Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Sebut Menkumham Bela Harun Masiku, Benny Harman Kritisi Pemecatan Dirjen Imigrasi: Cuma Jadi Korban
Benny K Harrman mengkritik keras keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly yang memecat Direjen Imigrasi Ronny Sompie.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat , Benny K Harman mengkritik keras keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly yang memecat Direktur Jenderal (Direjen) Imigrasi Ronny Sompie.
Dilansir TribunWow.com, Benny K Harman menduga Yasonna Laoly tengah berusaha melindungi kader PDIP, Harun Masiku.
Hal itu berkaitan dengan status Harun Masiku yang masih menjadi buronan KPK, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI terpilih 2019-2020.
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/1/2020), Benny K Harman menyebut Ronny Sompie menjadi korban atas kesalahan Yasonna Laoly.
• Disindir Roy Suryo Telat Ketahui Rekaman Harun Masiku, KPK: Kami Sudah Mencari ke Berbagai Daerah
• Karni Ilyas Heran Harun Masiku Belum Tertangkap, Pertanyakan Alat KPK yang Lebih Canggih dari Densus
Pemecatan itu diduga disebabkan karena Ronny Sompie membenarkan bahwa Harun Masiku telah pulang ke Jakarta sejak 7 Januari 2020 lalu.
Namun, Ronny Sompie beralasan terjadi keterlambatan rekaman CCTV Bandara Soekarno-Hatta yang memuat kedatangan Harun.
Hal itu berseberangan dengan pernyataan Yasonna Laoly yang menyebut Harun Masiku masih di luar negeri.
"Oke lah kalau toh betul ada sistem yang salah," ucap Benny.
"Tapi seingat saya kepala humas imigrasi namanya siapa, Arifin Gumilang tanggal 13 Januari 2020 menyampaikan bahwa Masiku sudah ke luar negeri tanggal 6 dan belum kembali," sambungnya.
Ia pun mengungkap sejumlah kejanggalan dalam kasus tersebut.
"Iya kan Pak Dirjen? Mengapa saya bilang tidak ada kejujuran?," ucap Benny.
"Kalau memang ada salah sistem, sistemnya lemot atau apa tadi bahasa teknis teknologi."
"Kalau memang sistemnya lemot mengapa pada tanggal itu tidak secara terbuka disampaikan kepada publik bahwa ada kerusakan sistem di bandara?," sambungnya.
Benny lantas mengimbau Dirjen Imigrasi untuk tak menyatakan kebohongan soal keberadaan Harun Masiku.
"Ya itu saya bilang, janganlah membohongi publik di siang hari bolong, jangan," kata Benny.
"Dirjen Imigrasi, Menkumham, saya respect, tapi saya mohon janganlah membela Masiku."

• Karni Ilyas Heran Harun Masiku Belum Tertangkap, Pertanyakan Alat KPK yang Lebih Canggih dari Densus
Benny menyatakan, Menkumhan dan Dirjen Imigrasi seharusnya membela kepentingan publik.
Bukan justru membela Harun Masiku yang kini masih buron.
"Bela bangsa ini, bela negara ini. Tegakkan hukum, tegakkan keadilan," ucapnya.
"Ambil bagian dalam agenda pemberatasan korupsi."
Lebih lanjut, Benny pun menyinggung nama Menkumham Yasonna Laoly.
Disebutnya, kini Yasonna Laoly tengah dalam kondisi dilema.
"Tapi kan saya tahu juga Pak Menkumham ini berada pada situasi dilematis," kata Benny.
Menurut Benny, Ronny Sompie hanyalah korban dari kesalahan Yasonna Laoly.
Terlebih, menurutnya alasan Yasonna Laoly memecat Ronny Sompie itu tak masuk akal.
"Sayang kan Pak Dirjen Imigrasi cuma jadi korban, dia dipecat, diberhentikan dengan argumentasi yang konyol toh?," ucap Benny.
"Masa argumentasi soal konflik kepentingan, ya bangunlah argumentasi yang lebih masuk akal daripada argumentasi yang dibikin-bikin."
Ia lantas menilai Yasonna Laoly cenderung lebih membela Harun Masiku dalam kasus ini.
"Kesalahan seorang menteri ditimpakan, dibebankan kepada dirjen, dirjennya dicopot," ujar Benny.
"Padahal Beliau mengambil sikap demikian karena menterinya sedang membela Masiku."
Simak video berikut ini menit ke- 3.26:
Kesamaan Nasib Harun Masiku dan Korban Kerajaan Fiktif
Pada kesempatan itu, sebelumnya pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali angkat bicara soal kasus suap caleg PDIP, Harun Masiku.
Dilansir TribunWow.com, Effendi Gazali bahkan menyamakan nasib Harun Masiku dengan korban Keraton Agung Sejagat.
Ucapan Effendi Gazali membuat Presenter Karni Ilyas terbahak.
Mulanya, Effendi Gazali menyinggung soal isu pemerasan yang dialami Harun Masiku.
"Saya agak tertarik dengan teori kalau enggak pemerasan ya penipuan tadi," ucap Effendi.
"Saya mencoba, kenapa orang bisa sampai pada posisi itu ya."
• Karni Ilyas Tuntut Jawaban Jubir KPK soal Harun Masiku: Orang Berdosa di Indonesia Ngeri dengan KPK
Effendi lanyas menyinggung mantan anggota Keraton Agung Sejagad yang beberapa waktu lalu hadir di ILC.
"Saya ingat ada bapak duduk di sini minggu lalu itu, waktu Keraton Agung Sejagat," kata Effendi.
"Pak Eko namanya, Mas Eko staf administrasi di kelurahan."
Ia juga menyingung sejumlah uang yang harus dibayarkan para korban untuk menjadi anggota Keraton Agung Sejagat.
"Lalu dia harus membayar (Rp) 3 juta ya barangkali untuk sampai dapet posisi jenderal atau apa itu," ucapnya.
"Dengan baju yang warna-warni itu."
Lantas, Effendi pun menyamakan nasib Harun Masiku dengan korban Keraton Agung Sejagat.
"Ini Masiku kalau nonton, jangan-jangan seperti ini nih dia," kata Effendi.
"Agak sama loh sebenarnya, dia dijanjikan akan masuk ke DPR, seperti Pak Eko ini."
Melanjutkan penjelasannya, Effendi justru mengungkap hasil sidang pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Diketahui, Komisioner KPU Wahyu Setiawan resmi jadi tersangka setelah terbukti menerima uang suap dari Harun Masiku.
"Tapi yang saya dengar, dari semua pleno di KPU, orang yang dia titipin uang enggak pernah memperjuangkan dia," kata Effendi.
• Ada Dugaan Kesengajaan dalam Delay Rekaman CCTV Harun Masiku, Jubir KPK Ali Fikri Beri Bantahan
Mendengar pernyataan Effendi, tampak Karni Ilyas terbahak.
"Bang Masiku kalau nonton ketawa-ketawa kali," sambung Effendi.
"Jadi artinya, dia dijanjikan kan akan bisa lolos untuk menggantikan yang sudah meninggal."
"Tapi ternyata dari yang saya dengar dari pleno di KPU, dia enggak pernah memperjuangkan," sambung Effendi.
Terkait hal itu, Effendi kembali menyatakan nasib Harun Masiku hampir sama dengan korban Keraton Agung Sejagat.
"Berarti nasibnya hampir sama dengan Pak Eko ini," kata Effendi.
"Cuma persoalannya mungkin dia (Harun Masiku) memberikan uang, jadi dia lagi agak bingung sekarang."
(TribunWow.com)