Terkini Nasional
Warga Solo Minta Jokowi Pulangkan Anaknya yang Tinggal di Pengungsian ISIS: Anak Saya Diambil
Warjinem (50) memohon agar anaknya yang berada di kamp pengungsian ISIS dikembalikan ke Indonesia.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Warjinem (50) memohon agar anaknya yang berada di kamp pengungsian ISIS dikembalikan ke Indonesia.
Ia tak bisa menyembunyikan sedihnya tatkala menceritakan putri sulungnya di rumah sederhananya yang berukuran 3 x 5 meter persegi yang berada di daerah Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo.
Bagaimana tidak, putri sulungnya berinisial DI (30) dibawa kabur oleh sang menantu ke negara Suriah untuk bergabung ke kelompok teroris ISIS.
Padahal, menurut Warjinem, anaknya itu tidak tahu apa-apa soal bergabung dengan ISIS.
Yang membuat Warjinem nelangsa, saat dibawa kabur ke Suriah itu, DI sebenarnya tengah hamil tua anak pertamanya.
Warjinem dan suaminya, Paidin (53) bahkan tidak tahu secara pasti waktu keberangkatan DI dan suaminya ke Suriah.
• Maman Imanulhaq Nilai Pemerintah Tak Tegas Hadapi WNI Eks ISIS: Dia Lakukan Pembantaian Manusia
“Mungkin itu terjadi tahun 2014, pada waktu itu anak saya sedang hamil tua anak pertamanya,” tutur Warjinem kepada TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).
“Itu tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya membeberkan.
Pertemuan DI dengan suaminya yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur itu berawal dari pengajian di sebuah pondok pesantren daerah Sukoharjo.
“Setelah anak saya kemudian memilih mengaji di luar, waktu itu sore hari, mengajinya bersama-sama dengan laki-laki yang saat ini menjadi suaminya itu,” ucap Warjinem.
“Kami tidak tahun awal perkenalan anak saya dengan laki-laki itu, awalnya saya tidak tahu kalau dia berasal dari sana,” tambahnya.
Perkenalan dengan suaminya saat ini membuat perangai DI mulai berubah, tidak seperti DI yang dikenal keluarganya.
Keluarga mengenal DI sebagai sosok yang penurut, pintar, dan lucu.
• Pengamat Intelejen Soleman Ponto Ungkap Bahaya Jika Eks ISIS Pulang: Kalau Virus Corona Bisa Dicek
Namun sosok itu perlahan “menghilang” dalam benak DI.
“Anak saya itu pribadi yang menyenangkan sekali dan lucu, setalah salah pilih pasangan, perubahannya itu cepat sekali, anak saya mulai menutup diri,” terang Warjinem.