Breaking News:

Virus Corona

Geger Wabah Virus Corona di China, Sekolah di Australia Wajibkan Siswa Miliki Sertifikat Sehat

Beberapa sekolah di Australia memutuskan untuk meminta sertifikat medis demi memastikan murid-murid mereka bebas dari Virus Corona

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Youtube ABC News (Australia)
Beberapa sekolah di Australia memutuskan untuk meminta sertifikat medis demi memastikan murid-murid mereka bebas dari Virus Corona, Senin (27/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Menanggapi menyebarnya Wabah Virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, China, Beberapa negara telah mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi datangnya virus tersebut.

Di Australia, beberapa sekolah swasta telah mengambil kebijakan khusus bagi para muridnya yang baru saja kembali dari China belum lama ini.

Dikutip TribunWow.com dari theguardian.com, Senin (27/1/2020), kebijakan tersebut mengharuskan adanya
sertifikat rekam jejak medis untuk memastikan murid terkait bebas dari Virus Corona.

 

Virus Corona Disebut Berasal dari Kelelawar, Menteri Kesehatan Terawan Agus: Hoaks Itu

Sekolah khusus perempuan di Sdyney telah menyebarkan pesan kepada orangtua murid yang anaknya baru saja pulang
dari wilayah-wilayah terjangkit Virus Corona bahwa anak mereka dilibuarkan dahulu selama 14 hari untuk memastikan
kondisi kesehatan mereka.

Sekolah-sekolah lain seperti Scots College, Ravenswood, Kambala, dan Newington College memberitahukan kepada
orangtua murid untuk membawa sertifikat medis demi menghindari potensi penyebaran Virus Corona.

Sebuah petisi muncul untuk meminta sekolah-sekolah di Australia memastikan murid mereka berada di rumah minimal 2
minggu setelah kembali dari China.

Petisi tersebut telah ditandatangani oleh 12.000 orang dalam waktu 24 jam.

Pihak Universitas New South Wales turut menyebarkan email kepada para mahasiswa mereka untuk mendapatkan
pemeriksaan medis apabila merasakan sakit setelah mengunjungi daerah-daerah yang terjangkit Virus Corona.

Sebelumnya diberitakan, Australia memiliki 5 kasus positif Virus Corona.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Minggu (26/1/2020), jumlah korban tewas karena Virus Corona sudah mencapai angka 80 orang.

Berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:

Kasus Positif Virus Corona:

  • China - 2454 Kasus
  • Hong Kong- 8 Kasus
  • Macau - 5 Kasus
  • Taiwan - 4 Kasus
  • Negara Asia Lainnya - 26 Kasus
  • Eropa - 3 Kasus
  • Amerika Utara - 6 Kasus
  • Australia - 5 Kasus

Korban Tewas Virus Corona:

  • China -  80 Jiwa

Kondisi Pasien Suspect Virus Corona di Bandung, Alami Kejang hingga Tak Sadarkan Diri

China Sebut Penyebaran Virus Corona Semakin Cepat

Pemerintah China memberikan pernyataan bahwa wabah Virus Corona akan semakin menginfeksi banyak orang dan menyebar semakin cepat.

Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei mengkonfirmasi hal tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Minggu (26/1/2020), Ma Xiaowei mengatakan bahwa Virus Corona mampu menyebar bahkan sebelum tanda-tandanya diketahui.

"Dari pengamatan, Virus Corona mampu berpindah bahkan saat masa inkubasi," jelas Ma Xiaowei.

Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona.
Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona. (EPA via AlJazeera)

 

 Kedutaan Besar Berlomba Keluarkan Warganya dari China dan Wuhan demi Hindari Virus Corona

Ma Xiaowei mengatakan orang-orang yang suhu tubuhnya normal tidak menutupi kemungkinan bahwa telah terjangkit Virus Corona.

Pemerintah China tidak menutupi kemungkinan Virus Corona bermutasi menjadi lebih kuat.

Sementara ini sebagian besar orang yang terjangkit Virus Corona berumur mulai dari 40 hingga 60 tahun.

Ma Xiaowei mengatakan wabah Virus Corona tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut disebut Ma Xiaowei mungkin akan semakin menginfeksi banyak orang.

Mikrobiologis Univesitas Hong Kong, Yuen Kwok-yung menjelaskan seberapa kuat daya tular Virus Corona.

Ia mengatakan apabila ada pasien Virus Corona bersin tepat dihadapan orang yang sehat, seketika itu pula di hari berikutnya orang tersebut akan positif mengidap Virus Corona.

 Soal Wabah Virus Corona, Pemerintah Hong Kong Bantah Tuduhan Media Lokal Menimbun Stok Masker

Ahli Kesehatan Prediksi 100.000 Orang Sudah Terinfeksi Virus Corona

Ahli Kesehatan Publik Universitas Imperial, London, Inggris, Profesor Neil Ferguson menyampaikan analisanya terkait potensi penyebaran wabah Virus Corona di China.

Neil mengatakan meskipun saat ini hanya ada 2.000 orang yang telah dikonfirmasi positif Virus Corona, ia mengatakan prediksinya sebesar 100.000 orang di berbagai negara telah terinfeksi virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari theguardian.com, Minggu (26/1/2020), Neil juga mengatakan kemungkinan menyebarnya Virus Corona di Eropa cukup tinggi.

 

 Warga Beijing Dilarang Bersalaman untuk Pencegahan Virus Corona

Hal tersebut lantaran banyaknya turis asal China yang berada di berbagai negara di Eropa.

"Cepat atau lambat kita akan mendapatkan kasus (positif Virus Corona)," kata Neil.

Meskipun belum ada kasus positif Virus Corona di Inggris, pemerintah Inggris telah mempersiapkan mekanisme penanggulangan Virus Corona.

Neil mengatakan Virus Corona menjadi berbahaya karena pasien yang mengidap virus tersebut belum tentu menunjukkan gejala penyakit.

Ia membandingkan Virus Corona dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang sama-sama menyerang sistem pernapasan.

Berbeda dengan Virus Corona, Neil menjelaskan orang yang terinfeksi SARS gejalanya dapat dilihat dengan jelas.

Neil menyebut Virus Corona yang gejalanya tidak bisa dilihat, akan lebih berbahaya karena dapat menginfeksi tanpa diketahui.

Ahli Panyakit Menular, Universitas Imperial, London, Inggris, Profesor Wendy Barclay mengatakan ada kemungkinan Virus Corona dapat ditularkan hanya dengan berbicara atau berada di samping pengidap Virus Corona.

Apabila hal tersebut benar terjadi, Wendy menyebut sistem pengecekan di bandara yang menggunakan suhu tubuh akan sia-sia, karena tidak semua orang yang terinfeksi Virus Corona menunjukkan gejala yang dapat dilihat. (TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaChinaAustralia
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved