Pemulangan WNI Eks ISIS
Tolak Kasihani WNI Eks ISIS, Korban Serangan Teroris: Komnas HAM Sudah Kebablasan
Korban serangan terorisme enggan memandang para WNI eks ISIS dari sisi kemanusiaan dan menerima kembali mereka pulang ke Indonesia
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pihak keluarga dan korban serangan terorisme memberikan tanggapannya terhadap upaya pemerintah melakukan deradikalisasi terhadap bekas-bekas anggota teroris.
Pendamping korban Bom Samarinda Birgaldo Sinaga tegas mengatakan upaya deradikalisasi adalah upaya yang tidak bisa selalu berhasil, dan tetap teguh terhadap pendiriannya menolak datangnya Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS kembali ke tanah air.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Kompastv, Sabtu (8/2/2020), ketidakpercayaan Birgaldo didasari oleh banyaknya kasus-kasus mantan teroris dari luar Indonesia yang kembali ke tanah air namun tetap melakukan aksi terorisme.
"Saya tidak percaya itu," katanya.
Ia mencontohkan kasus bom Bali, kemudian kasus bom terhadap 3 gereja di Surabaya pada 12 Mei 2019 yang dilakukan oleh bekas anggota ISIS.
Birgaldo menyebut alumni anggota-anggota teroris tetap akan berbahaya karena mereka telah mendapat keahlian-keahlian militer untuk merakit senjata dan merencanakan penyerangan lebih matang.
Dirinya tidak yakin deradikalisasi akan berhasil diterapkan kepada seluruh WNI bekas anggota ISIS.
Satu-satunya jalan yang dapat dilakukan oleh pemerintah menurutnya adalah memenjarakan narapidana terorisme seumur hidup.
Kemudian menutup pintu masuk bagi WNI bekas anggota teroris ISIS untuk kembali ke Indonesia.
"Program deradikalisasi menurut saya ini tidak 100 persen bisa menawar racun yang ada di otak mereka, maka satu-satunya jalan adalah memenjarakan mereka seumur hidup," kata Birgaldo.
"Atau juga kalau yang di ISIS jangan diterima kembali, jangan kita semudah membayangkan orang insyaf dan sebagainya," tambahnya.
Birgaldo menekankan dirinya enggan memandang pemulangan WNI eks ISIS melalui sisi kemanusiaan.
"Saya kira tidak ada jalan, Komnas HAM menurut saya sudah kebablasan," katanya.
• Perasaan Korban Teroris soal Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS: Mengapa Negara Memikirkan Pengkhianat
Komnas HAM: Diskusi soal Ini Terlalu Emosional
Komisioner Komnas HAM Amuiruddin Al Rahab menjelaskan pandangannya terhadap rencana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS kembali ke tanah air.
Amuiruddin menjelaskan hal yang menjadi permasalahan utama dalam isu pemulangan WNI eks ISIS adalah pembahasan rencana pemulangan yang menurutnya dilakukan secara tergesa-gesa.
Dikutip TribunWow.com dari video kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (6/2/2020), mulanya Amuiruddin menyoroti bagaimana pembicaraan soal pemulangan WNI eks ISIS dilakukan secara emosional.

• Warga Solo Minta Jokowi Pulangkan Anaknya yang Tinggal di Pengungsian ISIS: Anak Saya Diambil
Semua langsung menarik kesimpulan pada hasil akhir.
"Saya melihatnya dalam beberapa hari ini diskusi soal ini terlalu emosional dan melompat langsung pada kesimpulan, boleh pulang atau tidak," kata Amuiruddin.
Amuiruddin menyarankan agar pembicaraan soal pemulangan WNI eks ISIS dilakukan secara detil dan menyeluruh.
"Semestinya ini, ini persoalan sangat serius, kita dalam membicarakan soal ini mesti duduk bersama dan membangun roadmap-nya (peta kerja)," ujarnya.
"Kalau pulang apa konsekuensinya, kalau enggak pulang apa kewajiban kita dalam konteks perlindungan setiap orang."
"Oleh karena itu saya berpikir begini, sebelum bicara pulang, enggak pulang boleh, kita mesti tahu dulu sikap pemerintah terhadap apa yang namanya orang-orang yang bergabung dengan ISIS ini," lanjut Amuiruddin.
Amuiruddin menerangkan apabila WNI eks ISIS jadi dipulangkan maka mereka akan mendapatkan status sebagai pelaku tindak kejahatan yang harus diproses hukum.
"Sehingga kita jelas mau melangkah pakai aturan yang mana," terangnya.
Ia menyindir pembicaraan soal pemulangan WNI eks ISIS tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
"Jadi enggak bisa bicaranya langsung melompat, ini seakan-akan mau membawa pulang orang pulang tamasya, sehingga sampai di Indonesia langsung bisa jalan-jalan begitu saja, enggak begitu juga," tandasnya.
• Pengamat Intelejen Soleman Ponto Ungkap Bahaya Jika Eks ISIS Pulang: Kalau Virus Corona Bisa Dicek
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-4.43:
(TribunWow.com/Anung Malik)