Breaking News:

Pemulangan WNI Eks ISIS

Wacana Pemulangan Anak-anak dan Perempuan WNI Eks ISIS, Pengamat: Tapi Pola Pikir Mereka Sudah Kejam

Pengamat Terorisme mengingatkan meskipun masih anak-anak, WNI eks ISIS tetap memiliki bahayanya tersendiri

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube NowThis World
Tentara anak-anak ISIS dalam sebuah video propaganda milik ISIS. Pengamat Terorisme mengingatkan meskipun masih anak-anak, WNI eks ISIS tetap memiliki bahayanya tersendiri 

TRIBUNWOW.COM - Beredar pembicaraan bahwa pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS akan dikhususkan terhadap anak-anak dan perempuan saja.

Pengamat Terorisme Ridlwan Habib menjelaskan meskipun yang dipulangkan hanya golongan tertentu, hal tersebut tidak menutup kemungkinan ancaman kemanan di Indonesia.

Dikutip TribunWow.com dari video kanal YouTube kompastv, Jumat (7/2/2020), Ridlwan mengatakan meskipun WNI eks ISIS masih anak-anak, hal tersebut tidak menutup kemungkinan adanya ancaman dari mereka.

Pengamat Terorisme Tawarkan Solusi Polemik WNI Eks ISIS: Opsi Ketiga Ini Khusus, Selektif

Alasan Ridlwan mengatakan hal tersebut karena meskipun masih anak-anak, telah banyak bukti yang beredar bahwa anak-anak anggota ISIS juga telah diajari untuk melakukan pembunuhan dan aksi kekejaman yang lain.

"Walau pun anak-anak, di sana anak-anak itu sudah diajari juga membunuh," jelas Ridlwan.

Ia kemudian sekilas membahas adanya video-video di internet yang menampilkan aksi-aksi kekerasan dan kekejaman yang dilakukan oleh anak-anak yang tergabung dalam ISIS.

Ridlwan menegaskan meskipun mereka secara usia anak-anak, pola pikir mereka bisa saja dipenuhi oleh kekerasan dan kekejaman karena didikan di ISIS.

"Jadi ada kekhawatiran juga di masyarakat, anak-anak iya secara usia, tapi pola pikir mereka sudah kejam, violence," terangnya.

Hal ini disebut Ridlwan akan menjadi tantangan terbesar pemerintah Indonesia apabila memutuskan untuk memulangkan mereka.

"Ini sebenarnya tantangan bagi pemerintahan Pak Jokowi, Kementerian Sosial, Kementerian Perempuan dan Anak,
Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Koperasi, itu harus dilibatkan," papar Ridlwan.

Saran yang diberikan oleh Ridlwan adalah agar pemerintah Indonesia tidak hanya mengandalkan lembaga-lembaga seperti BIN (Badan Intelijen Negara), Polisi dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).

Ia menganjurkan agar pemerintah menggunakan pendekatan secara lembut untuk mengatasi persoalan WNI eks ISIS.

"Jangan seolah-olah kerja kontra terorisme itu urusan polisi, urusan BIN, urusan BNPT," kata Ridlwan.

"Ini harus yang soft (lembut), harus ada pendekatan soft di situ, ada konseling psikologis, ada pelatihan tenaga kerja, ada kesempatan mereka mendapatkan modal usaha, dan itu bisa didapatkan kalau government, pemerintah punya strategi
merangkum lintas kementerian itu," lanjutnya.

Jokowi Tolak Rencana Pemulangan eks-ISIS

Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (5/2/2020), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara pribadi menegaskan dirinya menolak rencana pemulangan WNI eks ISIS.

"Ya kalau bertanya kepada saya, ini belum Ratas ya. kalau bertanya kepada saya, saya akan bilang tidak," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Namun Jokowi mengatakan keputusan akhir masih dalam proses.

"Sampai saat ini masih dalam proses pembahasan, dan nanti sebentar lagi kita akan putuskan kalau sudah dirataskan. Semuanya masih dalam proses," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Agama Fahcrul Razi mengatakan akan ada rencana untuk memulangkan 600 WNI eks-ISIS untuk kembali ke tanah air.

"Sekarang mereka terlantar di sana dan karena kepentingan kemanusiaan minta dikembalikan ke Indonesia itu termasuk kewajiban kita bersama untuk mengawasinya dan membinanya," ujar Fachrul dalam pidato sambutannya di acara Deklarasi Organisasi Kemasyarakatan Pejuang Bravo Lima (PBL), Discovery Ancol Hotel, Jakarta Utara pada, Sabtu (1/2/2020).

Mudah-mudahan mereka bisa kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik," lanjutnya.

Pengamat Terorisme Paparkan 3 Risiko Pemerintah Abaikan WNI Eks ISIS: PKS Gunakan Momentum

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-9.00:

Pengamat Intelijen Ungkap Bahaya WNI eks ISIS

Sejumlah lebih dari 600 WNI ekspatriat Suriah diwacanakan akan dipulangkan.

Namun, banyak pihak yang menolak kabar tersebut termasuk Pengamat Intelejen, Soleman B Ponto.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Metro TV News pada Rabu (6/2/2020), Soleman Ponto menilai, jika para eks WNI kembali ke Indonesia bisa membahayakan negara.

Soleman Ponto menilai, jika para eks WNI kembali ke Indonesia bisa membahayakan negara
Soleman Ponto dalam acara METRO PAGI PRIMETIME, Selasa (4/2/2020), ia menilai jika para eks WNI kembali ke Indonesia bisa membahayakan negara (Channel Youtube Metrotvnews)

  Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Pengamat Terorisme Minta Negara Jangan Lepas Tangan: Sebagai Keluarga

Pasalnya, mereka telah membawa paham ISIS bahkan sampai rela berperang dengan taruhan nyawa.

"Nah kalau dia kembali ke Indonesia, bahwa pahamnya ISIS bertempur lagi dengan kita."

"Karena dia ke sana itu kan dengan fahamnya ISIS untuk bertempur lewat yang lain, ketika dia kembali ke sini, paham itu dibawa lagi," kata Soleman.

Ia mengatakan, jika kembali ke Indonesia maka mereka justru akan melawan pemerintah.

"Terus siapa lawannya? Ya Pemerintah Indonesia lagi jadi masalah," lanjutnya.

Saat ditanya soal langkah derekalisasi, Soleman menilai hal itu tidak ada gunanya.

Mereka dianggap akan tetap memusuhi Indonesia lantaran sudah tertanam dalam ideologi mereka untuk berperang.

 Maman Imanulhaq Nilai Pemerintah Tak Tegas Hadapi WNI Eks ISIS: Dia Lakukan Pembantaian Manusia

"Mau proses seperti apa, ketika mereka berangkat mereka sudah siap mati di sana ternyata tidak mati, ya kita nanti yang dimusuhin mau siapa lagi."

"Karena dia dalam ideologinya sudah saya harus bertempur lah begitu di sana kehilangan musuh, ke sini siapa musuh, ya kembali lagi kita yang jadi musuh," ungkapnya.

"Karena dia berangkat ke sana sudah siap mati," imbuh Soleman.

Meski mereka nantinya bersumpah akan setia kepada NKRI, namun Soleman juga menduga itu bukan berarti Indonesia akan aman.

Pasalnya, tidak ada yang bisa mengetahui apakah orang itu benar-benar 'bertobat' dan setia kepada NKRI.

"Kalau Virus Corona kita bisa cek, tetapi pertobatan ini kan susah pengecekkannya seperti apa."

"Ya susah, hitungannya, ukurannya (setia kepada NKRI)," pungkasnya.

 Soleman Ponto Tolak Ratusan WNI Eks ISIS Pulang: Mereka Sudah Siap Mati, Pergi Saja Ngapain Balik

 Lihat videonya mulai menit ke 4:05:

(TribunWow.com/Anung Malik/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Warga Negara Indonesia (WNI)ISISYouTubeTerorisme
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved