Pemulangan WNI Eks ISIS
Puji Kehebatan Propaganda ISIS, Mantan Kepala BIN Sutiyoso Jelaskan Alasannya: Ini Luar Biasa
Mantan Kepala BIN Sutiyoso menjelaskan mengapa propaganda ISIS begitu hebat dan dahsyat sehingga layak diacungi jempol
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
"Mereka pergi ke sana ke luar negeri untuk membela orang lain, kan gitu, dengan cara-cara seperti itu," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:17:
Pengamat Terorisme Tawarkan Opsi Alternatif
Pengamat Terorisme Ridlwan Habib mengatakan berdasarkan diskusinya dengan rekan-rekannya yang sama-sama menekuni bidang kontra terorisme menawarkan sebuah jalan tengah untuk isu pemulangan WNI eks ISIS.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube kompastv, Jumat (7/2/2020), Ridlwan menyebut opsi ketiga tersebut akan berbeda dengan dua opsi lainnya.
"Opsi pertama menolak, kedua membawa masuk, opsi ketiga ini khusus, selektif," kata Ridlwan.

• Effendi Simbolon Sebut Indonesia Jadi Langganan Teror, Minta Wacana Pemulangan Eks ISIS Dihentikan
Opsi ketiga yang dimaksud Ridlwan adalah membawa pulang WNI eks ISIS namun hanya yang masuk dalam kategori tertentu.
"Hanya membawa masuk perempuan-perempuan lemah dan anak-anak, hanya itu saja," jelasnya.
Ridlwan mengatakan latar belakang opsi tersebut adalah menghindari resiko yang besar.
Menurutnya apabila WNI eks ISIS di luar kategori tersebut ikut dipulangkan, resikonya akan sangat besar.
"Jadi kalau di sana ada misalnya lelaki dewasa di atas 17 tahun, ada yang masih ditahan maupun yang di pengungsian, dibiarkan karena resikonya terlalu besar," papar Ridlwan.
Berjalannya rencana tersebut menurut Ridlwan tergantung niat dari pemerintah.
Pemerintah harus siap membentuk sebuah tim khusus yang akan mengurus persoalan WNI eks ISIS.
Kemudian persoalan dana juga harus disiapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Tapi kemudian kalau ada anak-anak di situ, ada janda-janda yang suaminya sudah meninggal di medan perang, ini memungkinkan, sangat memungkinkan untuk dilakukan rehabilitasi, tetapi memang prasyaratnya pemerintah harus mempunya task force (tim kerja) atau Satgas lintas kementerian yang berfokus mengurusi itu, dan diberikan anggaran untuk itu," ujar Ridlwan.
• Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera Minta WNI Eks ISIS Dipulangkan, Samakan Kasus dengan WNI dari Wuhan
Jokowi Tolak Rencana Pemulangan eks-ISIS