Virus Corona
Keluarga WNI Belum Dapat Bertemu setelah Pulang dari Wuhan, Orangtua Sampaikan Pesan Ini
Setelah pulang dari pusat penyebaran Virus Corona di Wuhan, China, warga negara Indonesia (WNI) harus menjalani masa observasi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Setelah pulang dari pusat penyebaran Virus Corona di Wuhan, China, warga negara Indonesia (WNI) harus menjalani masa observasi.
Observasi tersebut bertujuan memastikan imunitas mereka tetap terjaga.
Meskipun telah kembali ke Indonesia, sampai saat ini keluarga para WNI tersebut belum dapat menemui mereka.
• Virus Corona Belum Selesai, China Umumkan Flu Burung Muncul di Peternakan Ayam, Ribuan Unggas Mati
Satu di antaranya adalah orangtua dari seorang WNI di Wuhan, yakni Matsuarsono.
Dilansir TribunWow.com, sejauh ini Matsuarsono hanya dapat berkomunikasi via telepon.
Matsuarsono menyebutkan terakhir kali menghubungi putrinya, Siti, pada Minggu (2/2/2020) dini hari.
"Terakhir komunikasi tadi malam dini hari, pukul 02.00 WIB," kata Matsuarsono, dalam tayangan Primetime News di MetroTv, Minggu (2/2/2020).
Ia kemudian menyampaikan kondisi kesehatan putrinya.
"Mbak Siti-nya sehat-sehat," jelas Matsuarsono.
Matsuarsono kemudian menyampaikan sejumlah pesan kepada putrinya itu melalui sambungan telepon.
"Justru saya yang berpesan kepada anak saya supaya menjaga fisiknya, bekal minuman, supaya sehat semuanya, anak-anak tidak capek di jalan," katanya.
Menurut dia, sejauh ini pemerintah belum menghubungi pihak keluarga dari para WNI yang baru pulang.
"Belum," tegas Matsuarsono.
Ia lalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengupayakan evakuasi bagi WNI yang ada di Wuhan.
"Mau mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Ibu Menlu Retno Marsudi, dan jajarannya," kata Matsuarsono.
"Kepada Bapak Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Bapak Menkes Terawan Agus Putranto, terima kasih semuanya, instansi terkait," tambahnya.
• Tiga WNI Tak Penuhi Syarat Sehat untuk Pulang dari Wuhan, Dubes RI Tegaskan akan Tetap Lindungi
Menkes akan Berkantor di Natuna
Selama masa observasi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan berkantor di Natuna, Kepulauan Riau.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakususma, Jakarta Timur.
"Menteri Kesehatan bersama dengan tim akan membuka kantor di Natuna," kata Retno Marsudi, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Selama masa observasi tersebut, Menkes dan timnya akan mengawasi proses pemeriksaan ratusan WNI yang baru saja dievakuasi dari Wuhan, China.
Menurut Retno, juru bicara Menkes akan menyampaikan perkembangan terkini.
"Juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan," jelas Retno.
Retno menjelaskan total ada 285 orang WNI yang diobservasi.
Jumlah tersebut terdiri dari 238 WNI yang ada di Wuhan, 5 tim aju dan 42 tim penjemput.
"Sehingga total yang akan menjalankan observasi 285 orang,"
Retno menyebutkan masa observasi akan dilakukan selama 14 hari.
Ia menegaskan para WNI yang baru pulang tersebut dalam kondisi sehat.
"Sampai dengan saat ini mereka dalam kondisi sehat," tegas Retno.
Lihat videonya mulai dari awal:
Tiga WNI Tak Penuhi Syarat
Rartusan warga negara Indonesia (WNI) telah kembali ke Tanah Air dari Wuhan, China pada Minggu (2/2/2020) pagi.
Meskipun berhasil dipulangkan, ada tujuh WNI yang tidak turut kembali ke Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, empat WNI memilih untuk tetap tinggal di China sedangkan tiga lainnya tidak memenuhi syarat kesehatan untuk terbang.
Hal itu disampaikan Duta Besar (Dubes) RI untuk China, Djauhari Oratmangun.
Awalnya, Djauhari menegaskan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sudah berkoordinasi dengan WNI yang bersangkutan.
"Saya sudah berkomunikasi dengan mereka, KBRI juga sudah berkomunikasi dengan mereka," kata Djauhari Oratmangun, dalam tayangan KompasTV, Minggu (2/2/2020).
Djauhari menjelaskan para WNI yang merupakan mahasiswa sudah diurus oleh pihak kampus masing-masing.
"Kita juga sudah penuhi kebutuhan logistik mereka untuk satu minggu ke depan," jelas Djauhari.
"Dan tentunya KBRI akan menjamin dan melindungi mereka," tegasnya.
• Korban Jiwa Pertama di Luar China Akibat Virus Corona, Pemerintah Filipina Tetapkan Aturan Karantina
Ia menyebutkan ada sejumlah standar kesehatan yang ditetapkan baik oleh pemerintah, maupun Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO).
"'Kan ada standar yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah nasional maupun WHO, itu suhu badan harus tidak lebih dari yang normal, tidak demam, dan tidak batuk," paparnya.
Menurut Djauhari, evakuasi yang dilakukan beberapa negara lainnya juga terkendala syarat kesehatan yang tidak terpenuhi oleh warga negaranya.
"Mereka yang tidak jadi diangkut kemudian diberikan perawatan kesehatan di klinik yang ada di airport, didampingi oleh pemerintah setempat, dihubungi oleh universitasnya, kemudian dikembalikan ke asrama di universitasnya," kata Djauhari.
Ketika ditanya tentang kemungkinan tiga WNI tersebut untuk pulang, Djauhari menyebutkan akan terlebih dahulu memantau kondisi kesehatan mereka.
"Yang jelas kita akan melindungi keberadaan dia di sana dan tentunya kita berkomunikasi terus dengan pemerintah di sana," tegasnya.
Djauhari mengatakan para mahasiswa itu saat ini sudah sehat kembali karena sudah dapat kembali ke kampus.
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)