Terkini Nasional
Di ILC, Sudjiwo Tedjo Blak-blakan Minta Erick Thohir Mundur Jadi Menteri, Karni Ilyas: Usul Dicatat
Budayawan Sudjiwo Tedjo terang-terangan meminta Erick Thohir berhenti menjadi Menteri BUMN.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo terang-terangan meminta Erick Thohir berhenti dari Menteri BUMN.
Dilansir TribunWow.com, Jumat (1/2/2020), Sudjiwo Tedjo mengungkap satu proyek yang tak dituntaskan Erick Thohir semenjak menjadi menteri.
Pernyataan Sudjiwo Tedjo itu bahkan disampaikan langsung di hadapan Erick Thohir.
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (11/2/2020), mulanya pendakwah Aa Gym mengapresiasi prinsip Erick Thohir yang mengedepankan akhlak bagi setiap karyawan BUMN.
• Di ILC, Anies Baswedan Ungkap Kunci Majunya Indonesia: Disebut Bung Erick, AA Gym Menggarisbawahi
• Karni Ilyas Tak Terima ILC Vakum Disebut karena Ketakutan, Sudjiwo Tedjo: Jangan Bantah Saya
Menurut Aa Gym, hal itu sangatlah mulia.
"Kalau udah punya ilmu tinggi, punya kekuasaan besar sekali nyuri bisa habis-habisan negeri ini," ujar Aa Gym.
"Terima kasih Ustaz Erick, saya dengan Pak Erick ini sudah lama sekali."
Ia pun mengaku senang Erick Thohir memiliki komitmen menjaga akhlak setiap karyawan BUMN.
Aa Gym menilai, akhlak merupakan hal terpenting untuk mencapai kinerja maksimal setiap karyawan.
"Dan alhamdulillah senang sekali mendengar itu menjadi komitmen utama," terang Aa Gym.
"Percayalah Mas Erick, Pak Menteri, udah ustaz, udah mas, kalau memang concern sekali memilih para pejabat yang berakhlak baik insyaAllah dia bisa menyinergikan potensi yang ada."
Tanpa akhlak yang baik, seseorang disebutnya hanya akan membawa keburukan di suatu tempat, termasuk BUMN.
"Kalau akhlaknya jelek, potensi apapun yang ada di BUMN itu pasti kemakan oleh keburukan," ucap Aa Gym.
"Semoga ini menjadi inspirasi bagi semua, jangan terlalu sibuk membangun casing."

• Di ILC, Sandiaga Uno Ungkit Pasang Iklan Mahal di tvOne, Karni Ilyas: Jangan Buka Rahasia Dong
Di akhir pernyataannya, Aa Gym justru mengucapkan terima kasih kepada Erick Thohir.
"Tapi sibuklah membangun isi yaitu akhlakul karimah, terima kasih Pak Erick," tutupnya.
Menanggapi penyataan Aa Gym itu, Sudjiwo Tedjo langsung angkat bicara.
Sudjiwo Tedjo menganggapo Erick Thohir tak perlu menjadi menteri.
"Tapi saya agak keberatan sama Pak Erick itu, mending dia enggak usah jadi menteri," kata Sudjiwo Tedjo.
Terkait hal itu, Sudjiwo Tedjo lantas menyinggung Piala Oscar yang berhasil diraih oleh film asal Korea Selatan.
"Ada hal yang penting kemarin Korea Selatan menang di Oscar kan," ujarnya.
Menurut dia, di Indonesia juga ada satu film yang sebetulnya patut menyabet Piala Oscar.
Namun, karena Ercik Thohir sibuk menjadi menteri, film tersebut gagal meraih penghargaan.
"Nah sekarang di Indonesia itu ada film yang bagus namanya Gundala yang ditangani Pak Erick dan kawan-kawan," ujar Sudjiwo Tedjo.
"Begitu beliau masuk jadi menteri, keteteran."
Dengan candaannya, Sudjiwo Tedjo menganggap Erick Thohir lebih layak mengurus film dibandingkan mengurus BUMN.
"Jadi gimana mau meraih kebanggan Indonesia lagi, saya kira berhenti jadi menteri, ngurus film," ucapnya berkelakar.
Sambil terbahak, Presenter Karni Ilyas lantas mengungkapkan tanggapannya.
"Usul dicatat," kata Karni Ilyas.
Simak video berikut ini menit ke-2.05:
Sindir Menantu Pemimpin
Pada kesempatan itu, sebelumnya Sudjiwo Tedjo menyoroti banyaknya kerabat para pemimpin di Indonesia yang kini turut mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di daerah masing-masing.
Dilansir TribunWow.com, Sudjiwo Tedjo menyebut hal itu menjadi satu di antara alasannya kini tak mempercayai pemerintah.
Menurut dia, di Indonesia posisi seseorang hanya ditentukan oleh harta yang dimiliki.
Sudjiwo Tedjo menilai, keadilan di masa lalu berbeda dengan kini.
Menurutnya, di zaman dahulu ada persamaan nasib bagi seluruh warga negara.
• Blak-blakan Buka Praktik Mafia Hukum di BUMN, Ini Pesan Mahfud MD ke Erick Thohir di ILC
"Kalau meminjam (pernyataan) Soekarno, bangsa adalah suatu kaum yang mengalami penderitaan bersama," ucapnya.
"Dulu iya, itu ada disimpulkan di belakang."
Terkait hal itu, ia pun memberikan contoh untuk memperjelas pernyataannya.
Lantas, Sudjiwo menyinggung nama Presenter ILC, Karni Ilyas.
"Bapak saya dan bapaknya Pak Karni makannya ulet karung goni semua, ada persamaan nasib" kata dia.
"Sekarang udah enggak ada persamaan nasib, arloji saya sama arlojinya Pak Thohir jauh banget. Gimana mau persamaan nasib?"
Lebih lanjut, Sudjiwo menilai pemerintah tirani diperlukan di negara ini.
Hal itu berkaitan dengan persamaan nasib yang harusnya diperoleh oleh semua warga negara.
"Makanya saya usul bangsa harus diikat di depan tujuan," ujarnya.
"Nah tujuan itu memerlukan tirani kalau perlu."
Melanjutkan penjelasannya, Sudjiwo justru menyinggung para pemimpin yang kerabat terdekatnya turut mencalonkan diri di daerah masing-masing.
Hal itu menurutnya membuat kepercayaan publik pada pemimpin semakin berkurang.
• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Bandingkan Kasus Penghinaan Gubernur: Aku Enggak Ada Urusan Sama Anies
"Sekarang gimana aku mau percaya soal KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) misalnya, kalau pemimpin mantunya jadi calon ini," ujar Sudjiwo.
"Gimana mau percaya?"
Terkait hal itu, Sudjiwo pun menganggap pentingnya harta untuk memperoleh posisi strategis.
"Saya enggak ngenyek pemimpin itu, kalau saya jadi pemimpin mungkin mantu saya juga," kata Sudjiwo.
"Karena di Indonesia enggak aman kalau enggak kaya."
Mendengar pernyataan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang turut hadir dalam acara itu pun langsung menganggukkan kepala.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun tampak tersenyum mendengar ucapan Sudjiwo tersebut.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)