Terkini Nasional
Helmy Yahya Salah Sebut Nama Effendy Simbolon hingga Buat Tawa, Politisi PDIP: Minum Dulu Pak
Mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya membuat tawa saat rapat dengan Komisi I DPR.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya membuat tawa saat rapat dengan Komisi I DPR.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube tvOneNews, Selasa (28/1/2020) tawa tersebut karena Helmy salah sebut nama.
Diketahui rapat dengan anggota Komisi I DPR diadakan di Kompleks Parlemen, Senayan.
Suasana rapat yang tegang menjadi mencair saat Helmy Yahya salah sebut nama dari Politisi PDIP Effendi Simbolon.
Mulanya, Helmy Yahya meminta para anggota DPR Komisi I untuk menyelidiki dirinya dan dewan pengawas soal alasan memecat.
Menurut Helmy Yahya dirinya tak memiliki pelanggaran untuk dipecat dari TVRI.
"Secara literally secara legally saya tidak punya pelanggaran dan saya sudah jawab," ujarnya.
• Liga Inggris jadi Pangkal Persoalan Pemecatannya dari Dirut TVRI, Helmy Yahya Siapkan Langkah Hukum
Helmy lalu mengerucutkan permasalah soal anggaran TVRI yang juga dijadikan alasan pemecatan tersebut.
"Dalam dunia akuntansi ada yang disebut materialitas, ya ketua pimpinan sidang juga adalah seorang auditor akuntan," ujar Helmy Yahya.
"Setiap kesalahan diperiksa capek juga pak yang meriksa."
"Ya materialitas jadi itu yang saya pikirkan, jadi mohon maaf Pak Effendi Gazali, bukannya saya enggak mau jujur."
Saat salah menyebut nama Effendi Simbolon jadi Effendi Gazali, para hadirin di ruang rapat tertawa.
Tak terkecuali Effendi Simbolon yang juga meminta namanya untuk dibenarkan.
• Gelar Kuis Sebut 5 BUMN, Lihat Reaksi Erick Thohir saat Pemuda Ini Sebut Bank Indonesia hingga TVRI
"Effendi Simbolon, Effendi Gazali lagi, sorry pak, Pak Effendi Simbolon," kata Helmy tertawa dan meminta maaf.
"Silakan minum dulu pak," ujar Effendi Simbolon,
"Pak silakan minum dulu Pak Helmy," tambahnya.
"Ini saya minum dulu kurang konsentrasi saya pak," jawab Helmy.
Setelahnya ia melanjutkan dan berterima kasih pada Effendi Simbolon yang telah membelanya.
"Terima kasih abang (Effendi Simbolon) sudah membela saya, membela TVRI, enggak perlu bela saya yang kita bela TVRI harus hidup kita pertahankan, karyawannya harus kita selamatkan," tutur Helmy Yahya.
Lihat videonya menit ke 11.18:
Alasan Dipecat
Mantan Direktur utama (Dirut) TVRI, Helmy Yahya sudah mengambil ancang-ancang untuk melakukan perlawanan kepada Dewan Pengawas LPP TVRI.
Hal ini adalah buntut dari pemecatan dirinya sebagai direktur utama TVRI.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (17/1/2020), Helmy akan menempuh jalur hukum atas persoalan ini.
Ia mengaku dirinya tak main-main dengan hal tersebut.
"Pembelaan saya tidak main-main. Surat penonaktifan saya dua halaman, saya jawab 27 halaman, semua catatan kata mereka saya jawab," kata Helmy dalam konferensi pers di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).
"Lampirannya 1.200 halaman."
"Surat pembelaan sudah saya sampaikan 18 Desember 2019," imbuhnya.
Tak hanya itu, Helmy juga menyebut dirinya mendapat dukungan dari seluruh jajaran direksi TVRI yang berjumlah enam orang.
"Mereka mendukung pembelaan saya karena catatan pemberhentian dan penonaktifan saya itu adalah catatan atas operasional, daily activity, yang kami putuskan kolektif kolegial," kata Helmy.
Sementara itu,dikutip TribunWow.com dari tayangan KOMPASTV, Sabtu (18/1/2020), Helmy Yahya dinonaktifkan sebagai Dirut TVRI oleh Dewan Pengawas LPP sejak akhir tahun lalu.
Namun, pria 56 tahun ini menilai dirinya masih menjabat sebagai Dirut TVRI yang sah.
• Sebut Surat Pencopotannya Cacat Hukum, Helmy Yahya: Saya Masih Dirut TVRI yang Sah
Sehingga dirinya mengirim surat pernyataannya tersebut ke Dewan pengawas.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Pengawas langsung memberhentikan Helmy pada 16 Januari lalu.
Pada konferensi persnya, ia menjelaskan duduk perkara persoalan yang terjadi pada perusahaan media milik pemerintah ini.
Adik Tantowi Yahya ini mengatakan, dirinya diberhentikan sebagai Dirut karena ia dinyatakan tak bisa mempertanggungjawabkan pembelian hak siar Liga Inggris.
"Tidak menjawab atau memberi penjelasan mengenai program siaran berbiaya besar, antara lain Liga Inggris, dari pelaksanaan tertib administrasi anggaran TVRI," ujar Helmy saat membacakan surat pemecatan dirinya.
Mantan pembawa acara kuis ini pun memberi penjelasan terkait hal tersebut.
Menurutnya, tiap media utamanya televisi menginginkan sebuah tayangan yang dapat menyedot animo masyarakat.

• Serukan Save TVRI, Gilang Dirga Soroti Penonaktifan Helmy Yahya: Sampai Kapan Kita Harus Diam?
Untuk itu, Helmy memperjuangkan agar TVRI mendapat hak siar Liga Inggris yang sudah barang tentu dapat perhatian besar dari pecinta sepakbola Indonesia.
Terlebih, TVRI punya kekuatan yang tak dimiliki oleh stasiun televisi lain.
"Temen-temen (media), semua stasiun televisi di dunia termasuk di Indonesia, kepengen memiliki sebuah program yang disebut killer content, atau monster content atau locomotif content," papar Helmy.
"Yang membuat orang nonton, TVRI karena kepercayaan orang, karena jangkauan kami lima kali lipat lebih besar dari stasiun tv lain.'
Itu yang kemudian membuat TVRI di bawah kepemimpinan Helmy Yahya mendapat kepercayaan untuk menyiarkan tayangan pertandingan sepakbola tersebut.
Publik pun heran dengan pencapaian TVRI tersebut.
Terlebih anggaran yang dipunyai TVRI tak terlalu banyak.
Helmy lalu menanggapi hal tersebut.
"Saya cuma menjawabnya dengan satu statement, rezeki anak soleh," tandas Helmy Yahya.
Lihat video selengkapnya:
(TribunWow.com/ Tiffany Marantika/ Fransisca Mawaski)