Terkini Nasional
Di Depan Jubir Jokowi, Fahri Hamzah Blak-blakan Sebut Presiden Tak Punya Teman Berpikir: Kesepian
Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang teman berpikir.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang teman berpikir.
Hal itu diungkapkan Fahri Hamzah secara terang-terangan di depan Juru Bicara Jokowi, yakni Fadjroel Rachman saat acara Satu Meja Kompas TV pada Kamis (30/1/2020).
Fahri Hamzah berkata demikian lantaran menilai orang-orang di sekitar Jokowi berpikiran feodal.
• Mengaku Sedang Bantu Jokowi, Fahri Hamzah Singgung Prabowo Masuk Kabinet: Tapi Naratifnya Kacau
"Menurut saya Pak Jokowi itu kurang teman berpikir."
"Pemimpin di Indonesia itu, di sekitarnya disergap oleh kultur feodal," kata Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah menganggap bahwa Jokowi kesepian lantaran tipe orang yang independen.
"Nah itu yang menurut saya Pak Jokowi itu kesepian. Saya terus terang melihat Pak Jokowi itu kan sangat independen ya," ujarnya.
Satu di antara hal yang membuat Jokowi dianggap kesepian lantaran sang presiden dinilai dengan mudah membuang orang-orang yang berada di dekatnya
"Ada orang yang kita anggap sangat dekat sama dia pada periode yang lalu, dia tendang begitu aja dengan sangat ringan. Itu yang saya bilang dia ini kesepian," ucap Fahri Hamzah.
• Sebut Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet Sudah Kapok, Fahri Hamzah Ungkap Dirinya Sedang Bantu Jokowi
Sehingga menurutnya, harus ada orang-orang seperti Fadjroel Rachman dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya alias Totok menamani Jokowi untuk berdebat.
"Seharusnya orang-orang kayak Fadjroel, Totok, ini menjadi teman berdebat tadi," kata dia.
Lalu, Pendiri Partai Gelora ini menyinggung beberapa Staf Khusus Presiden yang terdiri dari kaum milenial.
Fahri Hamzah menilai, kaum milenial tidak berani mengkritik maupun berdebat dengan Jokowi
Sehingga, staf khusus yang terdiri dari kaum milenial hanya formalitas.
"Nah yang milenial-milenial itu dugaan saya agak gugup dia di depan presiden. Cuma simbolik dan akhirnya dia tidak bisa meng-advice presiden," ungkap dia.
• Diberi Rapor Merah, Jubir Presiden: Bersama Jokowi, Saya Tak akan Ulangi Hal di Masa Orde Baru
Simak video berikut ini menit ke-6.48:
Fahri Hamzah Akui sedang Bantu Jokowi
Pada kesempatan yang sama, Fahri Hamzah mengungkapkan sebenarnya pihaknya tengah membantu Jokowi.
Fahri Hamzah mengatakan, dirinya membantu Jokowi meski dalam bentuk kritik dan masukan.
Menurutnya, harus ada orang-orang yang bisa membantu Jokowi mewujudkan niat baiknya.
"Tapi beginilah ya itu yang saya bilang tadi, kita ini sedang mau membantu Jokowi dari teori-teori tadi," kata Fahri Hamzah.
• 100 Hari Jokowi-Maruf Amin, Fahri Hamzah Nilai Presiden Kesepian: Pak Jokowi Kurang Teman Berpikir
"Katakanlah dia adalah orang baru yang ingin menunjukkan jalan pikiran dia, mazhab dia, mazhab dia itu memerlukan konsolidasi pihak-pihak yang mendukungnya," imbuhnya.
Namun, pendiri Partai Gelora ini menilai bahwa orang-orang yang membantu Jokowi justru kurang bisa melaksanakan tugasnya hingga membuat masyarakat sering bingung.
"Pertama, harus ada penerjermah yang menjelaskan bahwa kemauan dia itu memang bagi rakyat, penerjemah ini kurang."
"Dan ini confuse (bingung) banyak orang-orangnya," ungkap Fahri Hamzah.
Kemudian, ia memberikan contoh hal yang membuat masyarakat bingung.
• Diberi Rapor Merah, Jubir Presiden: Bersama Jokowi, Saya Tak akan Ulangi Hal di Masa Orde Baru
Jokowi memang mengajak mantan rivalnya, Prabowo Subianto masuk ke dalam pemerintahan.
Namun, Fahri menilai masalah-masalah lain tak kunjung selesai.
"Dengan segala maaf misalnya, presiden bilang rekonsiliasi, Prabowo diajak ke kabinet."
"Tapi naratifnya itu kacau, misalnya soal Islam, soal Habib Rizieq itu enggak beres-beres," katanya.
Sehingga, rekonsiliasi dengan Prabowo Subianto dianggap belum dapat menyelesaikan masalah.
"Dan tidak berhasil menjelaskan bahwa ini ada jalan keluar bagi rekonsiliasi," lanjut politisi asal NTB ini.
Namun, kelemahan dalam pemerintahan Jokowi itu tak hanya berhenti di sana.
• Debat dengan Jubir Jokowi Fadjroel Rachman, Ketua YLBHI Kritik Apa Hebatnya Beri Sertifikat Tanah
"Jadi itu baru pertama, belum saya bilang persoalan dapur dan operator."
"Karena ada banyak delivery sebenarnya yang seharusnya dilakukan secara baik," kritik Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah mengkritik perlakuan beberapa polisi apalagi saat demontrasi menolak Revisi Undang-undang KPK September lalu.
Menurut Fahri Hamzah, kekurangan-kekurangan di Pemerintah Jokowi adalah orang-orang di bawah presiden.
"Saya terus terang kritik memang banyak dari polisi-polisi kita ini belakangan ini saya bicara dengan banyak jenderal juga yang cukup menyayangkan."
"Karena apa yang mau dimaksudkan oleh Totok itu diinpretasikan oleh pengetatan kontrol terhadap pikiran masyarakat dan kebebasan sipil dan ini salah, jadi penerjamahnya ini yang perlu diperbaiki," jelas Fahri Hamzah.
Lihat videonya mulai menit ke 7:30:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)