Virus Corona
Korban Virus Corona Semakin Bertambah, Tenaga Medis di Wuhan Alami Frustrasi, Ini Penyebabnya
Sejak wabah Virus Corona muncul di China, dokter dan perawat di Provinsi Hubei, khususnya Wuhan mengaku frustrasi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sejak wabah Virus Corona muncul di China, dokter dan perawat di Provinsi Hubei, khususnya Wuhan mengaku frustrasi.
Sebab, banyak dari mereka yang mengalami kekurangan tempat tidur hingga masker.
Dilansir TribunWow.com dari scmp.com, Senin (27/1/2020), kekhawatiran soal kekurangan sumber daya semakin meningkat setelah pemerintah China melarang perjalanan menuju Wuhan.
Hal itu dinilai akan semakin mempersulit pengiriman alat-alat medis.
• Cerita Mahasiswa Aceh Terisolasi di Wuhan karena Virus Corona, Ungkap Kesulitan Dapat Makanan
• Hampir Serupa, Ini Perbedaan Gejala Virus Corona dengan Flu dan Pilek Biasa
Dalam konferensi pers, Minggu (26/1/2020), Gubernur Hubei Wang Xiaodong mengatakan pemerintah sedang berusaha menambah pasokan medis.
Tetapi dalam konferensi pers itu, Wang Xiaodong justru memancing kemarahan publik setelah dirinya salah mengucapkan jumlah masker wajah yang tersedia di provinsi tersebut.
Wang Xiaodong mulanya menyebutkan jumlahnya 10,8 miliar, kemudian mengubahnya menjadi 1,8 miliar.
Lantas, ia kembali mengatakan bahwa 1,8 juta masker sedang diupayakan oleh pemerintah.
Kemarahan publik juga ditujukan pada Wang karena tidak memakai masker selama konferensi pers.
Sementara itu, Perdana Menteri China, Li Keqiang tiba di Kota Wuhan, pusat penyebaran Virus Corona, Senin (27/1/2020).

• Virus Corona Disebut Berasal dari Kelelawar, Menteri Kesehatan Terawan Agus: Hoaks Itu
Diketahui, pemerintah China memperingatkan penyebaran penyakit mematikan itu semakin cepat.
Tak hanya itu, infeksi baru dan kematian akibat Virus Corona juga terus meningkat.
Kedatangan Li Keqiang ke Wuhan itu bertujuan untuk menjenguk para korban Virus Corona dan ahli medis di sana.
Kepada para tenaga medis, Li Keqiang pun mengungkapkan apresiasinya.
"Anda mencoba segala cara untuk menyelamatkan hidup," kata Li Keqiang kepada para tenaga medis di Wuhan.
"Ketika kamu berusaha untuk menyelamatkan hidup, kamu harus melindungi dirimu juga," sambungnya.
• Virus Corona Disebut Berasal dari Kelelawar, Menteri Kesehatan Terawan Agus: Hoaks Itu
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan hingga Senin (27/1/2020), terdapat 2.744 orang telah terinfeksi dan 80 lainnya meninggal dunia.
Sementara itu, kepala Biro Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Komisi Kesehatan Nasional China, He Qinghua menyebut ada tantangan besar yang dihadapi dalam pengendalian Virus Corona.
Satu di antaranya yakni banyaknya imigran yang kembali ke pedesaan China untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Ia pun menyinggung kesadaran masyarakat pedesaan di China yang masih kurang dalam mencegah penularan Virus Corona.
"Kesadaran (pencegahan dan pengendalian) relatif rendah di pedesaan," kata He Qinghua.
"Kita perlu mengisi celah hubungan lemah ini. ”
• Kehidupan di Wuhan Pasca Karantina Virus Corona, Layaknya Kota di Film-film Fiksi Wabah Zombie
Menurut Feng Luzhao, peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, cara paling efektif untuk menghentikan penularan adalah mengurangi kegiatan di luar rumah.
Bahkan, untuk menangkal penyebaran Virus Corona, pemerintah China telah memperpanjang masa liburan Tahun Baru China.
"Kami memperpanjang liburan Tahun Baru China demi mendorong orang untuk tinggal di rumah dan menghindari pergi ke daerah-daerah yang memungkinkan terjadinya infeksi," ucap Feng Luzhao.
"Ini dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit ini," sambungnya.
Penyebaran Virus Corona Semakin Cepat
Menteri Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Ma Xiaowei menyebut pihak berwenang tak cukup paham tentang penularan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ma Xiaowei menyebut Virus Corona itu bisa menular dalam masa inkubasi.
Bahkan, menurutnya kemampuan Virus Corona untuk menyebar kini semakin kuat.
"Wabah ini diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu," ucap Ma Xiaowei dikuti dari scmp.com, Minggu (26/1/2020).
Dalam konferensi pers, Ma Xiaowei menyatakan pemahaman pihak berwenang di China sangat terbatas terkait Virus Corona.
Tak hanya itu, pihak berwenang China disebutnya juga tak paham tentang resiko yang ditimbulkan oleh Virus Corona.
• Kehidupan di Wuhan Pasca Karantina Virus Corona, Layaknya Kota di Film-film Fiksi Wabah Zombie
Ma Xiaowei mengatakan, Virus Corona berbeda dengan SARS (Sindrom Pernapasan Akut).
Disebutnya, orang yang terjangkit Virus Corona tak menunjukkan gejala apapun.
Hal itulah yang semakin menyulitkan pihak berwenang di China untuk mengendalikan penyebaran dan mencegah infeksi lebih lanjut Virus Corona.
Selain menutup akses menuju kota, pemerintah China juga mengirim banyak dokter dan perawat ke Kota Wuhan, China.
Bahkan, lebih dari 1.350 petugas medis telah diterjunkan untuk membantu menangani penyebaran Virus Corona di China.
Ma Xiaowei menyebut pihaknya akan menambah 1.000 petugas medis tambahan ke Kota Wuhan.
(TribunWow.com)