Breaking News:

Virus Corona

Wali Kota Wuhan Akui Telat Sebarkan Informasi terkait Wabah Virus Corona, Siap Mundur dari Jabatan

Wali Kota Wuhan menyampaikan permohonan maaf karena telat sampaikan informasi penyebaran wabah Virus Corona

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Guardian News
Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang menyampaikan permohonan maaf karena telat sampaikan informasi penyebaran wabah Virus Corona, Senin (27/1/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang mengakui kesalahannya terkait penyebaran wabah Virus
Corona yang berasal dari kotanya tersebut.

Zhou mengakui dirinya tidak cukup baik dalam memberikan peringatan dini terhadap warga di Kota Wuhan, yang
mengakibatkan banyaknya orang yang telah terinfeksi Virus Corona.

Dikutip TribunWow.com dari theguardian.com, Senin (27/1/2020), Zhou mengatakan dirinya tidak memaksimalkan
penggunaan sarana informasi untuk mengabarkan warganya soal virus mematikan yang menyerang sistem pernapasan
tersebut.

"Kami tidak mengungkapkan informasi tepat waktu dan juga tidak menggunakan informasi secara efektif untuk
meningkatkan kinerja kami," kata Zhou.

Geger Wabah Virus Corona di China, Sekolah di Australia Wajibkan Siswa Miliki Sertifikat Sehat

Zhou bahkan siap untuk mundur dari posisi Wali Kota Wuhan apabila hal tersebut memang diinginkan oleh publik.

Namun Zhou juga menyoroti fakta bahwa pemerintah lokal harus terlebih dahulu mendapat persetujuan pemerintah pusat untuk mengungkapkan informasi terkait Virus Corona.

Masyarakat Wuhan menduga bahwa wabah Virus Corona telah dimulai sejak Desember 2019.

Sedangkan karantina di Wuhan baru dimulai sejak Kamis (23/1/2020).

Karantina dimulai dengan pembatalan dan penghentian segala transporasi publik yang menuju dan keluar dari Wuhan.

Beberapa hari kemudian, pemerintah China juga melakukan pelarangan penggunaan kendaraan pribadi.

Warga kota berpopulasi 11 juta orang tersebut marah dan kecewa karena menganggap pemerintah lokal Wuhan lalai dalam menyampaikan informasi.

Zhou mengatakan kepada CCTV, sebuah media massa milik negara, bahwa penyebaran Virus Corona yang terjadi besar-besaran di Wuhan tidak mungkin bisa diantisipasi.

Virus Corona menjadi sangat berbahaya karena pengidap virus tersebut belum tentu menunjukkan gejala yang nyata dan bisa dilihat.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Selasa (28/1/2020), jumlah korban tewas karena Virus Corona sudah mencapai angka 80 orang.

Kunjungi Korban Virus Corona di Wuhan, Perdana Menteri China Pimpin Perang Lawan Wabah Mematikan

Berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:

Kasus Positif Virus Corona:

  • China - 2870 Kasus
  • Hong Kong- 8 Kasus
  • Macau - 7 Kasus
  • Taiwan - 5 Kasus
  • Negara Asia Lainnya - 30 Kasus
  • Eropa - 4 Kasus
  • Amerika Utara - 6 Kasus
  • Australia - 5 Kasus

Korban Tewas Virus Corona:

  • China -  82 Jiwa

Warga Wuhan Sebut Pemerintah Lokal Lalai

Dua orang warga, Cai dan Wang yang bertempat tinggal di Kota Wuhan, China menjelaskan bagaimana kehidupan mereka di sana setelah menyebarnya wabah Virus Corona.

Mereka sepakat seharusnya karantina Kota Wuhan dilakukan lebih awal.

Bahkan Wang merasa pemerintah sengaja menyembunyikan terjadinya wabah Virus Corona yang kini telah menewaskan puluhan orang tersebut.

  Link untuk Buka Penyebaran Virus Corona, Update Setiap Waktu hingga Negara yang Terjangkit

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Washington Post, Jumat (24/1/2020), mulanya Cai bercerita apa yang dilakukannya setelah kota Wuhan dikarantina oleh pemerintah China.

Ia mengatakan dirinya mengikuti instruksi dari pemerintah China untuk berdiam diri di rumah sebagai upaya untuk meminimalisir kemungkinan terjangkit virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

"Kita hanya mengikut instruksi dari pemerintah," kata Cai.

"Kita mencoba untuk tidak pergi ke luar."

"Jika kita pergi ke luar, kita perlu menggunakan masker."

"Kita menghentikan segala aktivitas dengan orang lain," terangnya.

Wang yang juga tinggal di Wuhan, melakukan hal yang sama dengan Cai, ia mengaku sudah lebih dari 24 jam tidak meninggalkan apartemen tempatnya tinggal.

"Sebenarnya, sudah lebih dari 24 jam saya belum meninggalkan apartemen saya, di luar terlalu berbahaya," katanya.

"Kita tidak tahu berapa jumlah persis pasien Virus Corona di luar sana," lanjut Wang.

Cai dan Wang mengatakan belum ada informasi dari pemerintah China sampai kapan mereka akan dikarantina karena Virus Corona.

