Virus Corona
Berdiam di Rumah karena Virus Corona, Ini Aktivitas Warga Wuhan yang Dikarantina Pemerintah China
Aktivitas warga Wuhan yang terpaksa harus menetap di dalam ruangan selama karantina wabah Virus Corona
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menyebarnya wabah Virus Corona yang bermula di Kota Wuhan mengharuskan pemerintah China untuk mengkarantina Wuhan dan beberapa kota lainnya.
Selain karantina, warga yang berdiam di wilayah karantina dianjurkan untuk tidak berkativitas di luar rumah kecuali sangat diperlukan.
Pasca-karantina yang disebabkan oleh Virus Corona warga Wuhan banyak menghabiskan waktunya di dalam ruangan agar tidak terinfeksi virus yang telah menewaskan ratusan orang tersebut.
• Bandingkan Pasar Wuhan asal Virus Corona dengan Pasar Tomohon Indonesia, Jual Monyet hingga Kucing
Dikutip TribunWow.com dari akun twitter Michael Standaert, @mstrandaert, akun tersebut mengumpulkan berbagai video yang beredar di media sosial di China.
Video tersebut memperlihatkan bagaimana warga Wuhan yang terpaksa harus berdiam diri di rumah menghabiskan waktunya.
Pada video tersebut pertama terdapat seorang pria yang menghabiskan waktunya dengan menyelenggarakan sebuah permainan lempar cincin di dalam rumah.
Kemudian ada sebuah keluarga yang bermain badminton di dalam ruangan yang sepertinya merupakan ruang tamu.
Lalu ada seorang pria paruh baya yang menggunakan sebuah tangga untuk duduk kemudian memancing di aquarium miliknya di dalam rumah.
Dikutip dari theguardian.com, Selasa (28/1/2020), Wang Jianping (42) seorang warga yang tinggal di sebuah desa di Provinsi Hubei mengatakan kini ia dan keluarganya banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan berdiam diri di kamar.
Ia menceritakan bagaimana sebelum wabah Virus Corona menyebar, suasana di luar rumah masih ramai dan antar warganya saling bercengkrama satu sama lain.
Namun setelah wabah tersebut menyebar, Wang menyebut lingkungan tempatnya tinggal kini telah sepi.
"Sebelum wabah Virus Corona memburuk, banyak orang duduk bersama bermain mahjong, namun sekarang tidak ada yang mau melakukan itu," kata Wang.
Meskipun pemerintah menganjurkan agar tidak keluar dari ruangan, ada beberapa warga yang tidak menghiraukan imbauan tersebut dan tetap beraktivitas di luar dengan pengamanan seadanya menggunakan masker.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Rabu (29/1/2020), jumlah korban tewas karena Virus Corona sudah menembus angka 100 orang.
• Kunjungi Korban Virus Corona di Wuhan, Perdana Menteri China Pimpin Perang Lawan Wabah Mematikan
Berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:
Kasus Positif Virus Corona:
- China - 5974 Kasus
- Hong Kong- 8 Kasus
- Macau - 7 Kasus
- Taiwan - 7 Kasus
- Negara Asia Lainnya - 38 Kasus
- Eropa - 4 Kasus
- Amerika Utara - 6 Kasus
- Australia - 5 Kasus
Korban Tewas Virus Corona:
- China - 132 Jiwa
Warga Wuhan Serukan Semangat dari Dalam Ruangan
Sebuah video beredar di internet yang merekam bagaimana situasi Kota Wuhan setelah malam tiba.
Pada video tersebut, nampak beberapa warga Wuhan secara bersamaan menyanyikan lagu kebangsaan China.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube CGTN, Senin (27/1/2020), nyanyian tersebut diselingi oleh kalimat yang diucapkan berulang-ulang oleh beberapa orang saat nyanyian berlangsung.
• Virus Corona Diduga Berasal dari Hewan Liar, Warga Manado Tetap Konsumsi Kelelawar, Ini Alasannya
Kalimat tersebut adalah 'Wuhan Jiayou', kalimat Jiayou secara literal memiliki arti tambahkan minyak, namun di China kalimat itu biasa digunakan untuk menunjukkan semangat juang dan keberanian.
Apabila diterjemahkan secara keseluruhan, kalimat 'Wuhan Jiayou' memberi pesan agar para masyarakat Wuhan terus berjuang menghadapi wabah Virus Corona yang telah menewaskan ratusan orang.
Para warga Wuhan meneriakkan kalimat tersebut untuk saling menyemangati satu sama lain di tengah wabah yang sedang melanda kota berpopulasi 11 juta jiwa tersebut.
Kota yang menjadi sumber Virus Corona tersebut telah dikarantina oleh pemerintah China sejak Kamis, (23/1/2020).
Pemerintah juga memberikan instruksi kepada warga di Wuhan agar tidak keluar dari tempat tinggalnya untuk meminimalisir potensi terjangkit Virus Corona.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Kehidupan di Wuhan Pasca Karantina
Kehidupan di Kota Wuhan berubah drastis semenjak wabah Virus Corona menyerang Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut dan menewaskan puluhan orang.
Seorang Guru di Wuhan, Ben Kavanagh menunjukkan bagaimana kehidupan di Wuhan setelah kota tersebut dikarantina oleh pemerintah China sebagai langkah penanggulangan menyebarnya Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Channel 4 News, Senin (27/1/2020), pada video tersebut tampak perubahan yang sangat drastis.
Kota yang memiliki populasi 11 juta jiwa tersebut, kini layaknya seperti kota hantu karena orang-orang takut dan menghindari kegiatan serta aktivitas di luar rumah mereka.
Ben menunjukkan perjalanannya ke luar ruangan untuk membeli stok makanan dan perlengkapan lainnya yang akan ia gunakan selama satu minggu.

• Ahli Kesehatan Inggris Perkirakan 100.000 Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona: Cepat atau Lambat
Ia memulai menceritakan persiapannya untuk ke luar ruangan.
Ben menunjukkan bagaimana untuk perlindungan ekstra, dirinya menggunakan dua lapis masker, serta kaca mata renang untuk memastikan tidak terkena Virus Corona yang hingga kini belum ditemukan pasti vaksin dan obat yang efektif menyembuhkan virus tersebut.
Selain masker dan kaca mata renang, ia juga menggunakan syal, jaket, dan sarung tangan.
Ben juga mengatakan dirinya tidak akan melakukan kontak fisik dengan siapa pun demi menghindari Virus Corona.

Setelah keluar, Ben menceritakan bagaimana jalanan yang biasanya penuh dengan orang lalu lalang, serta ruko yang ramai dikunjungi pembeli, kini orang yang ada di luar bisa dihitung dengan jari.
"Inilah kota yang populasinya melebihi Kota London, biasanya jalanan ini dipadati manusia, ramai," kata Ben.
"Dikelilingi apartemen, namun tidak ada siapapun di jalan. Sangat sepi," tambahnya.
Jalan yang biasa dipenuhi oleh mobil , kini sangat sepi, hanya ada beberapa orang yang menunggangi sepeda.
Meskipun ada beberapa orang yang mengendarai mobil, Ben mengatakan pemerintah telah menetapkan aturan di Wuhan apabila nekat berkendara dengan mobil, sanksi yang dikenakan adalah denda dan kemungkinan pencabutan lisensi mengemudi.
Berbeda dengan di jalanan, tempat perbelanjaan lumayan dipenuhi oleh orang-orang yang pergi ke sana untuk membeli cadangan pangan untuk beberapa minggu ke depan.
Sebagian besar dari mereka membeli makanan dalam jumlah besar agar tidak perlu lagi keluar dari ruangan terus menerus.
Ben bahkan membawa koper sendiri untuk menyimpan barang-barang yang ia beli nanti.

Layaknya kota pada film-film fiksi yang menceritakan tentang wabah zombie dan virus, suasana serupa dirasakan di Wuhan.
Kota tersebut terasa hampa dan sepi, selain pusat perbelanjaan, tempat lain yang lumayan dikunjungi oleh beberapa orang adalah tempat obat-obatan.
Banyak mobil yang hanya terparkir di sisi-sisi jalan.
Hingga kini belum diketahui pasti sampai kapan, Wuhan dan kota lainnya akan terus dikarantina oleh pemerintah China.

• Kedutaan Besar Berlomba Keluarkan Warganya dari China dan Wuhan demi Hindari Virus Corona
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik)