosan akan rutinitasnya di kehidupan sehari-hari membuatnya semakin yakin bahwa dirinya ingin menyusul menjadi anggota ISIS.
"Saya merasa waktu itu memang enggak enak aja, maksudnya enggak happy apalagi ditambah tugas melulu, belajar, belajar, belajar, kerjaannya gitu-gitu doang," kata Dania.
Sedangkan, sang ayah juga sibuk dengan pekerjaannya.
Dia hampir tidak memiliki waktu bersama dengan sang ayah.
Ayahnya juga disebut terlihat tak tertarik belajar agama.
"Sedangkan ayah sibuk bekerja berangkat pagi pulang malam, itu memang buat kita juga ya aku ngerasa kita haruslah ada diskusi, kita belajar agama bareng."
"Tapi ayah tuh kita kayak udah lah mau tidur atau sibuk di HPnya kayak nggak tertarik gitu loh," ceritanya
• Respons Guru Besar UI saat Fadli Zon Sebut Tak Ada Upaya Cegah WNI Gabung ISIS: Enggak Bisa, Sulit
Akibatnya, Dania berdoa agar ayahnya bisa ikut berhijrah.
Kemudian doanya terkabul, Dania mengaku ayahnya menjadi sosok yang berbeda semenjak hijrah.
Ayahnya disebut lebih peduli dengan keluarga semenjak hijrah
"Sejak hijrah itu, aku merasa dapet hikmah yang besar banget jadi deket sama ayah," ungkap dia.
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)