Mereka juga berpendapat seharusnya karantina Wuhan dilakukan lebih awal agar dapat meminimalisir jumlah orang yang terkena Virus Corona.

Wang bahkan menduga pemerintah China secara sengaja menyembunyikan betapa serius masalah Virus Corona yang melanda mereka.

"Untuk beberapa alasan, mereka (pemerintah) memilih untuk menyembunyikan fakta ini dari publik, dan memberitahukan kepada kita bahwa ini bukan lah sesuatu yang serius ," tandasnya.

 Pemerintah China Konfirmasi Penggunaan Obat Anti HIV dan AIDS untuk Perangi Virus Corona

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

Kehidupan di Wuhan Pasca Karantina

Kehidupan di Kota Wuhan berubah drastis semenjak wabah Virus Corona menyerang Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut dan menewaskan puluhan orang.

Seorang Guru di Wuhan, Ben Kavanagh menunjukkan bagaimana kehidupan di Wuhan setelah kota tersebut dikarantina oleh pemerintah China sebagai langkah penanggulangan menyebarnya Virus Corona.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Channel 4 News, Senin (27/1/2020), pada video tersebut tampak perubahan yang sangat drastis.

Kota yang memiliki populasi 11 juta jiwa tersebut, kini layaknya seperti kota hantu karena orang-orang takut dan menghindari kegiatan serta aktivitas di luar rumah mereka.

Ben menunjukkan perjalanannya ke luar ruangan untuk membeli stok makanan dan perlengkapan lainnya yang akan ia gunakan selama satu minggu.

Ben bersiap sebelum pergi ke luar ruangan, Senin (27/1/2020)
Ben bersiap sebelum pergi ke luar ruangan, Senin (27/1/2020) (YouTube Channel 4 News)

 Ahli Kesehatan Inggris Perkirakan 100.000 Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona: Cepat atau Lambat

Ia memulai menceritakan persiapannya untuk ke luar ruangan.

Ben menunjukkan bagaimana untuk perlindungan ekstra, dirinya menggunakan dua lapis masker, serta kaca mata renang untuk memastikan tidak terkena Virus Corona yang hingga kini belum ditemukan pasti vaksin dan obat yang efektif menyembuhkan virus tersebut.

Selain masker dan kaca mata renang, ia juga menggunakan syal, jaket, dan sarung tangan.

Ben juga mengatakan dirinya tidak akan melakukan kontak fisik dengan siapa pun demi menghindari Virus Corona.

Ben menunjukkan jalanan di Wuhan yang sepi pasca karantina Virus Corona, Senin (27/1/2020)
Ben menunjukkan jalanan di Wuhan yang sepi pasca karantina Virus Corona, Senin (27/1/2020) (YouTube Channel 4 News)

Setelah keluar, Ben menceritakan bagaimana jalanan yang biasanya penuh dengan orang lalu lalang, serta ruko yang ramai dikunjungi pembeli, kini orang yang ada di luar bisa dihitung dengan jari.

"Inilah kota yang populasinya melebihi Kota London, biasanya jalanan ini dipadati manusia, ramai," kata Ben.

"Dikelilingi apartemen, namun tidak ada siapapun di jalan. Sangat sepi," tambahnya.

Jalan yang biasa dipenuhi oleh mobil , kini sangat sepi, hanya ada beberapa orang yang menunggangi sepeda.

Meskipun ada beberapa orang yang mengendarai mobil, Ben mengatakan pemerintah telah menetapkan aturan di Wuhan apabila nekat berkendara dengan mobil, sanksi yang dikenakan adalah denda dan kemungkinan pencabutan lisensi mengemudi.

Berbeda dengan di jalanan, tempat perbelanjaan lumayan dipenuhi oleh orang-orang yang pergi ke sana untuk membeli cadangan pangan untuk beberapa minggu ke depan.

Sebagian besar dari mereka membeli makanan dalam jumlah besar agar tidak perlu lagi keluar dari ruangan terus menerus.

Ben bahkan membawa koper sendiri untuk menyimpan barang-barang yang ia beli nanti.

Pusat perbelanjaan di Wuhan, Senin (27/1/2020)
Pusat perbelanjaan di Wuhan, Senin (27/1/2020) (YouTube Channel 4 News)

Layaknya kota pada film-film fiksi yang menceritakan tentang wabah zombie dan virus, suasana serupa dirasakan di Wuhan.

Kota tersebut terasa hampa dan sepi, selain pusat perbelanjaan, tempat lain yang lumayan dikunjungi oleh beberapa orang adalah tempat obat-obatan.

Banyak mobil yang hanya terparkir di sisi-sisi jalan.

Hingga kini belum diketahui pasti sampai kapan, Wuhan dan kota lainnya akan terus dikarantina oleh pemerintah China.

 

Ben merekam kesunyian Kota Wuhan pasca karantina pemerintah China, (27/1/2020)
Ben merekam kesunyian Kota Wuhan pasca karantina pemerintah China, (27/1/2020) (YouTube Channel 4 News)

 Kedutaan Besar Berlomba Keluarkan Warganya dari China dan Wuhan demi Hindari Virus Corona

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung Malik)

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaWuhanChina
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved