Terkini Nasional
Lutfi Alfiandi Mengaku Dibekap Plastik hingga Disetrum, sang Ibu Nangis: Saya Saja Tak Pernah Mukul
Tangis sendu ibunda Lutfi Alfiandi, Nurhayati tak lagi bisa terbendung ketika mendengar pengakuan anaknya soal perlakuan polisi padanya.
Editor: Mohamad Yoenus
Saat diperiksa itulah Lutfi mengaku mendapat penyiksaan dari Polisi.
Mulai dari pukulan di tubuh, badan, hingga setruman.
"Saya merasakan lah gitu ya pada saat di situ gimana rasanya," ucapnya.
"Sempat dipukul badan, dipukul muka, awalnya muka, tiba-tiba ada salah satu anggota jadi saya dihadapin ke tembok."
"Saya disuruh jongkok terus saya dipukul muka, terus ulu hati pakai tangan, langsung sakit," kata Lutfi.
Tidak berhenti sampai disitu saja, Lutfi juga mengaku kepalanya sempat dibungkus menggunakan plastik.
"Mereka langsung ngambil plastik mengikat di leher enggak lama," kata Lutfi.
Setelah itu Lutfi mengaku dibawa masuk ke dalam ruangan.
• Sambil Tunjukkan Foto, Kuasa Hukum Lutfi Bantah Kliennya Lempar Batu: Lutfi Itu Ikut Bersih-bersih
Di ruangan itu kedua telinga Lutfi dijepit.
"Habis itu mereka bawa ke ruangan, di dalam ruangan itu ada ruanganya lagi, mata saya ditutup, diikat pakai kain, lalu kuping saya kanan kiri dijepit, saya enggak tahu pakai apaan saya disuruh jongkok," ucapnya.
"Saya ditanya lagi lempar berapa kali, saya enggak lempar pak, langsung setruman itu berjalanan."
"Sekitar 30 menit mereka nyetrum saya lempar berapa kali pertanyaan itu yang terus ditanyakan, " kata Lutfi.
Setruman itu, kata Lutfi, terus dilakukan sampai akhirnya ia merasa kepalanya sakit dan tubuhnya lemas.
"Kepala saya terasa pusing, badan saya lemas karena setruman itu, akhirnya saya bilang kalau pas lempar pak sekali."
"'Gak mungkin sekali', saya emang enggak lempar pak, akhirnya ngaku karena dalam paksaan tekanan saat itu," kata Lutfi.