Virus Corona
Dokter Ungkap Kondisi Suspect Virus Corona di Bandung, Sebut Pasien Baru Kembali dari Singapura
Sejumlah dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung melakukan konferensi pers terkait kondisi suspect Virus Corona di Bandung.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah dokter di Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung melakukan konferensi pers (konpers) terkait kondisi suspect Virus Corona di Bandung.
Dilansir TribunWow.com dari YouTube Kompas TV, Senin (27/1/2020), dokter menyampaikan bahwa pasien tersebut selama ini kerap menjalani pengobatan ke Singapura.
Termasuk sebelum menjadi suspect Virus Corona, beberapa hari sebelumnya pasien tersebut baru saja pulang dari Singapura.
Dokter menyatakan, pasien tersebut selama ini memang memiliki riwayat penyakit epilepsi.
• Ahli Kesehatan Inggris Perkirakan 100.000 Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona: Cepat atau Lambat
• Takut Terkena Virus Corona, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Minta Dipulangkan, Begini Kondisinya Kini
Saat dibawa ke rumah sakit, pasien bahkan dalam kondisi kejang dan tak sadarkan diri.
"Sudah lama menderita epilepsi dan selama ini pasien sering berobat ke Singapura," ucap dokter.
"Dan terakhir pasien ini kontrol ke rumah sakit di Singapura dalam kondisi baik saat itu."
Dokter yang belum diketahui namanya tersebut mengungkapkan, pasien suspect Virus Corona itu baru saya pulang dari Singapura pada Rabu (22/1/2020).
Kala itu, pasien tersebut langsung pulang ke kediamannya yang berada di Bandung, Jawa Barat.
Dokter tersebut menjelaskan, pasien suspect Virus Corona itu mengalami batuk dan demam sepulang dari Singapura.
"Lalu kembali ke Bandung tanggal 22 Januari 2020," ucap sang dokter.
"Dan satu hari setelah kembali dari Singapura pasien mengalami batuk dan demam."
Kondisi pasien tersebut semakin hari semakin memburuk.
Hingga pada Sabtu (25/1/2020), pasien tersebut kejang dan tak sadarkan diri lalu langsung dilarikan ke RS Borromeus Bandung.
"Lalu di dua hari kemudian atau di tanggal 25, waktu itu pasien kejang dan tidak sadar sehingga dibawa ke Rumah Sakit Borromeus," kata dokter.
"Jadi pasien itu pada saat datang di tanggal 25, dua hari yang lalu, dalam kondisi tidak sadar, kejang, dan ada riwayat batuk dan panas badan."

• Temukan Fakta Baru, Pemerintah China Prediksi Virus Corona akan Menyebar Semakin Cepat dan Besar
Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat infeksi di paru-paru pesien suspect Virus Corona itu.
"Namun pada saat itu dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil yang menunjukkan adanya suatu infeksi," kata dokter.
"Kemungkinan dari infeksi paru."
Meskipun telah dirawat di rumah sakit, kondisi pasien tersebut justru semakin memburuk.
"Walaupun pada saat itu hasil pemeriksaan rontgennya masih baik, tapi pada saat tanggal 26 kemarin memang ternyata mengalami perburukan," ujar dokter.
"Jadi pasien ini karena mengalami perburukan dan mengalami tanda-tanda Severe acute respiratory syndrome (SARS)," kata dokter.
Hingga kini, pasien itu masih dibantu alat pernapasan.
"Jadi ada sesak napas yang hebat sehingga membutuhkan alat bantu nafas lalu dengan kondisi yang tidak sadar dan kejang."
"Dan saat dilakukan pemeriksaan foto dada itu ternyata ada perburukan," sambungnya.
Melihat kondisi tersebut, dokter yang menangani langsung merawat pasien suspect Virus Corona itu ke ruang isolasi.
"Dan akhirnya pada saat itu dokter yang merawat di Rumah Sakit Borromeus memutuskan untuk mengirim pasien agar dirawat di rumah sakit di ruang isolasi," kata dokter.
Simak video berikut ini dari menit awal:
Sejumlah Negara Berupaya Evakuasi Warga
Tidak hanya menyebarkan penyakit yang fatal, Virus Corona juga menyebabkan kepanikan dan ketakutan masyarakat yang tinggal di China, khususnya Kota Wuhan.
Beberapa Kedutaan Besar dari berbagai negara di dunia telah mempersiapkan untuk mengevakuasi warga negara mereka yang menetap di Wuhan.
Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Minggu (26/1/2020), evakuasi dilakukan setelah wabah Virus Corona menjadi semakin parah.
Negara-negara yang sedang bersiap untuk mengevakuasi warga negara mereka di antaranya adalah Jepang, Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Rusia.
• Jumlah Korban Bertambah, Menteri Komisi Kesehatan China Sebut Penyebaran Virus Corona Semakin Cepat
Selain upaya evakuasi di China, negara-negara lain di berbagai belahan dunia juga melakukan upaya preventif dengan menolak masuknya penerbangan dari area yang terjangkit Virus Corona, dan menghentikan sementara penerbangan menuju area yang sama.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, telah mengatakan akan berusaha membantu warga negaranya di Wuhan yang ingin pulang ke Jepang.
Pemerintah Jepang berencana untuk menyewa sebuah pesawat komersial untuk memulangkan warga negara mereka.
Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama, pemerintah AS memprioritaskan warga negaranya yang berada di area terjangkit Virus Corona untuk kembali ke negara asal.
Sedangkan pemerintah Perancis melakukan evakuasi warga negaranya dari Wuhan ke kota lain di China yang lebih aman.
• Temukan Fakta Baru, Pemerintah China Prediksi Virus Corona akan Menyebar Semakin Cepat dan Besar
Kemudian Rusia, melalui Kedutaan Besarnya di Wuhan telah berkoordinasi dengan pemerintah China untuk mengevakuasi warga negara mereka.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Minggu (26/1/2020), jumlah korban tewas karena Virus Corona sudah mencapai angka 80 orang.
Berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:
Kasus Positif Virus Corona:
China - 2454 Kasus
Hong Kong- 8 Kasus
Macau - 5 Kasus
Taiwan - 4 Kasus
Negara Asia Lainnya - 26 Kasus
Eropa - 3 Kasus
Amerika Utara - 6 Kasus
Australia - 4 Kasus
Korban Tewas Virus Corona:
China - 80 Jiwa.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Anung Malik)