Anak Karen Pooroe Meninggal Dunia
Anak Karen Pooroe Meninggal di Apartemen Marshanda, Ini Kata Ben Kasyafani saat Diminta Tanggapan
Mantan Suami Marshanda, Ben Kasyafani enggan berkomentar mengenai kasus yang terjadi di apartemen ibu satu anak itu.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pesinetron Ben Kasyafani dimintai tanggapan terkait kasus yang terjadi di apartemen sang mantan istri, Marshanda.
Diketahui, pada Jumat (7/2/2020) putri dari penyanyi Karen Pooroe meninggal dunia karena diduga jatuh dari balkon apartemen milik Marshanda.
Hal tersebut lantas membuat nama Marshanda terseret dalam kasus ini.
• Karen Pooroe Cerita Pernah Ditodong Senjata oleh Arya Claproth: Baju Saya Sobek, Ada Bekas Cakaran
Saat itu memang apartemen Marshanda sedang ditempati oleh sahabatnya yang tak lain adalah suami Karen Pooroe, Arya Satria Claproth.
Dilansir TribunWow.com, Ben Kasyafani lantas dimintai tanggapannya, seperti tampak di acara Hot Kiss Update dalam kanal Youtube Indosiar, Jumat (14/2/2020).
Ben mengaku tak bisa berkomentar banyak atas peristiwa yang terjadi.
Hal ini lantaran, jelas Ben, bukan lagi merupakan ranahnya.
"Saya juga tidak bisa berkomentar. Saya kalau itu tidak bisa banyak komentar karena bukan tempat saya," komentar Ben Kasyafani.
"Tapi mudah-mudahan baik-baik saja," sambungnya.
• Marshanda Turut Terseret dalam Kasus Kematian Zefania, Karen Pooroe: Masa Saya Mau Intervensi Polisi
Sementara itu, Ben menuturkan, dirinya juga selalu memberikan pesan pada Marshanda tiap kali putri hasil pernikahan mereka, Sienna tengah bersama sang ibunda.
Ben Kasyafani berpesan kepada mantan istrinya itu agar tetap selalu menjaga anaknya.
Selain itu Ben juga berharap agar mantan istrinya tersebut bisa membatasi aktivitas media sosial anaknya.
Sebagaimana diketahui, polisi sudah memeriksa Marshanda selaku pemilik apartemen tempat anak Karen Pooroe terjatuh pada Rabu (12/2/2020).
Dari informasi yang didapat, Arya Satria Claproth diketahui memang sedang menyewa apartemen milik Marshanda.
Lihat video selengkapnya mulai dari menit awal:
• Marshanda Turut Terseret dalam Kasus Kematian Zefania, Karen Pooroe: Masa Saya Mau Intervensi Polisi
Karen Pooroe Ingin Jenazah Putrinya Diautopsi
Artis Karen Pooroe akhirnya menyetujui autopsi dilakukan terhadap jenazah putrinya, Zefania Carina.
Hal itu ia sampaikan seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus kematian Zefania di Polres Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, Zefania meninggal setelah diduga terjatuh dari lantai 6 balkon apartemen.
Apartemen tersebut adalah milik Arya Satria Claproth, yakni suami Karen Pooroe yang sedang dalam proses perceraian.
Selama proses perceraian berlangsung, Zefania diasuh ayahnya.
Karena tidak tinggal bersama, Karen Pooroe baru mengetahui kabar duka tersebut pada Sabtu (8/2/2020) siang.
Merasa ada sejumlah kejanggalan, Karen Pooroe berupaya mengusut peristiwa kematian putrinya ke ranah hukum.
• Selalu Bawa Mainan dan Makanan Kesukaan Zefania di Dalam Tas, Karen Pooroe: Setiap Ibu Punya Cara
Dilansir TribunWow.com, Karen Pooroe memberikan keterangan dalam wawancara yang diunggah kanal Youtube beepdo, Kamis (13/2/2020).
Dalam pemeriksaan tersebut, Karen didampingi kuasa hukum Wemy Amanupunyo dan ahli hukum Rio Lasut.
Keduanya masih merupakan kerabat Karen.
Awalnya, Karen Pooroe menyebutkan alasannya tidak ingin autopsi dilakukan.
"Saya 'kan minta pada saat itu anak saya tidak diautopsi pada saat penguburan karena saya ingin semua orang mengenang anak saya seperti putri tidur yang cantik, tidak ada bekas belekan, sayatan, atau apapun," kata Karen Pooroe.
Namun, ia merasa ada kejanggalan yang patut dipertanyakan dalam kematian putri semata wayangnya.
"Tetapi saya 'kan punya hak sebagai seorang ibu untuk tahu apa yang sebenar-benarnya terjadi terhadap anak saya," tegas Karen.
Hal yang membuat Karen merasa janggal adalah tubuh anak berusia 6,5 tahun itu masih utuh meskipun telah jatuh dari lantai 6.
• Menangis Tersedu-sedu, Karen Pooroe Ingat Tak Bisa Tepati Janji pada Putrinya yang Telah Meninggal
Sebelumnya Karen sempat menyebutkan putrinya hanya menderita luka lebam di bagian dahi.
"Karena secara fakta yang kami lihat di tubuh anak saya kalau jatuh dari lantai 6, kira-kira analisanya pasti hancur, ada kepala bocor, retak, segala macem," jelas Karen.
Meskipun demikian, Karen menolak menjelaskan spekulasinya lebih jauh.
"Mungkin kita lihat pemeriksaan polisi seperti apa," katanya.
Karen menambahkan dirinya yakin polisi mampu mengungkap kebenaran peristiwa yang menewaskan putrinya.
"Saya percayakan sepenuhnya kepada kepolisian. Saya di sini hanya berkoordinasi terus supaya saya tahu update selanjutnya," papar Karen.
Selain itu, Karen merasa belum bisa merelakan kepergian sang buah hati apabila belum tahu secara pasti penyebab kematiannya.
"Supaya saya benar-benar bisa merelakan kepergian anak saya dengan kebenaran yang terang-benderang, yang saya tahu dia perginya kenapa, bagaimana," katanya.
Mengenai tindakan autopsi yang akan dilakukan, Rio Lasut menyebut belum dapat diketahui kapan akan dilaksanakan.
"Itu pihak kepolisian nantinya kalau masalah autopsi," jelas Rio Lasut yang turut mendampingi Karen.
Ia lalu menjelaskan maksud kedatangan Karen dalam pemeriksaan tersebut.
"Maksud kedatangan Karen pada siang hari ini melengkapi proses penyelidikan dari pihak kepolisian," kata ahli hukum ini.
• Selalu Bawa Mainan dan Makanan Kesukaan Zefania di Dalam Tas, Karen Pooroe: Setiap Ibu Punya Cara
Rio mengatakan ada 40 pertanyaan yang diajukan kepada Karen.
"Maka Mbak Karen dimintai keterangan kurang lebih 40 pertanyaan terkait peristiwa kematian anak ini, putri dari Mbak Karen," jelasnya.
"Mulai awal mulanya proses apa yang terjadi di apartemen, perpisahan mereka, dan hal-hal yang lainnya," lanjut Rio.
Rio meminta autopsi dapat segera dilakukan agar misteri kematian Zefania dapat segera terungkap.
"Kami hanya minta kasus ini bisa terang-benderang, terungkap siapa pelaku dari kematian putri Mbak Karen," tegas Rio
(TribunWow.com/ Rena Laila Wuri/ Brigitta Winasis)