Terkini Nasional
Penggagas Petisi Pemecatan Yasonna Laoly Soroti Track Record Menkumham: Etika Jadi Pejabat Tak Patut
Penggagas Petisi Pemecatan Menkumham, Yasonna Laoly yakni Ray Rangkuti turut hadir menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Penggagas Petisi Pemecatan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, yakni Ray Rangkuti turut hadir menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia tvOne pada Kamis (23/1/2020).
Dalam acara tersebut, Ray Rangkuti mengungkap sejumlah kritiknya pada Yasonna Laoly.
Ray Rangkuti menyoroti soal track record Yasonna Laoly.
• Ridwan Saidi Sindir Yasonna Laoly soal Tanjung Priok: Dia Pendatang, Jadi Enggak Tahu Jakarta
"Tentu saja di luar itu juga track record Pak Yasonna macem-macem ini, kawan-kawan lalu membuat petisi yang menginginkan Pak Yasonna diberhentikan menteri."
"Pertama, tentu saja kabar tidak pasti ini disampaikan kepada publik," jelas Ray Rangkuti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Jumat (24/1/2020).
Kemudian, Ray mempertanyakan soal kehadiran Yasonna sebagai menteri.
"Kedua kehadirannya sebagai menteri bukan sebagai menteri, ya dia menteri, kapan dia berhenti menjadi menteri, kita enggak tahu kan kira-kira begitu," lanjutnya.
Berdasarkan track record Yasonna, Ray menilai menteri asal Sumatera Utara itu tidak pantas menjadi pembantu presiden.
"Dalam pengumuman pembentukan, apa istilahnya itu Komisi Hukum atau apa dari PDI Perjuangan, tapi sebelum itu juga menurut saya pribadi mengatakan Pak Yasonna ini enggak patut dipilih," kata dia.
• Bantah Yasonna Laoly soal Miskin Rawan Kriminal, Tokoh Tanjung Priok: Anak Priok Tidak Ada Koruptor
Ia mengkritik Yasonna yang pernah minta mundur dari jabatan menteri karena menjadi anggota DPR pada periode 2019-2024.
Namun, baru beberapa bulan Yasonna menjabat sebagai anggota DPR, ia lantas mengundurkan lagi lantaran menjadi menteri.
"Mengingat yang bersangkutan berhenti menjadi menteri karena ingin duduk di DPR, lalu berhenti di DPR karena ingin menjadi menteri," kata Ray.
Sehingga, Ray menilai Yasonna seharusnya tidak diangkat lagi menjadi menteri.
"Itu saja menunjukkan menurut saya etika sebagai pejabat tidak patut didudukkan kembali sebagai menteri," ujarnya.
Lihat videonya mulai menit ke 5:25: