Breaking News:

Virus Corona

Viral Kemasan Cairan Dettol Bertuliskan Bisa Bunuh Virus Corona, Ini Kata Pakar Kesehatan

Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan kemasan botol Detto Antiseptik yang bertuliskan bisa membunuh Virus Corona. Ini faktanya.

Editor: Lailatun Niqmah
Daily mail
Postingan soal Dettol bisa bunuh virus corona 

TRIBUNWOW.COM - Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan kemasan botol Detto Antiseptik yang bertuliskan bisa membunuh Virus Corona.

Dalam kemasan bagian pelakang, tampak rincian manfaat Dettol.

Di antaranya membunuh bakteri dan virus, mulai dari E-coli, Salmonella, hingga Virus Corona.

Kaitkan Virus Corona dengan Tulisan di Iqra, Istri Opick, Bebi Silvana Minta Maaf: Hanya Cocoklogi

"(Antiseptik) ini dapat membunuh E.Coli, Sammonella, MRSA, Rotavirus, *Flu virus (H1N1), Cold viruses (Human corona cirus dan RSV)" tertulis dalam keterangan botol Dettol.

Tak hanya dari satu akun, tulisan Coronavirus pun diunggah oleh banyak akun.

Banyak yang membuktikan soal kebenaran tulisan dalam belakang kemasan itu.

Tanggapan Pakar Kesehatan

Namun, dikutip TribunWow.com dari Daily Mail, para ilmuwan memperingatkan bahwa hal tersebut adalah kabar bohong, Senin (3/2/2020).

Dettol mengatakn produknya memang bisa menangkal jenis virus.

Sedangkan yang dimaksud coronavirus merupakan virus flu yang biasa menyerang manusia pada umumnya.

Namun untuk Virus Corona yang saat ini sedang mewabah di Wuhan, Dettol belum memiliki penelitian lebih lanjut.

Hingga saat ini belum ada antivirus yang ditemukan khusus untuk Virus Corona.

Sementara itu yang berkaitan dengan Dettol yakni untuk cuci tangan dan menjaga kebersihan.

Dettol disebut bisa tangkal Virus Corona
Dettol disebut bisa tangkal Virus Corona (Daily MAIL)

675 Warga Tinggalkan Natuna setelah Jadi Tempat Isolasi Virus Corona, Ini Kata Kepala Dishub

Paul Hunter, Profesor dari Perlindungan Kesehatan dan Kedokteran, menjelaskan bahwa bahan aktif Dettol adalah kloroksilenol.

Bahan tersebut merupakan desinfektan yang tersedia secara luas.

Chloroxylenol aktif melawan berbagai virus dan bakteri dan termasuk coronavirus.

"Penggunaannya adalah sebagai disinfektan permukaan pada permukaan keras atau pada kulit dan luka. Ini juga dapat dimasukkan ke dalam sabun," ujar Paul Hunter.

Profesor Hunter juga memperingatkan agar tidak menggunakan Dettol untuk tujuan selain membersihkan.

Corona Ditemukan di Kelelawar Buah

Pakar Patologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Agus Setiyono menemukan Virus Corona di dalam tubuh kelelawar buah.

Dilansir TribunWow.com, Agus Setiyono mengaku banyak menemukan Virus Corona itu di dalam tubuh kelelawar Gorontalo.

Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (22/2/2020), Agus Setiyono lantas memberikan sejumlah imbauan bagi masyarakat yang gemar memelihara kelelawar.

Ahli Patologi IPB Sebut Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Kelelawar Buah, Bagaimana jika Dimasak?

Sebab, Virus Corona itu disebutnya ditemukan dalam tubuh kelelawar yang masih segar dan belum dimasak. 

"Ada 6 jenis virus jenis baru yang kita dapatkan, baik itu virus RNA maupun DNA," kata Agus.

Agus mengungkap, jumlah virus baru yang ditemukannya itu dalam jumlah yang seimbang di dalam tubuh kelelawar.

"Ya enggak juga sih, merata," kata Agus.

"Jadi Virus Corona kita dapatkan khususnya di wilayah Paguyaman di Gorontalo."

Menurutnya, ada resiko penularan Virus Corona jika manusia berinteraksi langsung dengan kelelawar.

Lantas, Agus pun memberikan imbauannya pada masyarakat yang gemar memelihara kelelawar.

"Sebenarnya pengertian interaksi saya rasa kita ada kontak langsung maupun tidak langsung," ujarnya.

"Kontak langsung seperti yang kita lihat di beberapa tempat di masyarakat yang misalnya dia menyukai atau menyayangi hewan kelelawar sebagai hewan kesayangan pasti kan akan dipegang."

Pakar Patologi Institut Pertanian Bogor (IPV), Agus Setiyono dalam tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (2/2/2020).
Pakar Patologi Institut Pertanian Bogor (IPV), Agus Setiyono dalam tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (2/2/2020). (YouTube tvOneNews)

 

Benarkah Virus Corona Bisa Hidup dan Menular Lewat Benda Mati? Ini Kata Pakar dan Kemenkes

Tak hanya itu, Agus juga memberikan imbauan kepada orang-orang yang gemar mengonsumsi daging kelelawar.

"Kemudian juga ada masyarakat yang mengonsumsi sebagai makanan lokal," ujar Agus.

"Dengan maksud dan tujuan tertentu mungkin juga begitu, lain lagi tujuannya."

Meskipun begitu, Agus menyebut resiko penularan Virus Corona lebih rendah jika daging kelelawar sudah dimasak.

"Ini yang akan beresiko saya rasa karena di dalam kelelawar kita tidak tahu," ucapnya.

"Berbeda kalau sudah dimasak, kalau sudah dalam sajian dalam nampan yang sudah masak, seseorang tidak ikut berproses itu barangkali sudah mati virusnya."

Sebab berdasarkan hasil penelitian, Virus Corona mati jika dimasak pada suhu di atas 60 derajat.

"Mati, jadi di laboratorium dengan temperatur 60 derajat selama 30 menit dia akan mati," ujarnya.

"Apalagi kalau dimasak itu biasanya temperatur kan mendekat 100 derajat, ya mati lah."

Karena itu, Agus menduga penularan Virus Corona terjadi jika melakukan kontak langsung pada kelelawar hidup maupun masih dalam proses pemasakan.

"Yang kita khawatirkan justru kontak dengan kelelawar yang masih hidup atau sedang proses itu," ucapnya.

Simak video berikut ini menit ke-5.03:

(TribunWow.com/ Tiffany Marantika/ Jayanti Tami)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaDettolBakteri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved