Breaking News:

Virus Corona

Wabup Natuna soal Isolasi WNI dari China: Kalau Ada Apa-apa, Siapa Mau Bertanggungjawab?

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menolak daerahnya dijadikan sebagai tempat isolasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube KOMPASTV
Suasana haru menyertai prosesi doa bersama Tim Evakuasi WNI yang akan diberangkatkan ke Wuhan, tempat yang jadi pusat wabah Virus Corona, Jumat (31/1/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Indonesia berencana melakukan karantina terhadap WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China.

Karantina tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh warga yang dievakuasi dalam keadaan sehat tanpa terpapar virus corona.

Pulau Natuna rencananya akan menjadi tempat karantina sementara bagi WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan.

WNI dari Wuhan Akan Diisolasi di Natuna, Warga Cemas hingga Grudug Gedung DPRD

Setibanya di Indonesia, seluruh WNI yang dipulangkan dari Wuhan, rencananya akan dikarantina selama dua pekan di Natuna.

Menganggapi hal tersebut, Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti turt angkat bicara terkait peran wilayahnya.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu, (1/2/2020), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menolak daerahnya dijadikan sebagai tempat isolasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti menegaskan, bahwa pemerintah pusat tidak melakukan koordinasi dalam memutuskan kebijakan tersebut.

Padahal,WNI asal Whuan tersebut rencananya akan ditempatkan di wilayah perkotaan Natuna.

Ngesti menegaskan, bahwa Natuna belum siap menghadapi kebijakan pemerintah pusat tersebut.

Bahkan, Pemkab Natuna disebut belum tahu menahu tentang upaya dan antisipasi apa yang harus dilakukan untuk warganya agar tidak ada yang terinfeksi virus corona.

Ia menegaskan bahwa wilayahnya secara fasilitas tidak siap menghadapi kebijakan pemeritah pusat tersebut.

"Di Natuna fasilitas kesehatan sangat terbatas. Kalau terjadi apa-apa dengan masyarakat kami, siapa yang mau bertanggung jawab," tegasnya di Tanjungpinang, Sabtu (1/2/2020) dilansir Kompas.com.

Meski informasi yang menyebutkan 243 WNI dari Wuhan, China akan dilakukan karantina di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna belum pasti. Namun sejumlah warga Natuna sudah mulai cemas dan ketakutan, bahkan secara spontan warga tersebut langsung mendatangi gedung DPRD Natuna berharap agar rencana yang belum pasti ini dibatalkan, Jumat (31/1/2020) malam tadi.
Meski informasi yang menyebutkan 243 WNI dari Wuhan, China akan dilakukan karantina di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna belum pasti. Namun sejumlah warga Natuna sudah mulai cemas dan ketakutan, bahkan secara spontan warga tersebut langsung mendatangi gedung DPRD Natuna berharap agar rencana yang belum pasti ini dibatalkan, Jumat (31/1/2020) malam tadi. (DOK YULIUS PILIANG)

VIDEO Momen Haru Doa Bersama Tim Evakuasi WNI sebelum Terjun Langsung Hadapi Virus Corona di Wuhan

Menurutnya keputusan pemerintah pusat dengan memilih Natuna sebagai wilayah karantina merupakan keputusan sepihak dan terkesan dipaksakan.

"Ada kesan, ada pemaksaan kehendak, karena kami baru tahu," katanya

Ngesti mengungkapkan, penolakan tak hanya dari Pemkab Natuna saja, DPRD dan masyarakat Natuna juga menolak kebijakan pemerintah pusat itu.

Sampai hari ini, masyarakat Natuna masih melakukam demonstrasi menolak kebijakan tersebut.

"Ini kebijakan dadakan, yang tidak pernah disampaikan kepada kami sebelumnya. Kami tidak mengetahui apa alasannya," ujarnya.

"Tetapkan daerah yang lebih baik, dengan fasilitas kesehatan yang memadai," jelasnya.

Warga Cemas dan Grudug DPRD Natuna

Warga Natuna dikabarkan cemas dan ketakutan atas rencana pemerintah pusat menjadikan Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (1/2/2020), warga Natuna sampai berbondong-bondong mendatangi DPRD Natuna untuk menolak Natuna sebagai tempat karantina.

Di gedung DPRD Natuna, Jumat (31/1/2020), ratusan warga ini langsung menyampaikan keluhannya yang pada intinya mereka menolak jika Natuna dijadikan sebagai tempat karantina untuk 243 WNI dari Wuhan, China.

Seorang warga Natuna yang dihubungi awak media, Agus menjelaskan, pada dasarnya warga Natuna ingin agar karantina tidak dilakukan di Pulau Natuna.

Agus menilai, Natuna merupakan pulau kecil dan padat penduduk, hal itulah yang menjadi kekhawatirannya jika dilakukan proses karantina di Natuna.

"Kami sepakat menolak keras rencana pemerintah pusat ini," kata Agus.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh anggota DPRD Kepulauan Riau, Hadi Chandra.

Hadi Chandra juga meminta agar kebijakan pemerintah pusat untuk menjadikan Natuna sebagai wilayah karantina ditinjau ulang.

Ia beralasan, RSUD di Natuna tidak memiliki sarana prasarana yang memadai.

Oleh karena itu, menurutnya Natuna bukan tempat yang tepat sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan.

"RSUD di Natuna fasilitas medis dan sarana pendukung tidak memadai, jadi bagaimana bisa RSUD Natuna dijadikan sebagai tempat untuk karantina WNI dari Wuhan," ujar dia.

Selain RSUD Natuna, RSBP Batam, RSUD Embung Fatimah, juga ditunjuk sebagai lokasi karantina sementara para WNI.

Acara doa bersama sebelum pelepasan Tim Evakuas WNI ke Wuhan, Jumat (31/1/2020)
Acara doa bersama sebelum pelepasan Tim Evakuas WNI ke Wuhan, Jumat (31/1/2020) (YouTube KOMPASTV)

Panglima TNI Ungkap Alasan Natuna Dipilih Jadi Tempat Isolasi WNI yang Dievakuasi dari China

Alasan Dipilihnya Natuna

Berbanding terbalik dengan pendapat warga Natuna, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan alasan mengapa Natuna dipilih sebagai tempat isolasi.

Menurutnya, Natuna dipilih sebagai tempat isolasi sementara WNI dari Wuhan karena dinilai jauh dari pemukiman penduku.

"Kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terpilih adalah Natuna," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, di saat melepas tim evakuasi di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (1/2/2020)dikutip dari Kompas.com.

Disamping itu, Natuna juga dipilih karena merupakan pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI.

Natuna juga memiliki landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi isolasi.

"Sehingga nanti saudara kita yg datang langsung turun dari pesawat masuk ke penampungan mereka. Mampu menampung sampai 300," kata dia.

Menurut Hadi Tjahjanto, fasilitas isolasi tersebut sudah dilengkapi fasilitas mandi cuci kakus serta dapur.
Sedangkan jarak dari fasilitas isolasi sampai tempat penduduk 5-6 kilometer

"Dari hasil penilaian memiliki syarat untuk protokol kesehatan, sehingga Natuna menjadi transit sementara," kata Panglima.

Adapun jumlah WNI yang akan dievakuasi dari Wuhan sebanyak 250 orang.

Pesawat beserta tim evakuasi lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sabtu (1/2/2020) pukul 13.00 WIB

(TribunWow.com/Rilo)

Sumber: Kompas.com
Tags:
NatunaEvakuasi WNI di ChinaVirus Corona
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved