Virus Corona
WNI di China akan Dievakuasi Hari Ini, Ini yang Dilakukan jika Ada Warga yang Tak Mau Dipindahkan
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto buka suara soal evakuasi 243 WNI di Provinsi Hubei, China yang dilakukan Sabtu, (1/2/2020).
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto buka suara soal evakuasi sebanyak 243 WNI di Provinsi Hubei, China yang dilakukan Sabtu, (1/2/2020).
Dilansir TribunWow.com, Terawan menyebut proses evakuasi akan dilakukan secara cepat dan tepat.
Ia juga berharap tak ada satu pun WNI yang tertinggal di Hubei.
• Sewa Pesawat Batik Air, Pemerintah Evakuasi 243 WNI dari China Siang Ini, Begini Kata Jubir Presiden
• Video Detik-detik Evakuasi Nenek Korban Banjir Bandang di Bondowoso, Gubernur Jatim: Ini Peringatan
Hal itu dinyatakan Terawan melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (1/2/2020).
Terawan mengungkapkan, evakuasi itu dilakukan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bukan sekedar rapat terbatas, perintah langsung dari Bapak Presiden untuk dilakukan evakuasi," ucap Terawan.
"Proses itu harus dilakukan cepat dan tepat."
Ia mengaku, akan berusaha mengevakuasi seluruh WNI di Hubei.
Namun, Terawan menyebut pihaknya tak akan memaksa jika ada WNI yang enggan meninggalkan wilayah tersebut.
"Nek (kalau -red) cepat tidak tepat ada yang ketinggalan nanti, kan enggak boleh," ujar Terawan.
"Kecuali memang tidak mau dievakuasi."
"Mudah-mudahan semua mau, tapi kalau ada yang memaksa untuk tidak mau ya kita enggak bisa maksa," sambung Terawan.
Lantas, Terawan pun menyinggung Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Ia menyebut Retno Marsudi mengusahakan semaksimal mungkin untuk bisa melakukan evakuasi secepatnya.
"Artinya kesiapan itu sudah langsung ditindaklanjuti oleh Kementerian Luar Negeri dengan melakukan langsung langkah-langkah yang tepat untuk bisa dilakukan percepatan terhadap evakuasi," ucap Terawan.

• Soal Pemulangan WNI dari Wuhan akibat Virus Corona, Jubir Jokowi Ungkap Masalah Paling Serius
Sesampainya di Indonesia, 243 WNI itu akan langsung dikarantina.
Dan untuk tahap itu, Terawan mengklaim akan bertangungjawab penuh.
"Kita akan mulai begitu di Indonesia adalah ketibaan saya lah yang harus bertanggungjawab," kata Terawan.
"Menyiapkan proses karantinanya."
Ia pun tak mau sembarangan dalam mengarantina 243 WNI tersebut.
Terawan menyebut tak akan membuat WNI yang dikarantina stres karena jenuh.
"Proses karantina ini juga enggak boleh sembarangan, harus aman, nyaman, tidak menimbulkan kekhawatiran penduduk atau yang lain," ujar Terawan.
"Tapi juga tidak menimbulkan stres bagi yang dikarantina."
Lebih lanjut, Terawan menegaskan akan mengarantina 243 WNI itu selama 14 hari.
Karena waktu karantina yang cukup lama, Terawan mengaku telah menyiapkan susunan kegiatan bagi para WNI yang dievakuasi.
"Kita akan usahakan supaya tidak menimbulkan stres karena itu kan dua minggu," tegasnya.
"Karena itu panduan kegiatannya juga akan saya berikan nanti."
Simak video berikut ini dari menit awal:
Sewa Pesawat Batik Air
Pemerintah Indonesia menyewa pesawat Batik Air Lion Grup untuk mengevakuasi 243 WNI yang masih terjebak di seluruh Provinsi Hubei, China.
Evakuasi tersebut merupakan tindak lanjut dari merebaknya Virus Corona di seluruh negara berjuluk Tirai Bambu itu.
Dilansir TribunWow.com dari bbc.com, Sabtu (1/2/2020), pemulangan lebih dari 200 WNI itu dibenarkan oleh Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Kepada awak media, Danang menyebut pesawat Batik Air itu akan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (1/2/2020) siang.
• Siaga Virus Corona, Anggota DPR Sarankan Pemerintah Tak Sembarangan Jemput WNI yang Tidak Sehat
"Berangkat jam 12.00 WIB," ucap Danang, Sabtu (1/2/2020).
Namun, Danang enggan berkomentar saat ditanya soal kepulangan pesawat Batik Air itu ke Indonesia.
Soal pemulangan WNI dari Provinsi Hubei itu turut dibenarkan oleh Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait.
Ia mengatakan bahwa pemulangan WNI dari Provinsi Hubei itu akan menggunakan pesawat Batik Air jenis Airbus A330.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui juru bicaranya, Fadjroel Rachman mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu evakuasi WNI dari Provinsi Hubei.
"Pemerintah sangat menghargai dan berterimakasih atas kerjasama semua pihak dalam upaya evakuasi WNI dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT)."
"Ini terkait merebaknya virus corona di kota Wuhan," kata Fadjroel dikutip dari Kompas.com, Sabtu (1/2/2020).
Tak hanya itu, Fadjroel juga mengucapkan terima kasih pada pemerintah China yang bersedia mengeluarkan izin evakuasi.
"Terutama Pemerintah RRT. Termasuk Dubes RRT di Indonesia, pemerintahan Provinsi Hubei, pihak Bandara Wuhan," imbuh Fadjroel.
• Virus Corona Rusak Rencana yang Disusun Persib Bandung, Robert Alberts: Kami Tak Ingin Ambil Resiko
Lebih lanjut, Fajroel menyampaikan apresiasinya pada KBRI di Beijing yang telah bekerja keras sejak hari pertama merebaknya Virus Corona.
Ia menyebut pihak KBRI tak henti melakukan komunikasi dengan 243 WNI di Hubei.
"Juga Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok cabang Wuhan yang selalu aktif bekerjasama dengan KBRI selama masa-masa sulit (lockdown) di kota Wuhan," ujar Fadjroel.
"Presiden Joko Widodo sangat menghargai semua upaya tak kenal lelah tersebut."
(TribunWow.com)