Breaking News:

Terkini Daerah

Bakteri MRSA akibatkan Balita di Kalteng Meninggal dan 7 Tenaga Medis Tertular

Petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah Soemarno Kapuas, Kalimantan Tengah, terserang bakteri Methicilin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kapuas saat memberikan penjelasan kepada Kompas.com diruang kerjanya 

TRIBUNWOW.COM - Sebanyak tujuh tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Soemarno Kapuas, Kalimantan Tengah, terserang bakteri Methicilin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).

Bakteri itu didapat para dokter setelah merawat seorang balita Desa Batanjung, Kapuas, Kalimantan Tengah, pada Desember 2019.

Anak yang berusia tiga tahun itu, awalnya diduga mengidap penyakit sepsis pneumonia.

Fakta dari 99 Pasien Pertama Virus Corona Terungkap, Ada 31 Orang yang Sudah Dipulangkan

Belakangan, setelah hasil uji laboratorium keluar, ternyata balita itu terserang bakteri MRSA.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Soemarno Kapuas dr. Agus Waluyo mengatakan, balita itu datang dalam keadaan kritis dan langsung menjalani perawatan intensif.

“Setelah tidak kunjung ada perubahan, lalu Tim dokter kita mengambil sampel darah dan urin, untuk di Uji di Laboratorium yang ada di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, yang membutuhkan proses waktu selama lima hari,” kata Agus di RSUD Soemarso, Senin (3/2/2020).

Pada hari ketiga dirawat, pasien anak tersebut meninggal dunia.

Dokter awalnya mendiagnosa penyebab kematiannya akibat shock sepsis pneumonia.

Namun, menurut hasil uji laboratorium yang telah diterima oleh pihak rumah sakit, ternyata pasien anak tersebut positif terserang bakteri Methicilin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).

Bakteri MRSA sangat mudah terpapar atau terkontaminasi melalui jaringan kulit. Orang yang terpapar bakteri ini bisa mengalami infeksi kulit ringan hingga infeksi darah.

Sebut Beda Virus Corona dengan Flu Burung dan SARS, Ketua IDI Imbau Warga Tak Khawatir, Ini Sebabnya

RSUD Soemarso kemudian memeriksa 30 tenaga medis yang sempat menangani balita tersebut.

Hasilnya, ada tiga dokter dan empat perawatnya positif terpapar MRSA.

Ketujuh orang itu kemudian menjalani perawatan dan kini sudah dinyatakan negatif dari paparan bakteri tersebut.

“Akan banyak pasien lain yang terbengkalai, apabila dokter dan tenaga medis yang terpapar, tidak bekerja, karena kami kekurangan tenaga medis dokter” tambah Agus.

(Kompas.com/Kurnia Tarigan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balita di Kalteng Meninggal akibat Bakteri MRSA, Tujuh Tenaga Medis Tertular"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Bakteri MRSAKapuasKalimantan Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved