Pemulangan WNI eks ISIS
Di Mata Najwa, Noor Huda Sebut ISIS Tawarkan Cinta, Fadjroel Racman: Anda Tergoda Nih Kayaknya
Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail mengatakan, orang-orang yang pernah bersimpati ke ISIS sekarang justru menjadi juru damai.
Editor: Lailatun Niqmah
Yang kedua, adalah menggunakan jalur yang legal, yakni dnegan berangkat dari negara yang bebas visa.
Mahfud menduga ada sejumlah WNI eks ISIS hanya pura-pura membakar paspor.
Padahal, mereka masih menyimpan paspor mereka.
Hal tersebut yang menurut Mahfud bisa menjadi upaya untuk pulang ke Indonesia secara legal masih dimungkinkan.
"Misalnya (mereka pulang lewat) satu negara tertentu di Afrika bebas visa, itu kan bahaya, tapi sudah ditangkal semua," kata Mahfud.
Namun, untuk antisipasi tersebut, Mahfud tidak menjelaskan lebih jauh.
"Kalau ditangkal, diceritakan mereka bikin cara lain," kata Mahfud.
Dikutip dari Kompas.com, Mahfud menjelaskan, jika pemerintah tidak akan mengambil langkah hukum atau upaya lain terhadap WNI eks ISIS.
"Tidak ada (proses hukum), mereka pergi dari sini mau diapain? Mereka kan tidak lapor."
"Hanya ditemukan oleh orang luar, yang menemukan kan CIA, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) bahwa ini ada orang Indonesia," kata Mahfud.
Selain itu, para WNI tersebut telah membakar paspor mereka.
Lantaran hal itu, Pemerintah Indonesia sudah tidak bisa menempuh langkah lain.
"Paspornya sudah dibakar, terus mau diapain? Kalau kamu jadi pemerintah mau diapain kira-kira? Ya dibiarkan saja, tidak bisa dipulangkan," kata Mahfud.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Noor Huda Sebut ISIS Menawarkan Cinta, Fadjroel Rachman: Anda Keliru Malah Tergoda