Kasus Jiwasraya
SBY: Kenapa dengan Cepat dan Mudah Menyalahkan Pemerintahan Saya Lagi?
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (persero).
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (persero).
Ia merasa heran mengapa semua pihak menyalahkan pemerintahannya atas kasus tersebut.
SBY mengatakan, awalnya dia tidak merasa terusik dengan keberadaan kasus Jiwasraya.
• Roy Suryo Duga Ada Pengalihan Isu soal Jiwasraya dan KPK ke Kerajaan Baru, Karni Ilyas: Benar Juga
Termasuk, ketika Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun lalu.
"Pasang surut keadaan keuangan perusahaan, sehat-tidak sehat, boleh dikata lumrah," kata SBY seperti dikutip dalam catatan yang diunggah melalui akun Facebook-nya, Senin (27/1/2020).
"Ketika dalam perkembangannya saya ketahui angka kerugiannya mencapai Rp 13 triliun rupiah lebih, saya mulai tertarik untuk mengikutinya. Ini cukup serius," ujarnya.
Namun, SBY mulai merasa terusik ketika muncul upaya membangun opini bahwa kasus Jiwasraya terjadi di pemeritahannya.
SBY tidak menyangka isu kasus Jiwasraya malah dialihkan ke soal kinerja pemerintahan pada masa ia memimpin.
"Bahwa seolah tidak ada kesalahan pada masa pemerintahan sekarang ini, dan yang salah adalah pemerintahan SBY, saya mulai bertanya."
"Apa yang terjadi? Kenapa isunya dibelokkan? Kenapa dengan cepat dan mudah menyalahkan pemerintahan saya lagi?," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Demokrat ini menjelaskan, jebolnya keuangan Jiwasraya baru terjadi tiga tahun lalu.
Karena itu, SBY heran mengapa pemerintahannya yang disalahkan.
"Saya tahu bahwa krisis besar, atau jebolnya keuangan Jiwasraya ini terjadi tiga tahun terakhir," tuturnya.
Ia menambahkan, banyak orang terdekatnya yang tidak suka apabila dia terus disalahkan.
• Dukung Pembentukan Panja Jiwasraya, Arya Sinulingga: Mulai Kita Bikin Gambarannya supaya Tak Meleset
Namun, SBY menegaskan, jika tidak ada lagi pihak yang merasa bersalah dan bertanggungjawab, maka tidak masalah pemerintahannya disalahkan.
"Intinya, kalau memang tak satupun di negeri ini yang merasa bersalah dan tak ada pula yang mau bertanggung jawab, ya salahkan saja masa lampau," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kasus gagal bayar polis asuransi milik perusahaan pelat merah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Jiwasraya menyerah dan tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran yang mencapai Rp 12,4 triliun.
Jokowi menegaskan, masalah di Jiwasraya ini terjadi sejak 10 tahun lalu atau sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini persoalan yang sudah lama sekali 10 tahun yang lalu, problem ini yang dalam tiga tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Jokowi menegaskan, kasus gagal bayar Jiwasraya ini adalah masalah yang berat.
• Ungkap Alasan DPR Tak Mau Bentuk Pansus Jiwasraya, Arsul Sani: Nanti Ujungnya Kayak First Travel
Namun, ia meyakini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan mampu mengatasinya.
Perusahaan asuransi Jiwasraya memastikan pembayaran kewajiban sebesar Rp 12,4 triliun yang dijanjikan pada Desember 2019 tak bisa terlaksana.
Hal ini disampaikan Hexana Tri Sasongko selaku Direktur Utama Jiwasraya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyelesaian masalah gagal bayar polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal diserahkan ke ranah hukum.
(Kompas.com/Sania Mashabi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Jiwasraya, SBY Heran Pemerintahannya Dituding Bersalah"