Breaking News:

Tentara Thailand Tembaki Warga

Tentara Thailand yang Lakukan Penembakan Massal di Mal Akhirnya Ditembak Mati, Ini Kronologinya

Seorang tentara Thailand yang membunuh puluhan orang di kota Nakhon Ratchasima, Thailand telah ditembak mati.

Facebook Jakrapanth Thomma
Screenshot dari akun Facebook Jakrapanth Thomma saat mengambil selfie ketika melakukan penembakan massal di sebuah mall di Thailand 

TRIBUNWOW.COM - Seorang tentara yang membunuh 21 orang dalam penembakan massal di kota Nakhon Ratchasima, Thailand telah ditembak mati oleh pasukan keamanan, kata polisi Thailand.

Tentara yang diketaui bernama Jakraphanth Thomma pada hari Sabtu (8/2/2020) membunuh komandannya sebelum mencuri senjata dari sebuah kamp militer.

Dia kemudian melanjutkan serangannya di sebuah pusat perbelanjaaan dan terus menggungah kabar terbaru di sosial medianya.

Menggila Tembaki Puluhan Warga di Mal, Tentara Thailand Ini Diduga Mengurung Diri di Basemen

Hingga kini, motif penembak masih belum jelas.

Apa yang terjadi di pusat perbelanjaan?

Pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, juga dikenal sebagai Korat, masih ditutup pada hari Minggu (9/2/2020).

Tak lama setelah pukul 03:00 waktu setempat, suara tembakan terdengar ketika pasukan keamanan menggerebek gedung itu, berusaha mengusir pria bersenjata itu.

Satu anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya cedera.

Beberapa orang digiring keluar dari pusat perbelanjaan, tetapi belum diketahui berapa banyak orang yang masih terperangkap di dalamnya.

Sosok Jakrapanth Thomma, Tentara Thailand yang Ngamuk hingga Tembaki Puluhan Orang di Mal, 20 Tewas

Pada pukul 09.30 waktu setempat, polisi mengonfirmasi bahwa pria bersenjata itu telah ditembak mati, namun hingga kini belum ada detail terkait bagaimana hal itu bisa terjadi.

Laporan sebelumnya mengatakan pria bersenjata itu berusaha melarikan diri melalui bagian belakang gedung.

Ibu tersangka juga dibawa ke pusat perbelanjaan untuk mencoba membujuknya agar menyerah.

Salah satu orang yang dibebaskan mengatakan kepada BBC bagaimana dia dan yang lainnya bersembunyi di kamar mandi di lantai empat, sebelum melarikan diri ke lantai dua dan bersembunyi di bawah meja restoran selama tiga jam.

Mereka mengaku mendengar setidaknya empat tembakan sebelum dia melihat beberapa tentara dan bisa menyelamatkan diri.

Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul sebelumnya mengatakan bahwa 16 orang tewas di lokasi penembakan, dengan empat lainnya meninggal di rumah sakit.

Sebanyak 31 orang telah terluka, dengan 10 dari mereka dalam kondisi kritis. Namun ada kekhawatiran jumlahnya bisa lebih dari itu.
Bagaimana penembakan itu terjadi?

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (08/02) sekitar pukul 15.30 waku setempat di kamp militer Suatham Phithak, tempat komandan, yang disebut bernama Kolonel Anantharot Krasae, terbunuh.

Bangkok Post mengatakan seorang perempuan berusia 63 tahun, ibu mertua dari komandan tersebut, dan seorang tentara lain juga terbunuh di sana.

Kronologi Tentara Thailand Ngamuk Tembaki Puluhan Orang di Mal, Siarkan Langsung Proses Pembantaian

Tersangka kemudian mengambil senjata dan amunisi dari kamp sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee.

Dia kemudian menembaki sejumlah lokasi sebelum tiba di Terminal 21 sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Rekaman media lokal tampak menunjukkan tersangka keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan ketika orang-orang melarikan diri.

Rekaman CCTV menunjukkan dia di dalam pusat perbelanjaan dengan senapan di tangannya.

Rekaman lain menunjukkan kebakaran di luar gedung, dengan beberapa laporan mengatakan itu disebabkan oleh tabung gas yang meledak ketika tertembak peluru. Salah satu unggahan media sosial tersangka menampilkan gambar dirinya dengan api di latar belakang.

Perdana Menteri Chan-ocha mengikuti perkembangan dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga mereka yang terbunuh, kata seorang juru bicara.

FOTO Suasana Pasca Tentara Thailand Tembaki Kuil dan Pusat Perbelanjaan, Warga Berlarian

Menteri kesehatan masyarakat telah mengajukan permohonan agar orang-orang menyumbangkan darah di rumah sakit di daerah tersebut.

Apa yang diunggah tersangka di media sosial?

Selama penembakan di pusat perbelanjaan berlangsung, tersangka selalu mengunggah status di media sosialnya. Salah satunya di akun Facebook, menanyakan apakah dia harus menyerah.

Dia sebelumnya telah mengunggah foto senjata dengan tiga set peluru, dengan tulisan "ini saatnya untuk bersemangan" dan "tidak ada yang bisa menghindari kematian".

Facebook telah menghapus unggahan tersebut.

Facebook menyebut: "Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini."

Kronologi Penembakan

Kejadian mengerikan terjadi di Thailand pada Sabtu (8/2/2020).

Seorang tentara Thailand melakukan penembakan masal di sebuah mall yang berada di bagian utara kota Nakhon Ratchasima.

Ia juga merekam dan menyiarkan langsung tindakan kejinya tersebut.

Suasana pasca penembakan tentara Thailand, Jakraphanth Thomma di kawasan mall Terminal 21 di kota Nakhon Ratchasima, dikenal juga sebagai Korat, Sabtu (8/2/2020).
Suasana pasca penembakan tentara Thailand, Jakraphanth Thomma di kawasan mall Terminal 21 di kota Nakhon Ratchasima, dikenal juga sebagai Korat, Sabtu (8/2/2020). (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

 

Mengamuk, Tentara di Thailand Tembak Mati 20 Orang di Mal sambil Naik Sepeda Motor

Dikutip TribunWow.com dari theguardian.com, Sabtu (8/2/2020), penembakan masal tersebut diduga terjadi pada Sabtu sore.

Seorang tentara bernama Jakrapanth Thomma diduga mencuri sebuah senjata dari barak militer pada Sabtu sore.

Mulanya Jakrapanth diketahui menyerang komandannya sendiri sebelum mencuri senjata, amunisi, dan kendaraan militer dari barak.

Setelah mencuri senjata, ia kemudian pergi ke beberapa lokasi untuk melakukan penembakan.

Penembakan pertama ia lakukan di sebuah kuil Buddha, kemudian sebuah mall yang bernama Terminal 21.

Seorang saksi mata kejadian, Uam menjelaskan dirinya pertama kali mendengar suara tembakan pada pukul 17.00 sore hari.

Setelah mendengar suara tembakan tersebut, ia kemudian melihat segerombolan orang panik berlarian dari mall.

Uam mengakui dirinya melihat pelaku, Jakrapanth Thomma menembaki kerumunan massa tersebut lalu pergi ke lahan parkiran yang berada di dekat mall dan mengambil sebuah selfie untuk kemudian ia unggah di Facebook.

Screenshot dari akun Facebook Jakrapanth Thomma saat mengambil selfie ketika melakukan penembakan massal di sebuah mall di Thailand
Screenshot dari akun Facebook Jakrapanth Thomma saat mengambil selfie ketika melakukan penembakan massal di sebuah mall di Thailand (Facebook Jakrapanth Thomma)

 

Ia dan 30 orang lainnya bersembunyi di sebuah tempat di mall hingga akhirnya berhasil diselamatkan pada pukul 23.00 malam oleh pihak kepolisian Thailand.

Seorang saksi lain yang enggan disebutkan namanya, mengatakan pelaku penembakan menggunakan pakaian militer lengkap dan memarkikran kendaraanya di luar mall, lalu melakukan penembakan sebelum masuk ke mall.

"Saya melihat beberapa orang berlarian. Mereka berlarian menyelamatkan nyawa mereka masing-masing dan meninggalkan belanjaan mereka," katanya.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Thailand Kongcheep Tantrawanit mengakui belum mengetahui pasti motif penembakan masal tersebut, ia menduga penembakan dilakukan karena pelaku mengalami gangguan jiwa.

"Kelihatannya dia mengalami gangguan jiwa," kata Kongcheep.

Pada akun Facebooknya, Jakrapanth Thomma menuliskan sebuah status "Death is inevitable for everyone (kematian tidak bisa dihindari oleh semua orang -red)."

Akun Facebook tersebut kini sudah dihapus oleh pihak Facebook.

Hingga saat ini pelaku dikabarkan masih berada di mall dan menyandera beberapa orang.

Serangan tersebut menewaskan hingga 21 orang dan melukai beberapa orang.

(TribunWow.com/Anung Malik)

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul Penembakan massal Thailand: Tentara yang membunuh 21 orang ditembak mati

Sumber: BBC Indonesia
Tags:
ThailandPenembakan di ThailandPenembakanJakraphanth Thomma
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved