Terkini Nasional
Lutfi Alfiandi Mengaku Dibekap Plastik hingga Disetrum, sang Ibu Nangis: Saya Saja Tak Pernah Mukul
Tangis sendu ibunda Lutfi Alfiandi, Nurhayati tak lagi bisa terbendung ketika mendengar pengakuan anaknya soal perlakuan polisi padanya.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Tangis sendu ibunda Lutfi Alfiandi, Nurhayati tak lagi bisa terbendung ketika mendengar pengakuan anaknya soal perlakuan polisi padanya.
Nurhayanti sangat menyesalkan perlakuan Polisi yang menyetrum dan memukuli Lutfi agar mengaku melempar batu saat dem Revisi UU KPK di DPR.
Lutfi merupakan pemuda yang membawa bendera di tengah aksu demo pelajar STM di DPR.
• Di Mata Najwa, Ibu Pembawa Bendera Menahan Tangis saat Ceritakan Kisah Anaknya: Mama, Maafin Lutfi
Lutfi Alfiandi awalnya menceritakan perlakuan penyidik Polisi padanya saat di persidangan.
Ia mengaku dirinya disiksa oleh penyidik agar mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.
Melalui video yang diputar di Mata Najwa Rabu (22/1/2020), Lutfi mengaku saat itu menjelang Magrib ia hendak pulang bersama temannya.
Lutfi dibonceng temannya mengarah ke Jakarta Utara.
Menurut Lutfi saat melewati kerumunan, tiba-tiba saja ada yang menariknya dari atas motor kemudian membawa ke kantor polisi.
"Pada saat azan Magrib saya pulang ke arah Jakarta Utara, saya diboncoeng fokus maenan hanpdhone, yang bawa motor temen saya, disitu ramai, kirain warga saya juga gak tau itu polisi."
"Lagi macet saat saat lagi maen hp lagsung dirangkul dibawa ke dalam, " kata Lutfi Alfiandi.
Lutfi melanjutkan, saat dibawa itu ia sama sekali tak diberi kesempatan untuk meminta penjelasan pada Polisi.
"Kayak saya enggak dikasih kesempatan menjelaskan saya ini ngapain, langsung tangkap dibawa ke atas, " kata Lutfi.
Keesokan harinya setelah ditangkap, Lutfi baru diperiksa oleh penyidik.
Menurut kesaksian Lutfi, semua yang ditangkap oleh Polisi tidak didampingi oleh kuasa hukum.
"Keesokan harinya dibuatkan BAP, pada saat di-BAP saya enggak didampingi, semua yang diamankan enggak didampingi kuasa hukum, " kata Lutfi.
Saat diperiksa itulah Lutfi mengaku mendapat penyiksaan dari Polisi.
Mulai dari pukulan di tubuh, badan, hingga setruman.
"Saya merasakan lah gitu ya pada saat di situ gimana rasanya," ucapnya.
"Sempat dipukul badan, dipukul muka, awalnya muka, tiba-tiba ada salah satu anggota jadi saya dihadapin ke tembok."
"Saya disuruh jongkok terus saya dipukul muka, terus ulu hati pakai tangan, langsung sakit," kata Lutfi.
Tidak berhenti sampai disitu saja, Lutfi juga mengaku kepalanya sempat dibungkus menggunakan plastik.
"Mereka langsung ngambil plastik mengikat di leher enggak lama," kata Lutfi.
Setelah itu Lutfi mengaku dibawa masuk ke dalam ruangan.
• Sambil Tunjukkan Foto, Kuasa Hukum Lutfi Bantah Kliennya Lempar Batu: Lutfi Itu Ikut Bersih-bersih
Di ruangan itu kedua telinga Lutfi dijepit.
"Habis itu mereka bawa ke ruangan, di dalam ruangan itu ada ruanganya lagi, mata saya ditutup, diikat pakai kain, lalu kuping saya kanan kiri dijepit, saya enggak tahu pakai apaan saya disuruh jongkok," ucapnya.
"Saya ditanya lagi lempar berapa kali, saya enggak lempar pak, langsung setruman itu berjalanan."
"Sekitar 30 menit mereka nyetrum saya lempar berapa kali pertanyaan itu yang terus ditanyakan, " kata Lutfi.
Setruman itu, kata Lutfi, terus dilakukan sampai akhirnya ia merasa kepalanya sakit dan tubuhnya lemas.
"Kepala saya terasa pusing, badan saya lemas karena setruman itu, akhirnya saya bilang kalau pas lempar pak sekali."
"'Gak mungkin sekali', saya emang enggak lempar pak, akhirnya ngaku karena dalam paksaan tekanan saat itu," kata Lutfi.
Di akhir wawancaranya Lutfi juga menangis mengucapkan terima kasihnya pada sang ibunda.
"Sekali lagi ucapkan terima kasih pada orangtua saya, jika Allah meridhoi untuk keluar Allah pasti memberikan jalan saya selalu berdoa apapun yang terbaik buat saya, itu yang akan saya terima," tutup Lutfi.
Mendengar kesaksian Lutfi Alfiandi, sang ibunda, Nurhayati tak sanggup lagi menahan air mata.
Ia sangat menyesalkan perlakuan polisi pada Lutfi.
Menurut Nurhayati, Lutfi tak pernah cerita bahwa dirinya disetrum oleh Polisi.
• Lutfi Alfiandi Ngaku Disetrum Polisi, Ombudsman: Kita Agak Kerepotan dalam Pembuktiannya
"Kalau masalah penyiksaan itu enggak cerita, cuma emang kalau dupukulin cerita, masalah disetrumnya enggak, mungkin karena kasihan sama mamahnya takut kepikiran," katanya.
"Makanya waktu saya dipersidangan gimana ya Mbak ya, saya aja orangtuanya saja enggak pernah mukul sama sekali."
"Pas dengar disetrum gimana gitu Mbak, saya baru tahu itu disetrum itu, baru tahu waktu di persidangan," kata Nurhayati.
Nurhayati menceritakan ia selalu menangis bila menjenguk Lutfi Alfiandi.
"Saya kan kalau besuk dia naggis, gimana enggak nangis, 'Mama tolong keluarin dari sini', mama juga usaha tapi gimana, 'Keluarin mah mamah urusin-urusin'," kata Nurhayati mengungkapkan percakapannya dengan Lutfi.
(TribunJabar/Sanjaya Ardhi)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengakuan Lutfi Dibekap Plastik hingga Disetrum, Ibunya Nangis: Saya Aja Gak Pernah Mukul