Kabar Tokoh
Di ILC, Sudjiwo Tedjo Sindir Dinasti Politik Pemimpin: Di Indonesia Enggak Aman kalau Enggak Kaya
Sudjiwo Tedjo menyindir seorang pemimpin pemerintahan yang anggota keluarnya, yakni menantunya ikut terjun dalam dunia politik
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Nah sehingga kedepannya harus ada pemimpin tirani saya setuju," terangnya.
• Di ILC, Rizal Ramli Bongkar Jual Beli Jabatan Pemerintah: Mereka Nyolong Rame-rame Partai-partai Ini
• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Ungkap Alasan Usul Erick Thohir Mundur Jadi Menteri, Singgung Film Parasite
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-4.37:
Analis Politik Sindir Pencalonan Gibran dan Bobby
Pengamat Politik Hendri Satrio menyinggung soal pencalonan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka merupakan ajang aji mumpung.
Dilansir TribunWow.com, Hendri Satrio menyebut Gibran memanfaatkan nama besar sang ayah untuk maju di Pilkada.
Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Kamis (12/12/2019), Hendri Satrio pun menyebut ini adalah momentum yang baik untuk Gibran untuk memenangkan Pilkada 2020.

• Gibran Nyatakan Setia pada PDIP: Jika Tak Dapat Rekomendasi pun, Saya Tetap akan Besarkan Partai
Mulanya, Hendri menyoroti keputusan Jokowi yang mengizinkan Gibran mencalonkan diri sebagai calon wali kota Solo 2020.
Selain Gibran, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga turut mencalonkan diri di Pilkada Medan 2020.
"Kalau kemudian Pak Jokowi mempersilakan anak dan menantunya untuk maju di perhelatan Pilkada pada saat dia menjadi presiden, ini memang hal baru ," ujar Hendri,
Namun, menurut Hendri banyak kasus serupa yang terjadi di daerah-daerah.
"Tapi untuk seluruh Indonesia ini bukan hal baru karena memang banyak terjadi bahkan ada suaminya jadi bupati misalnya mempersiapkan istrinya menggantikan dirinya nanti, itu ada," kaya Hendri.
Lantas, ia menyebut pencalonan Gibran dan Bobby di Pilkada 2020 merupakan hal yang wajar.
"Tapi pada saat kita memutuskan untuk memiliki demokrasi sebagai sistem pemerintahan hal-hal ini akan jadi wajar," ucap dia.
"Siapa kemudian yang akan menghentikan agar tidak terjadi? ," sambungnya.
Menurut Hendri, penguasa tak seharusnya mempersilakan kerabat untuk maju di Pilkada 2020.
"Ada dua menurut saya. kerabat yang sedang menjabat baik itu ayahanda, suami, ataupun istri, ataupun paman itu tidak mempersilakan anggota kerabatnya maju," beber dia.
Ia juga menyinggung soal suara rakyat yang tak selalu memenangkan kerabat penguasa sebagai pemimpin daerah.