Breaking News:

Terkini Nasional

Cerita Karni Ilyas Telusuri Korea Selatan di Era Diktator: Rambut Cepak Semua, Rokok Hanya 1 Merek

Karni Ilyas menceritakan pengalamannya berkunjung ke Korea Selatan saat masih menjadi negara otoriter yang dipimpin oleh Park Chung Hee

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase (Universal History Archive) dan (YouTube Indonesia Lawyers Club)
Presiden ke-3 Korsel Park Chung Hee (kiri) dan Presiden ILC Karni Ilyas (kanan). Karni Ilyas menceritakan pengalamannya berkunjung ke Korea Selatan saat masih menjadi negara otoriter yang dipimpin oleh Park Chung Hee 

"Saya makan di Istana Park Chung Hee, kebetulan kami rombongan, ke Konferensi Hukum Asia, kita diundang ke Istananya," ujarnya.

Aparat pemerintah Korsel menertibkan rambut pemuda-pemuda Korsel yang sudah panjang (1973)
Aparat pemerintah Korsel menertibkan rambut pemuda-pemuda Korsel yang sudah panjang (1973) (Korea Times file)

Sesampainya di istana, Karni Ilyas menyoroti kualitas makanan yang semestinya memiliki kualitas tinggi mengingat makanan tersebut diperuntukkan untuk pejabat-pejabat tinggi negara.

"Itu nasi itu kuning, saya tanya kok nasinya kuning padahal ini Istana," kata Karni Ilyas.

Karni Ilyas terkejut mendengar jawaban bahwa beras putih yang memiliki kualitas bagus justru diekspor.

Bahkan pihak Korsel kala itu mengatakan kepada Karni Ilyas, mampu mengonsumsi nasi kuning merupakan suatu kemajuan.

Lantaran sebelum itu, mereka hanya mampu mengonsumsi bubur.

"Dia bilang beras kami yang putih kami ekspor ke luar," jelas Karni Ilyas.

"Jadi orang sini cuma makan nasi kuning, ini sudah untung, beberapa bulan yang lalu kami masih makan bubur," kata Karni Ilyas menceritakan pengalamannya kala itu.

Di ILC, Mahfud MD Sebut Balik ke Era Soeharto Bisa Bebaskan Indonesia dari Mafia Hukum: Ugal-ugalan

Bangsa Kita Susah untuk Diterapkan

Karni Ilyas kemudian menyoroti bagaimana pendapatan per kapita Korsel kini sudah jauh lebih tinggi dibandingkan era Park Chung Hee.

"Pendapatan per kapita waktu itu kalau saya enggak salah 2.500 USD, sekarang mungkin 30 atau 35 ribu USD," terangnya.

Tak mudah perjuangan Korsel meraih kemajuan tersebut.

Grup Boyband K-Pop Bangtan Boys (BTS), Korea Selatan kini sudah berkembang menjadi negara maju dan dikenal di dunia salah satunya karena budaya K-Pop
Grup Boyband K-Pop Bangtan Boys (BTS), Korea Selatan kini sudah berkembang menjadi negara maju dan dikenal di dunia salah satunya karena budaya K-Pop (BigHit Entertainment)

Karni Ilyas menceritakan bagaimana butuh kedisiplinan, pemerintahan yang militan untuk meraih itu semua.

Di samping itu ancaman Korea Utara yang nyata juga mendorong Korsel mati-matian berjuang demi kemajuan negara dan keberlangsungan hidup mereka.

"Jadi dia melakukan itu dengan disiplin, militan,dan negaranya memang terancam," kata Karni Ilyas.

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Karni IlyasKorea SelatanIndonesia Lawyers Club (ILC)Park Chung HeeRizal RamliSoeharto
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved