Liga 1
Soal Regulasi Baru Liga 1 2020 tentang Pemain Muda, Pelatih Persib Angkat Bicara: Kesempatan Bagus
Robert Alberts menilai positif regulasi baru PT LIB yag tidak mewajibkan lagi tim Liga 1 2020 untuk menaikan pemain muda.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Hal tersebut setidaknya sebagai pengalaman dan pengembangan bagi pemain muda sebelum mencicipi kompetisi di Liga 1.
Menurutnya, yang lebih utama, pemain muda harus mendapatkan jam terbang lebih banyak terlebih dahulu agar mampu tampil apik ketika naik ke kasta teratas.
"Ini bagus untuk talenta muda supaya mereka lebih dulu bermain di divisi dua setidaknya satu musim, atau bahkan di divisi tiga dan mereka akan berkembang," imbuhnya.
"Karena tentu di sana mereka akan terus bermain dan ketika mereka siap mereka bisa kembali ke tim utama, bagus," kata pelatih 65 tahun tersebut.
• Jelang Liga 1 2020, Persib Bandung Bakal Uji Coba Lawan Persis Solo, Ini Jadwalnya
Robert Alberts Tak Menyambut Baik Regulasi Penambahan Kuota Pemain
Robert Alberts juga turut berkomentar terkait regulasi baru tambahan kuota pemain pada setiap klub Liga 1 2020.
Berbanding terbalik dengan komentarnya soal pemain muda, Robert Alberts tidak begitu menganggap positif regulasi penambahan kuota tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.com, Rabu (5/2/2020), pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengaku perubahan tersebut tidak begitu ideal.
Ia mengungkapkan, bahwa idealnya sebuah tim memang diperkuat oleh 30 pemain.
Menurutnya, 30 pemain tersebut sudah cukup besar bagi sebuah klub profesional.
Jumlah tersebut sudah menyukupi untuk menyusun skuat utama dan skuat pelapis.
"Saat ini kami sudah mempunyai 30 pemain dan itu sudah termasuk angka yang besar," ungkap pelatih 65 tahun tersebut.
"Normalnya, memang setiap tim mempunyai 30 pemain sebagai klub profesional, ada tim utama dan tim kedua," lanjutnya.
• Berstatus Pemain Persib, Bruno Matos Kalahkan Cristiano Ronaldo dan Messi di Situs Transfermarkt
Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan bahwa tim pelapis juga harus memiliki kesempatan bermain.
Selain itu, Robert Alberts menganggap bahwa penambahan kuota maksimal tersebut akan membuat pengeluaran sebuah tim menjadi terlalu mahal.